100 tidak dapat melaluimasuk kedalam komplek bangunan, melainkan tersendiri
diarea luar komplek. Pada area publik blok kuning dapat diakses langsung dari area parkir dan terdapat jalur menuju area bangunan utama blok merah yang
juga dapat langsung diakses oleh area parkir. Sementara untuk area bangunan privat blok hijau dapat diakses melalui jalur yang berasal dari area manapun.
Dalam hal ini gunungan sebagai pusat penghubung sirkulasi menuju masing – masing blok bangunan. Berikut adalah gambar penjelasan sirkulasi bangunan :
Gambar 5.3 Konsep Tatanan Massa dan Sirkulasi
5.4.3 Konsep Bentuk Massa
Konsep bentuknya mengambil bentuk bangunan Majapahit dengan kolom – kolom berbaur tekstur dan material serta ornamen – ornamen peninggalan
budaya masa lalu. Bentuk bangunan pada masa Majapahit memiliki tiang satu, empat, lima, enam dan delapan. Bangunan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki,
badan dan kepala bangunan. Bagian kaki adalah bangunan yang berdiri di atas batur tanpa umpak, atau dengan umpak; atau tanpa batur dengan umpak langsung
berdiri di tanah, serta bangunan tanpa batur dan umpak. Badan bangunan terbuka, setengah terbuka serta memiliki dinding-tertutup. Sedangkan untuk denah pada
bangunan masa Majapahit memiliki dasar empat persegi panjang atau bujur sangkar Gambar 5.4. Denah Rumah Berbentuk Persegi Panjang, serta bentuk-
bentuk atap berupa limasan atau atap kampung Gambar 5.5. Bentuk Atap LimasanKampung.
Retail Shop, Resto Cafe, Tempat
Wisma pengunjung Workshop, Galeri,
Sanggar Seni, Ruang Seniman,
Pengelola Alur Sirkulasi
101
Gambar 5.4. Denah Rumah Berbentuk Persegi Panjang.
Gambar 5.5. Bentuk Atap LimasanKampung.
Sesuai dengan tema A Past For Our Future, tujuan yang ingin dicapai
adalah menciptakan suasana kebesaran masa lalu kehidupan masyarakat Majapahit yang di hadirkan ke masa kini dengan mengadaptasi bentuk, konstruksi
dan material yang sesuai dengan keadaan dan kondisi masyarakat sekarang. Dalam hal ini bentukan bangunan memiliki konsep story line sesuai
dengan konsep pezoningan. Konsep ini menjelaskan perkembangan dan kemajuan peradaban masyarakat dari masa lampau menuju masa kini yang dapat dilihat dari
penggunaan bahan material konvensional yang dikombinasi dengan material futuristik. Berikut adalah gambar penjelasan bentukan massa bangunan yang
mengadopsi bangunan Majapahit.
Gambar 5.6 Konsep Bentuk Massa
102
5.4.4 Konsep Tampilan
Mengacu pada karakter Tema yaitu A Past For Our Future dengan adanya dua unsur yang disandingkan maka konsep gubahan massa menyandingkan budaya
masa lalu yang diwakili oleh arsitektur jaman Majapahit dan budaya masa kini. Bentuk denah tiap massa bangunan berupa segi panjang yang mengadopsi dari
tipologi bentuk rumah Majapahit yang cenderung memanjang ke samping.
Gambar 5.7 Konsep Tampilan atap dan penggunaan shading
Bentuk atap bergaya arsitektur Majapahit dengan kombinasi atap tenda pada bangunan penunjang. Memiliki undak-undakan pada tangga bangunan. Pondasi
menggunakan Umpak dengan kombinasi material Baja. Pada rumah tradisional, umpak merupakan pondasi bangunan, sementara pada rancangan, umpak
berfungsi sebagai aksen, penunjuk “kaki bangunan”. Penggunaan kolom ekspos batu bata kembali diaplikasikan dalam rancangan. Penggunaan material Kayu dan
Bambu. Elemen kaca juga dihadirkan sebagai elemen modern.
5.4.5 Konsep Ruang Dalam