MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - E
PPPPTK Penjas dan BK | 80
kebutuhan akan penghargaan George dan Cristian dalam Aqib, 2013, h 118. Kedua kebutuhan psikologis digabung menjadi satu kebutuhan
utama yang disebut kebutuhan identitas. Individu yang berhasil menemukan kebutuhannya menjadi orang yang berhasil dan
membentuk identitasnya dengan identitas keberhasilan. Terapi realitas dibangun atas asumsi manusia adalah agen yang
menentukan dirinya sendiri. Masing-masing orang akan memikul tanggung jawab untuk menerima konsekuensi-konsekuensi dari tingkah
lakunya sendiri Corey, 2010.
1. Konsep Konseling Realitas
Glasser mengatakan tanggung jawab adalah inti dari konseli realitas yang fokus kepada perbuatan serta pikiran yang dilakukan
sekarang. Konseling realitas adalah bentuk modifikasi tingkah laku. Corey, 2010.
Perilaku dikatagorikan perilaku yang tepat atau perilaku tidak tepat. Menurut Glasser, perilaku tidak tepat disebabkan karena
ketidakmampuan individu dalam memuaskan kebutuhannya. Individu k
ehilangan “sentuhan” dan realitas objektif, tidak dapat melihat sesuatu sesuai dengan realitasnya, tidak dapat melakukan
atas dasar kebenaran, tanggung jawab dan realitas. Perilaku
bermasalah disepadankan dengan identitas “kegagalan”. Identitas kegagalan ditandai dengan keterasingan, penolakan diri
dan irrasionalitas, perilakunya kaku, tidak objektif, lemah, tidak bertanggung jawab, kurang percaya diri dan menolak kenyataan.
Ciri-ciri konseling realitas : a. Menolak konsep tentang penyakit mental pada setiap individu,
yang ada adalah perilaku tidak bertanggung jawab. b. Fokus pada kesadaran dan tingkah laku sekarang dengan
menekankan pada perubahan sikap yang mengikuti perubahan tingkah laku.
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - E
PPPPTK Penjas dan BK | 81 c. Orientasi pada perubahan yang dapat dilakukan saat sekarang
untuk masa yang akan datang dengan terbuka mengeksplorasi segenap aspek kehidupan konseli yang dapat diubah,
diperbaiki, potensi yang dapat dikembangkan. Konseli dipandang sebagai sebagai pribadi dengan potensi yang luas,
bukan hanya sebagai yang memiliki masalah. d. Penekanan
terapi pada
pertimbangan nilai.
Konselor menekankan peran konseli dalam menilai kualitas tingkah
lakunya sendiri dalam menentukan apa yang menyebabkan kegagalan yang dialaminya.
e. Menekankan aspek kesadaran konseli yang dinyatakan dalam perilaku tentang apa yang harus dikerjakan dan diinginkan oleh
konseli. Tanggung jawab dan perilaku nyata yang harus diwujudkan konseli adalah sesuatu yang bernilai dan bermakna
serta disadarinya. f.
Menghapuskan hukuman yang diberikan kepada individu yang mengalami kegagalan, menggantinya dengan menanamkan
disiplin yang disadari maknanya dan dapat diwujudkan dalam perilaku nyata.
g. Menekankan konsep tanggung jawab agar konseli dapat berguna bagi dirinya dan bagi orang lain melalui perwujudan
perilaku nyata. Konsep utama konseling realitas menurut Nystul 1990. h 240,
yaitu: a. Success and failure identity. Identitas kesuksesan dilihat ketika
seseorang mampu memenuhi kebutuhan psikologis, mencintai, memiliki perasan berharga bagi diri sendiri dan orang lain
dengan tidak mengganggu orang lain. b. Emphasis on responsibility. Konseling realitas mendorong
konseli untuk mengevaluasi perilaku apakah membantu atau menyakiti diri sendiri dan orang lain. Penilaian yang jujur
mendorong konseli
dapat mempertanggungjawabkan
perilakunya.