MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - E
PPPPTK Penjas dan BK | 105
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5: TEKNIK KONSELING PERSON CENTERED
THERAPY
A. Tujuan
Setelah mengikuti materi teknik konseling Person Centered peserta diklat diharapkan memiliki kecakapan dalam memahami, memilih dan
menampilkan pribadi konselor sebagai teknik konseling
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Memahami pribadi konselor 2. Memilih pribadi konselor
3. Menampilkan pribadi konselor 4. Menggunakan keterampilan dasar konseling untuk membangun
hubungan terapetik
C. Uraian Materi
1. Konsep dasar
Terapi berfokus
pada pribadi
Person centered
Therapy dikembangkan oleh Carl Rogers tahun 1940, berbasis pada
pandangan posiitf tentang manusia dan subjektif tentang pengalaman konseli. Konseli memiliki sumber daya untuk menjadi sadar diri,
menyingkirkan penghalang pertumbuhan diri dan menjadi berfungsi sepenuhnya. Sumber daya dalam diri konseli dapat digunakan untuk
membantu konseli mengembangkan kemampuan menyembuhkan diri sendiri dan menjadi berdaya.
Konseli mengaktulisasikan potensi untuk tumbuh, utuh, spontan dan mengendalikan diri sehingga dapat membuat perubahan. Konseli
memiliki sumber daya untuk melakukan aktivitas positif dan kapasitas untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan. Proses konseling
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL - E
PPPPTK Penjas dan BK | 106
membangun pengalaman, belajar menerima diri sendiri serta memtuskan berbagai cara untuk berubah.
Kecenderungan mengaktualisasikan diri merupakan motivasi dasar individu untuk melakukan regulasi diri dan meningkatkan diri. Proses
menghargai merupakan
pengukuran secara
berkelanjutan pengalaman mengembangkan kemampuan menjadi individu yang
unik. Persepsi dan kesadaran atas diri dan konsep diri sebagai kesatuan utuh dalam berbagai peran. Penerimaan diri apa adanya
membangun penerimaan orang lain apa adanya, sehingga membangun hubungan harmonis dengan orang lain sebagai teman,
rekan kerja, sahabat, kekasih, pasangan hidup, warga negara dan warga dunia. Kongruensi antara konsep diri dan pengalaman nyata
membangun keberfungsian diri yang tinggi.
2. Tujuan