Nama daerah Nama daerah dari Portulaca oleracea Linn. di Indonesia di antaranya : Morfologi tumbuhan

panas Anonim, 1995b. Fungsinya untuk menyediakan sejumlah kecil dan dalam kesesuaian bagi bentuk fisik yang mantap, aktivitas obat dan sifat dari bahan baku tumbuh-tumbuhan yang ditunjukkan oleh ekstrak Ansel, 1985.

2. Pemilihan pelarut

Terdapat beberapa syarat pemilihan cairan penyari yang baik, yaitu murah dan mudah didapat, stabil secara fisika dan kimia, bereaksi netral, tidak mudah menguap atau terbakar, selektif, tidak mempengaruhi zat yang berkhasiat, serta diperbolehkan oleh peraturan Anonim, 1986. Sebagai dapat cairan penyari digunakan air, eter, atau campuran etanol dan air Anonim, 1979. Campuran hidroalkohol mungkin merupakan pelarut yang serba guna dan paling luas pemakaiannya. Hidroalkohol kerjanya merupakan gabungan keduanya, yaitu pelarut air dan alkohol dan karena keduanya mudah bercampur, memungkinkan campuran pelarut yang paling sesuai untuk mengekstraksi bahan aktif. Alkohol digunakan tanpa campuran sebagai pelarut hanya apabila dibutuhkan, karena harganya lebih mahal daripada campuran air alkohol Ansel, 1985.

3. Perkolasi

Istilah perkolasi berasal dari bahasa Latin per yang artinya ”melalui” dan colare yang artinya ”merembes”, secara umum dapat dinyatakan sebagai proses dimana obat yang sudah halus, zat yang larutnya diekstraksi dalam pelarut yang cocok dengan cara melewatkan perlahan-lahan melalui obat dalam suatu perkolator, dengan ekstrak yang telah dikumpulkan disebut perkolat Ansel,1985. Prosedur perkolasi yaitu sebagai berikut. Basahi 10 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok dengan 2,5 bagian sampai 5 bagian cairan penyari, masukan ke dalam bejana tertutup sekurang-kurangnya selama 3 jam. Pindahkan massa sedikit demi sedikit ke dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati, tuangi dengan cairan penyari secukupnya sampai cairan mulai menetes dan diatas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari, tutup perkolator, biarkan selama 24 jam. Biarkan cairan menetes dengan kecepatan 1 ml per menit, tambahkan berulang-ulang cairan penyari secukupnya sehingga selalu terdapat selapis cairan penyari di atas simplisia, hingga diperoleh 80 bagian perkolat. Peras massa, campurkan cairan perasan ke dalam perkolat, tambahkan cairan penyari secukupnya hingga diperoleh 100 bagian. Pindahkan ke dalam bejana, tutup, biarkan selama 2 hari di tempat yang sejuk, terlindung cahaya. Enap tuangkan atau saring. Perkolat disuling atau diuapkan hingga tekanan rendah pada suhu tidak lebih dari 50 ° hingga konsistensi yang dikehendaki Anonim, 1979.

C. Stres

1. Definisi stres

Secara umum, stres didefinisikan menjadi tiga : a. Sebagai stimulus. Stimulus ini berupa beberapa kejadian tertentu yang menimbulkan perasaan tertekan atau sedih. b. Sebagai respon. Stres juga didefinisikan sebagai reaksi seseorang dalam situasi yang penuh dengan tekanan. Hans Selye cit.,Bishop, 2004 menjelaskan jika suatu organisme merasa terancam, maka ia akan menunjukan