MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - E
PPPPTK Penjas dan BK | 79
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3:
TEKNIK KONSELING REALITAS
A. Tujuan
Setelah mengikuti materi teknik konseling realitas, peserta diklat diharapkan memiliki kecakapan dalam mengenali, membedakan, dan
membandingkan, memilih dan menggunakan teknik konseling realitas.
B. Indikator pencapaian kompetensi
1. Mengenali teknik konseling realitas 2. Membedakan setiap tahap teknik konseling realitas
3. Membandingkan setiap tahap teknik konseling realitas 4. Memilih dan menggunakan teknik konseling realitas.
C. Uraian Materi
Konseling realitas reality teraphy dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1964 dalam Komalasari dkk.,2011. Pendekatan realitas
berorientasi kognitif, bersifat aktif, direktif, dan didaktif, menekankan pada situasi sekarang dan kekuatan individu untuk belajar bertingkah
laku yang lebih realistis serta penekanan pada pemecahan masalah yang didasarkan pemikiran kritis yang dipadukan dengan tuntunan
realitas masyarakat. Glasser memiliki pandangan yang optimis tentang kemampuan dasar
manusia, yaitu kemampuan untuk belajar memenuhi kebutuhannya dan menjadi orang yang bertanggung jawab. Glasser dan Zunin, 1973
dalam Corey, 2010 . Penderitaan pribadi dapat diubah dengan perubahan identitas karena individu dapat mengubah cara hidup,
perasaan, dan tingkah lakunya. Glasser percaya perilaku manusia dimotivasi untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis dan psikologis dasar. Kebutuhan psikologis menurut Glasser ada dua macam, yaitu kebutuhan dicintai dan mencintai, serta
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - E
PPPPTK Penjas dan BK | 80
kebutuhan akan penghargaan George dan Cristian dalam Aqib, 2013, h 118. Kedua kebutuhan psikologis digabung menjadi satu kebutuhan
utama yang disebut kebutuhan identitas. Individu yang berhasil menemukan kebutuhannya menjadi orang yang berhasil dan
membentuk identitasnya dengan identitas keberhasilan. Terapi realitas dibangun atas asumsi manusia adalah agen yang
menentukan dirinya sendiri. Masing-masing orang akan memikul tanggung jawab untuk menerima konsekuensi-konsekuensi dari tingkah
lakunya sendiri Corey, 2010.
1. Konsep Konseling Realitas
Glasser mengatakan tanggung jawab adalah inti dari konseli realitas yang fokus kepada perbuatan serta pikiran yang dilakukan
sekarang. Konseling realitas adalah bentuk modifikasi tingkah laku. Corey, 2010.
Perilaku dikatagorikan perilaku yang tepat atau perilaku tidak tepat. Menurut Glasser, perilaku tidak tepat disebabkan karena
ketidakmampuan individu dalam memuaskan kebutuhannya. Individu k
ehilangan “sentuhan” dan realitas objektif, tidak dapat melihat sesuatu sesuai dengan realitasnya, tidak dapat melakukan
atas dasar kebenaran, tanggung jawab dan realitas. Perilaku
bermasalah disepadankan dengan identitas “kegagalan”. Identitas kegagalan ditandai dengan keterasingan, penolakan diri
dan irrasionalitas, perilakunya kaku, tidak objektif, lemah, tidak bertanggung jawab, kurang percaya diri dan menolak kenyataan.
Ciri-ciri konseling realitas : a. Menolak konsep tentang penyakit mental pada setiap individu,
yang ada adalah perilaku tidak bertanggung jawab. b. Fokus pada kesadaran dan tingkah laku sekarang dengan
menekankan pada perubahan sikap yang mengikuti perubahan tingkah laku.