Landasan teori Hipotesis PENELAAHAN PUSTAKA

benar kering. Hal ini dapat dipastikan dengan mematahkan daun dengan tangan. Bila daun mudah dipatahkan berarti daun sudah benar-benar kering.

4. Pembuatan serbuk

Setelah daun krokot Portulaca oleraceae Linn. benar-benar kering kemudian diserbuk dengan menggunakan blender sampai halus dan diayak dengan ayakan tepung.

5. Pembuatan ekstrak etanol daun krokot

Ekstrak dibuat dengan menyari daun krokot dengan pelarut etanol 70 secara perkolasi. Cara pembuatan ekstrak etanol daun krokot adalah sebagai berikut. Sebanyak 160 gram serbuk daun dimasukkan ke dalam perkolator yang sudah diberi kertas saring dan kapas pada bagian bawah dan dinding perkolator. Kemudian tambahkan etanol 70 sampai seluruh bagian serbuk terbasahi dengan pelarut etanol tersebut. Biarkan serbuk terendam pelarut etanol selama 24 jam agar zat aktif dapat larut lebih dulu. Setelah itu buka keran perkolator sehingga perkolat dapat menetes keluar dengan kecepatan 1 ml 20-30 tetes per menit. Tambahkan berulang-ulang pelarut etanol sehingga selalu terdapat selapis pelarut etanol di atas simplisia. Ekstraksi terus dilakukan sampai senyawa-senyawa yang terlarut dalam etanol sudah terekstraksi semua. Hal ini ditandakan oleh tetesan terakhir perkolat tidak berwarna lagi. Hasil ekstraksi yang diperoleh kembali disaring lebih dulu sebelum diuapkan dengan tekanan rendah dengan suhu tidak lebih dari 50 °C menggunakan vakum rotaevaporator untuk mendapatkan ekstrak yang kental. Kemudian ekstrak kental dikeringkan dalam oven dengan suhu tidak lebih dari 40 °C.

6. Penetapan dosis natrium tiopental

Dosis terapi natrium tiopental adalah 4-5 mgkgBB Dollery,1999. Setelah dilakukan orientasi dosis natrium tiopental untuk mendapatkan waktu induksi tidur yang singkat, ditetapkan dosis 5 mgkgBB sebagai dosis yang akan dipakai pada penelitian ini. Kemudian dilakukan konversi dosis antara manusia dengan berat badan 70 kg ke mencit 20 g yang menurut Laurence Bacharach cit.,Anonim, 2007c yaitu 0,0026, sehingga didapatkan dosis natrium tiopental yaitu 5 mg x 70 kg x 0,0026 = 0,91 mg20 g mencit, yaitu 45,5 mgkgBB mencit.

7. Penetapan dosis diazepam

Dosis terapi diazepam adalah 2-10 mg Dollery, 1999. Dosis diazepam sebagai kontrol positif dibagi menjadi 4, yaitu dengan rumus: 1 − = n dah dosisteren nggi dosisterti I 1 4 2 10 − = 3 5 = 7099 , 1 = I Setelah itu dilakukan konversi dosis antara manusia dengan berat badan 70 kg ke mencit 20 g, sehingga pembagian dosis kontrol positif, yaitu: Dosis I : 2,00 mg x 0,0026 x 100020 = 0, 260 mgkgBB mencit Dosis II : 2,00 mg x 1,7099 x 0,0026 x 100020 = 0,445 mgkgBB mencit Dosis III : 3,42 mg x 1,7099 x 0,0026 x 100020 = 0,760 mgkgBB mencit Dosis IV : 5,85 mg x 1,7099 x 0,0026 x 100020 = 1,300 mgkgBB mencit