MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - E
PPPPTK Penjas dan BK | 45
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: TEKNIK KONSELING PERILAKU BEHAVIORAL
A. Tujuan
Setelah mengikuti materi teknik konseling perilaku Perilaku Behavioral, peserta diklat diharapkan memiliki kecakapan dalam mengenali,
membedakan, membandingkan, memilih dan menggunakan teknik - teknik konseling perilaku Perilaku Behavioral.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengenali teknik-teknik konseling perilaku Behavioral. 2. Membedakan teknik-teknik konseling Perilaku Behavioral
3. Membandingkan teknik-teknik konseling Perilaku Behavioral 4. Memilih dan menggunakan teknik-teknik konseling perilaku Behavioral
C. Uraian Materi
1. Tujuan Konseling Perilaku Behavioral
Tujuan konseling perilaku Behavioral berorientasi pada pengubahan atau modifikasi perilaku konseli. Tujuan khusus antara lain sebagai
berikut. a. Menciptakan kondisi-kondisi baru proses belajar konseli
b. Penghapusan hasil belajar konseli yang tidak adaptif c. Memberi pengalaman belajar yang adaptif namun belum dipelajari
bagi konseli d. Membantu konseli membuang respon-respon yang lama yang
merusak diri atau maladaptif dan mempelajari respon-respon yang baru yang lebih sehat dan sesuai adjustive.
e. Konseli belajar perilaku baru dan mengeliminasi perilaku yang maladaptive, memperkuat serta mempertahankan perilaku yang
diinginkan.
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - E
PPPPTK Penjas dan BK | 46
f. Penetapan tujuan dan tingkah laku serta upaya pencapaian sasaran
dilakukan bersama antara konseli dan konselor.
2. Deskripsi Proses Konseling Perilaku Behavioral
Proses konseling adalah proses belajar, konselor membantu terjadinya proses belajar tersebut. Dalam hal ini, Konselor aktif untuk:
a. Merumuskan masalah yang dialami konseli dan menetapkan apakah konselor dapat membantu pemecahannya atau tidak.
b. Konselor memegang sebagian besar tanggung jawab atas kegiatan konseling, khususnya penggunaan teknik-teknik dalam konseling
c. Konselor mengontrol proses konseling dan bertanggung jawab atas hasil-hasilnya.
3. Prinsip Kerja Teknik Konseling Perilaku Behavioral
a. Memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatan. Konseli di dorong untuk mengubah tingkah laku. Penguatan hendaknya
mempunyai daya yang cukup kuat, dilaksanakan secara sistematis dan secara operasional ditampilkan pada tingkah laku konseli.
b. Mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diinginkan.
c. Memberikan penguatan terhadap respon yang akan mengakibatkan terhambatnya kemunculan tingkah laku yang tidak diinginkan.
d. Mengkondisikan pengubahan tingkah laku melalui pemberian contoh atau model film, tape recorder, atau contoh nyata langsung.
e. Merencanakan prosedur pemberian penguatan terhadap tingkah laku yang diinginkan dengan sistem kontrak. Penguatannya dapat
berbentuk ganjaran yang berbentuk materi maupun keuntungan sosial.
4. Tahap-tahap konseling
Tingkah laku yang bermasalah dalam konseling perilaku Behavioral adalah tingkah laku yang berlebihan excessive dan
tingkah laku yang kurang deficit. Tahapan konseling perilaku tediri atas empat 4 tahap Komalasari, 2011, h 157 sebagai berikut.
a. Melakukan asesmen assesment