Farmakologi klinik. Pada dosis yang cocok, tiopental akan

4. Seperangkat alat gelas seperti beaker glass, labu ukur, gelas ukur, pipet tetes, pipet ukur, cawan petri, pengaduk, erlenmeyer, corong. 5. Vacuum rotary evaporator Merk IKA Labor Tehnik 6. Oven Memmert 7. Jarum dan alat suntik 1ml 8. Jarum suntik peroral p.o 9. Steroform berdiameter +- 15 cm sebagai alas tidur subjek uji 10. Stopwatch

E. Tata Cara Penelitian 1.

Determinasi tanaman Determinasi tanaman krokot Portulaca oleraceae Linn. dilakukan menurut Backer 1973. Determinasi ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa tanaman tersebut adalah benar-benar krokot Portulaca oleraceae Linn..

2. Pemanenan

Daun krokot Portulaca oleraceae Linn. dipanen di Kaliurang, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada waktu siang hari.

3. Pengeringan

Daun krokot Portulaca oleraceae Linn. yang dipeoleh kemudian dibersihkan di bawah air yang mengalir agar bersih dari debu dan kotoran yang menempel pada daun. Setelah bersih, daun dikeringkan di bawah sinar matahari dengan ditutup kain hitam. Pengeringan dihentikan apabila daun sudah benar- benar kering. Hal ini dapat dipastikan dengan mematahkan daun dengan tangan. Bila daun mudah dipatahkan berarti daun sudah benar-benar kering.

4. Pembuatan serbuk

Setelah daun krokot Portulaca oleraceae Linn. benar-benar kering kemudian diserbuk dengan menggunakan blender sampai halus dan diayak dengan ayakan tepung.

5. Pembuatan ekstrak etanol daun krokot

Ekstrak dibuat dengan menyari daun krokot dengan pelarut etanol 70 secara perkolasi. Cara pembuatan ekstrak etanol daun krokot adalah sebagai berikut. Sebanyak 160 gram serbuk daun dimasukkan ke dalam perkolator yang sudah diberi kertas saring dan kapas pada bagian bawah dan dinding perkolator. Kemudian tambahkan etanol 70 sampai seluruh bagian serbuk terbasahi dengan pelarut etanol tersebut. Biarkan serbuk terendam pelarut etanol selama 24 jam agar zat aktif dapat larut lebih dulu. Setelah itu buka keran perkolator sehingga perkolat dapat menetes keluar dengan kecepatan 1 ml 20-30 tetes per menit. Tambahkan berulang-ulang pelarut etanol sehingga selalu terdapat selapis pelarut etanol di atas simplisia. Ekstraksi terus dilakukan sampai senyawa-senyawa yang terlarut dalam etanol sudah terekstraksi semua. Hal ini ditandakan oleh tetesan terakhir perkolat tidak berwarna lagi. Hasil ekstraksi yang diperoleh kembali disaring lebih dulu sebelum diuapkan dengan tekanan rendah dengan suhu tidak lebih dari 50 °C menggunakan vakum rotaevaporator untuk mendapatkan ekstrak yang kental. Kemudian ekstrak kental dikeringkan dalam oven dengan suhu tidak lebih dari 40 °C.