Gambar 3. Stuktur kimia triptofan 5. Khasiat penggunaan
Khasiat tanaman ini yaitu sebagai obat gatal serta dapat untuk memperbaiki pencernaan Anonim, 1995c. Masyarakat di Turki
menggunakannya sebagai diuretik, penambah gairah, emolien, obat kudis serta sedatif Anonim, 2004.
H
2
N CH
C CH
2
OH O
HN
B. Penyarian
1. Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang
sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah
ditetapkan. Sebagian besar ekstrak dibuat dengan mengekstraksi bahan baku obat secara perkolasi. Seluruh perkolat biasanya dipekatkan dengan cara destilasi
dengan pengurangan tekanan, agar bahan utama obat sesedikit mungkin terkena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
panas Anonim, 1995b. Fungsinya untuk menyediakan sejumlah kecil dan dalam kesesuaian bagi bentuk fisik yang mantap, aktivitas obat dan sifat dari bahan baku
tumbuh-tumbuhan yang ditunjukkan oleh ekstrak Ansel, 1985.
2. Pemilihan pelarut
Terdapat beberapa syarat pemilihan cairan penyari yang baik, yaitu murah dan mudah didapat, stabil secara fisika dan kimia, bereaksi netral, tidak
mudah menguap atau terbakar, selektif, tidak mempengaruhi zat yang berkhasiat, serta diperbolehkan oleh peraturan Anonim, 1986. Sebagai dapat cairan penyari
digunakan air, eter, atau campuran etanol dan air Anonim, 1979. Campuran hidroalkohol mungkin merupakan pelarut yang serba guna dan paling luas
pemakaiannya. Hidroalkohol kerjanya merupakan gabungan keduanya, yaitu pelarut air dan alkohol dan karena keduanya mudah bercampur, memungkinkan
campuran pelarut yang paling sesuai untuk mengekstraksi bahan aktif. Alkohol digunakan tanpa campuran sebagai pelarut hanya apabila dibutuhkan, karena
harganya lebih mahal daripada campuran air alkohol Ansel, 1985.
3. Perkolasi
Istilah perkolasi berasal dari bahasa Latin per yang artinya ”melalui” dan colare yang artinya ”merembes”, secara umum dapat dinyatakan sebagai proses
dimana obat yang sudah halus, zat yang larutnya diekstraksi dalam pelarut yang cocok dengan cara melewatkan perlahan-lahan melalui obat dalam suatu
perkolator, dengan ekstrak yang telah dikumpulkan disebut perkolat Ansel,1985.