4. Dapat juga sebagai pencegah dan terapi dari iskemia otak. Dollery,1999
g. Dosis. Dosis normal diberikan 4-5 mgkgBB. Pada anak-anak dosis diberikan 6-8 mgkgBB, sedangkan pada manula dosis diberikan hanya 2-2,5
mgkgBB Dollery, 1999.
E. Landasan teori
Krokot Portulaca oleracea Linn. memiliki kandungan asam kafeat, asam nikotinat, tripofan Duke, 2007. Kandungan asam kafeat, asam nikotinat,
dan triptofan ini menurut Duke 2007 memiliki khasiat sebagai sedatif. Obat yang digunakan untuk pengobatan ansietas ialah sedatif, atau obat-
obat yang secara umum memiliki sifat yang sama dengan sedatif Wiria dan Handoko, 1995. Sedatif merupakan golongan obat depresan susunan saraf pusat
SSP yang menekan aktifitas, menurunkan respons, terhadap perangsangan emosi dan menenangkan Mycek et al., 1997. Obat depresan dapat memperpendek
waktu induksi tidur dan memperpanjang waktu lama tidur dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya diberi vehikulum.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode potensiasi narkose yaitu kemampuan obat untuk memperpendek waktu induksi dan
memperpanjang lama waktu tidur Anonim, 1991.
F. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori diatas maka daun krokot Portulaca oleracea
Linn. memiliki efek antistres.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni dimana dilakukan perlakuan atau manipulasi terhadap sejumlah variabel penelitian. Rancangan
penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap searah.
B. Variabel Penelitian 1.
Variabel utama
a. Variabel bebas : dosis ekstrak etanol daun krokot Portulaca oleraceae Linn., yaitu sejumlah miligram ekstrak etanol daun krokot tiap satuan
kgBB subyek uji. b. Variabel tergantung : perpanjangan waktu tidur subjek uji, yaitu respon
dari subyek uji akibat pemberian ekstrak etanol daun krokot Portulaca oleraceae Linn..
2. Variabel pengacau terkendali
a. Galur subyek uji yang digunakan adalah galur Swiss. b. Subyek uji berjenis kelamin jantan.
c. Berat badan subyek uji 20-30 gram. d. Umur subyek uji 2-3 bulan.
a. Keadaan patologi subyek uji berada dalam keadaan sehat. b. Waktu panen daun krokot.
C. Bahan yang Digunakan 1.
Bahan tanaman
Bahan yang digunakan adalah daun krokot Portulaca oleraceae Linn. yang dikeringkan di bawah sinar matahari dengan ditutupi kain hitam. Daun
krokot tersebut didapat dari daerah Kaliurang, Yogyakarta.
2. Subyek uji
Subyek uji yang digunakan adalah mencit putih jantan dengan galur Swiss dengan berat badan 20-30 gram dan umur 2-3 bulan yang diperoleh dari
Laboratorium Farmakologi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.
3. Bahan-bahan kimia
a. Bahan untuk penyarian adalah etanol teknis 70 Brataco.
b. Diazepam Indofarma. c. Sodium Pentothal Abbott Laboratories.
d. Karboksil metil selulosa CMC Brataco untuk melarutkan ekstrak
etanol daun krokot Portulaca oleraceae Linn.. e. Aquades, diperoleh dari Laboratorium Farmakologi, Fakultas Farmasi,
Universitas Sanata Dharma.
D. Alat yang Digunakan
1. Neraca analitik Mettler PM 4600, Delta Range
®
2. Perkolator 3. Kertas saring