Mekanisme fisiologis stres Stres

Adapun obat depresan susunan saraf pusat yang dipakai dalam penelitian ini yaitu:

1. Diazepam

a. Kimia. Rumus molekul: C 16 H 13 ClN 2 O Nama kimia :7-kloro-1,3-dihidro-1-metil-5-fenil-2H-1,4-benzodiazepin-2-on BM : 284,7 pKa : 3,7; 3,2 Kelarutan : dalam air sangat sedikit dan dalam alkohol yaitu 1 dalam 25 Dollery, 1999 Gambar 5. Struktur kimia diazepam b. Mekanisme kerja. Mycek et al. 1997 menjelaskan bahwa diazepam merupakan derivat dari benzodiazepin, yang kerjanya secara bersama-sama dengan GABA meningkatkan afinitas terhadap sisi ikatannya tanpa perubahan jumlah total sisi tersebut. Pengikatan GABA asam gama aminobutirat ke reseptornya pada membran sel akan membuka saluran klorida, meningkatkan efek konduksi klorida. Aliran ion klorida yang masuk menyebabkan hiperpolarisasi N N O Cl CH 3 lemah menurunkan potensi postsinaptik dari ambang letup dan meniadakan pembentukan kerja-potensial. Benzodiazepin terikat pada sisi spesifik dan berafinitas tinggi dari membran sel, yang terpisah tetapi dekat reseptor GABA. Reseptor benzodiazepin terdapat hanya pada SSP dan lokasinya sejajar dengan neuron GABA. Pengikatan benzodiazepin diazepam memacu afinitas reseptor GABA untuk neotransmiter yang bersangkutan, sehingga saluran klorida yang berdekatan lebih sering terbuka. Keadaan tersebut akan memacu hiperpolarisasi dan menghambat letupan neuron. c. Farmakologi klinik. Diazepam dalam standar dosis klinik dapat menyebabkan berkurangnya kecepatan respirasi dan kerja ventrikel kiri. Diazepam untuk ansietas dan hipnotik hanya memberikan efek tidur REM. Diazepam menyebabkan meningkatnya aktivitas β pada EEG Dollery,1999. d. Farmakokinetika Absorbsi oral 100 Metabolisme prasistemik Tidak signifikan Waktu paruh dalam plasma Kisaran 20-100 jam rata-rata 30 jam Volume distribusi 1,1 lkg Ikatan dengan protein plasma 97 Dollery,1999 e. Metabolisme. Diazepam dimetabolisme di hati kemudian sebagian besar diekskresi lewat urin. Terdapat 3 jalur biotranformasi, yaitu N-demetilasi, hidroksilasi, dan konjugasi asam glukuronat; menghasilkan 3 metabolit aktif. N- desmetildiazepam merupakan metabolit diazepam yang memiliki profil farmakodinamik yang sama dengan, namun dengan waktu paruh dalam plasma yang lebih lama. Metabolit ini akan diubah dengan hidroksilasi menjadi oxazepam Metabolit ketiga adalah temazepam, hasil hidroksilasi diazepam. Temazepam dan oxazepam juga aktif namun waktu paruhnya lebih singkat dari diazepam. Temazepam dan oxazepam kemudian dikonjugasi oleh asam glukuronat dan dieliminasi lewat urin. Dollery, 1999 f. Indikasi. Indikasi dari obat diazepam adalah sebagai berikut : 1. Manajemen untuk ansietas. Diazepam digunakan sangat luas untuk penanganan simtomatik dengan waktu pendek pada ansietas ringan, eksitasi, agitasi, ketakutan, tingkah laku yang berlebihan, dan tekanan seperti psikoneurosis, reaksi ansietas, kondisi stres, dan ansietas dengan ekspresi somatik. 2. Penarikan kembali penggunaan alkohol akut. Diazepam mungkin berguna dalam simtomatik pada agitasi akut, dan tremor. 3. Untuk kejang otot skeletal. Diazepam dapat digunakan sebagai tambahan bantuan untuk kejang otot skeletal karena reflek kejang patologi lokal seperti inflamasi pada otot dan sendi atau trauma; spastisiti dikarenakan kekacauan saraf neuron paling atas, kelumpuhan otak dan paraplegia. 4. Basal sedasi. Diazepam diberikan secara parenteral ketika respon cepat dan mungkin berguna dalam ansietas akut atau tekanan yang berhubungan dengan kondisi stres dan kekacauan emosi non psikotik. 5. Penanganan untuk keadaan epilepsi dan keadaan kejang. 6. Keadaan eksitasi. Keadaan ini meliputi kadaan ansietas akut, ketegangan otot, mengigau.