Tata Cara Analisis Hasil

pemekatan lebih sedikit., serta dapat menghambat aktivitas enzim sehingga tidak terjadi reaksi hidrolisis. Serbuk daun krokot kemudian direndam sampai pelarut etanol membasahi semua bagian serbuk. Perendaman ini dilakukan selama 24 jam Anonim, 1979. Hal ini bertujuan memberikan kesempatan bagi zat aktif dari daun krokot dapat berdifusi ke luar serbuk dan larut pada pelarut etanol. Setelah perendaman, keran dibuka dan diatur agar kecepatan aliran perkolat 1 ml 20-30 tetes per menit dan perkolat ditampung. Kecepatan aliran perkolasi harus diperhatikan, tidak boleh terlalu cepat dan tidak boleh terlalu lambat. Jika terlalu cepat, pertemuan antara serbuk dan pelarut juga terlalu cepat untuk memungkinkan ekstraksi terjadi. Namun jika terlalu lambat, waktu ekstraksi akan menjadi tidak efisien. Perkolat yang dihasilkan merupakan cairan berwarna coklat. Ekstraksi terus dilakukan sampai senyawa-senyawa yang terlarut dalam etanol sudah terekstraksi semua. Hal ini ditandakan oleh tetesan terakhir hasil ekstrak tidak berwarna lagi. Diharapkan asam kafeat dan triptofan dapat terekstraksi semua. Tidak menutup kemungkinan asam nikotinat dapat terekstraksi pula namun hanya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini dikarenakan sifatnya yang sukar larut dalam etanol dingin. Hasil ekstraksi yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan cara diuapkan menggunakan vakum rotaevaporator. Pemekatan ini dilakukan dengan suhu dan tekanan yang rendah. Tujuannya adalah untuk menarik pelarut etanol dari perkolat. Hasil pemekatan kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 40 °C sampai didapatkan ekstrak yang kering berwarna coklat.

D. Hasil Uji Daya Antistres

Untuk menguji apakah daun krokot memiliki daya antistres, digunakan metode potensiasi narkose yang telah dimodifikasi, yaitu pemberian pentobarbital yang diganti dengan natrium tiopental. Hal ini dilakukan untuk efisiensi waktu penelitian karena tiopental memiliki onset dan durasi yang lebih singkat daripada pentobarbital. Tiopental sendiri merupakan tio-analog dari pentobarbital yang efeknya hampir sama pentobarbital Bowman Rand, 1980. Tiopental termasuk dalam golongan barbiturat dimana efek depresi susunan saraf pusat SSP tergantung oleh besar kecilnya dosis. Prinsip metode ini adalah obat depresan mempotensiasi kerja obat natrium tiopental yang dimanifestasikan dengan perpanjangan waktu tidur mencit dibandingkan terhadap waktu tidur mencit kelompok kontrol negatif. Pada penelitian ini ekstrak etanol daun krokot yang diduga memiliki efek antistres diuji apakah dapat bekerja menekan SSP untuk mempotensiasi kerja dari natrium tiopental. Dosis ekstrak etanol daun krokot yang diberikan yaitu 1000 mgkgBB; 1518,29 mgkgBB; 2305,21 mgkgBB; dan 3500 mgkgBB. Sebagai baku pembanding kontrol positif digunakan diazepam dengan dosis sedatif yaitu 0,260 mgkgBB; 0,445 mgkgBB; 0,760 mgkgBB; dan 1,300 mgkgBB. Mencit diamati dan dicatat waktu induksi tidur serta lama waktu tidurnya dalam bejana pengamatan yang diberi alas steroform. Maksud dari pemberian alas streroform ini adalah untuk penyeragaman kondisi tidur semua mencit. Lama tidur mencit kelompok perlakuan dan kontrol positif kemudian dibandingkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dikurangi dengan rata-rata lama tidur mencit kontrol negatif sehingga didapatkan data perpanjangan waktu tidur mencit. Tabel I. Hasil rata-rata perpanjangan waktu tidur mencit akibat pemberian ekstrak etanol daun krokot Kelompok Dosis mgkgBB N Rata-rata perpanjangan waktu tidur mencit detik X ± SE I 16,667 6 0 ± 0 II 0,260 6 1002,16 1002,16 ± 431,87 III 0,445 6 2721,00 2721,00 ± 926,86 IV 0,760 6 3549,00 3549,00 ± 733,25 V 1,300 6 7597,00 7597,00 ± 601,30 VI 1000,000 6 2368,00 2368,00 ± 894,31 VII 1518,290 6 2294,50 2294,50 ± 704,40 VIII 2305,210 6 1545,33 1545,33 ± 495,67 IX 3500,000 6 2655,50 2655,50 ± 432,82 Keterangan : Kelompok I : kontrol negatif aquadest Kelompok II-V : kontrol positif diazepam Kelompok VI-IX : ekstrak etanol daun krokot N : jumlah subjek uji X : rata-rata perpanjangan waktu tidur mencit SE : standar eror Seperti yang terlihat dalam tabel I, baik kelompok kontrol positif kelompok II-V maupun kelompok ekstrak etanol daun krokot kelompok VI-IX memiliki perpanjangan waktu tidur dibandingkan kelompok kontrol negatif kelompok I. Hal ini menunjukkan bahwa baik diazepam maupun ekstrak etanol daun krokot memiliki efek antistres karena mampu mempotensiasi kerja natrium tiopental dengan menekan SSP. Pada kontrol positif perpanjangan waktu yang didapatkan semakin besar seiring semakin besarnya dosis diazepam yang diberikan gambar 7, karena diazepam termasuk obat yang efeknya tergantung besarnya dosis. Sedangkan untuk kelompok ekstrak etanol daun krokot, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI