Penilaian Kinerja Portofolio LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan mengidentifikasikan semua variabel yang berpengaruh terhadap penelitian selama kurun waktu tertentu.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Jakarta BEJ. Dengan waktu penelitian dari awal bulan Agustus 2005 sampai dengan akhir januari 2007.3 kali masa penyesuaian indeks LQ45.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45. 2. Obyek penelitian Obyek penelitian adalah harga penutupan saham-saham pada BEJ dari setiap jenis saham yang terdaftar dalam indeks LQ45. 15

D. Variabel Penelitian

1. Variabel masalah pertama : Portofolio saham pada penelitian ini yaitu gabungan saham-saham yang dibentuk dengan menggunakan model indeks tunggal. 2. Variabel masalah kedua : a. Portofolio saham yaitu gabungan saham-saham yang dibentuk dengan menggunakan model indeks tunggal. Portofolio saham dalam penelitian ini adalah saham-saham yang telah terbentuk dengan model indeks tunggal dan saham-saham yang terbentuk dalam indeks pasar sebagai patok duga benchmark yaitu indeks LQ45. b. Kinerja portofolio yaitu peningkatan kemungkinan tercapainya tujuan portofolio yang diukur dengan indeks Sharpe.

E. Data yang dibutuhkan

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa harga saham penutup closed price harian yang terdaftar dalam LQ45 yang diperdagangkan di BEJ selama masa pengamatan dari awal Agustus 2005 sampai dengan akhir Januari 2007. Harga saham yang digunakan adalah harga saham harian, yang dikeluarkan oleh Jakarta Stock Exchange JSX, JSX Monthly Statistic bagian Research and Development.

F. Teknik pengumpulan data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara observasi melalui http:www.jsx.co.id.

G. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan untuk kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono,2005:72. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 selama masa pengamatan dari awal Agustus 2005 sampai dengan akhir Januari 2007. Dari populasi yang sudah ditentukan maka pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel dengan mendasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yaitu : 1 Saham-saham aktif yang terdaftar dalam LQ45 2 Saham-saham perusahaan yang selalu masuk berurutan dalam setiap periode penyesuaian indeks LQ45 yaitu dari awal bulan Agustus 2005 sampai dengan akhir Januari 2007.

H. Definisi Operasional

1. Portofolio optimal adalah portofolio yang terbentuk melalui model indeks tunggal. 2. Kinerja portofolio yang baik adalah portofolio yang memiliki indeks kinerja yang tinggi. Dalam penelitian ini ukuran kinerja dihitung berdasarkan indeks Sharpe. Maka indeks Sharpe portofolio lebih besar dari indeks Sharpe pasar.

I. Teknik Analisis Data

1. Untuk menjawab permasalahan pertama dalam penelitian ini, pertama-tama dikumpulkan data harga-harga saham dari berbagai macam saham. Kemudian data diolah untuk memperoleh hasil sebagai berikut : a. Menghitung Return Saham Data-data perusahaan yang berupa harga-harga saham dihitung guna menentukan tingkat return saham-saham tersebut. Perhitungan tingkat return saham tersebut dilakukan dengan cara mengurangkan harga saham pada periode t dengan harga saham pada periode t-1. Kemudian dibagi dengan harga saham pada periode t-1. Berikut ini merupakan rumus perhitungan return saham Jogiyanto,2003:110 1 - t 1 - t t P P P Return − = Keterangan : t P = Harga saham pada periode t 1 - t P = Harga saham pada periode t-1 b. Membentuk portofolio yang optimal 1 Menentukan ERB excess return to beta Perhitungan untuk menentukan portofolio akan sangat dimudahkan jika hanya didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan ke dalam portofolio yang optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara ekses return dengan beta excess return to beta ratio. Excess return didefinisikan sebagai selisih return ekspektasi dengan return aktiva