B. Subjek Penelitian
Peneliti melakukan wawancara terhadap tiga subjek. Berikut data subjek:
a. Subjek 1
Nama : Fn
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 24 tahun
Pekerjaan : Swasta
Lama njathil : 8 tahun
b. Subjek 2
Nama : Pt
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 35 tahun
Pekerjaan : SopirPenambang pasir
Lama njathil : 9 tahun
c. Subjek 3
Nama : As
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 30 tahun
Pekerjaan : Penambang pasir
Lama njathil : 9 tahun
44
C. Hasil Analisis Data Penelitian
Tabel 3 Tabel Analisa Subjek 1
I. Kesurupan secara umum
Aspek Pikiran Aspek Perasaan
Aspek Perilaku
 +Kesurupan  tujuan
utama  dalam  jathilan
I.PK 8-9 
+Kesurupan  tujuan utama
jathilan menjadi  unik  karena
kesurupan
I.PK 13-16
 +Masyarakat  tidak
memandang buruk
dari  kesurupan  yang dialami
subjek
I.PK 339-344 
+Sebelum dan
sesudah kesurupan
merasa  senang,  bisa njathil  dan  kesurupan
merupakan suatu
kebanggaan
I.PR 315-328
 +Sewaktu
kesurupan tidak
merasakan apapun
karena  saat  kesurupan tidak  sadar
I.PR 315-328
 +Jika
berbeban berat menjadi “plong”
setelah  kesurupan
I.PR 352-360 
+Kesurupan  tidak berdampak
buruk pada
kehidupan harian
I.PL  50- 58
 +Sempat  ditakuti
oleh masyarakat
namun perlahan
kesurupan yang
dialami subjek
menjadi  hal  yang biasa
dan tidak
ditakuti  lagi
I.PL 293-300
 +Untuk melakukan
berbagai hal menjadi lebih  semangat
I.PL 352-360 45
II. Kesurupan yang tidak sesungguhnya kesurupan pura-pura
Aspek Pikiran Aspek Perasaan
Aspek Perilaku
 +Kesurupan
pura- pura
itu ada,
kesurupan  pura-pura itu hal yang tidak baik
jadi  seharusnya  tidak dilakukan
II.PK 61-67
 -Subjek
pernah melakukan  kesurupan
pura-pura karena
sewaktu pentas
memakan  permen
II.PK 72-80 
+Merasa bingung
saat melakukan
kesurupan  pura-pura
II.PR 84-86 
+Merasa bingung
dan  salah  tingkah  jika tidak  kesurupan
II.PR 102-105 
+“Rikuh” sungkan,  takut  jika
ada  yang  tau  subjek melakukan  kesurupan
pura-pura
II.PR 367-375
 +Tidak
ada dampak  buruk  pada
kehidupan  sosial
II.PL 112-126 
+Tidak ada
dampak negatif,
masyarakat menghargai  profesi
subjek
II.PL 367-375
 +Semakin
“rumaket” erat dan dekat  satu  sama  lain
II.PL 377-380 III.
Kesurupan dalam kesatuan dalam kesenian jathilan
Aspek Pikiran Aspek Perasaan
Aspek Perilaku
 +Kesurupan  dalam
suatu kesenian
jathilan merupakan
suatu kesatuan
III.PK 139-143 
+Suatu pentas
jathilan  menjadi  seru karena
adanya kesurupan
III.PK 139-143
 +Kesurupan
dan 
NTidak ada
perbedaan perasaan
karena tidak
ada tuntutan  njathil  harus
kesurupan    III.PR 170-177
 +Merasa
bangga, puas  dan  senang  jika
kesurupan
III.PR 386-398
 +Merasa minder dan
 +Bisa
memunculkan semangat baru untuk
diri sendiri
dan menambah
keakraban untuk
kehidupan bermasyarakat
III.PL 180-190 46
kesenian jathilan
adalah  satu  paket   III.PK 147-149
“mati  gaya”  jika tidak kesurupan
III.PR 386-398
IV. Motivasi  yang  mendorong  penari
jathilan  sehingga  tetap  mau njathil hingga kesurupan
Aspek Pikiran Aspek Perasaan
Aspek Perilaku
 +Kesurupan  sebagai
kebiasaan dan
menjadi sebuah
panggilan    IV.PK 195-197
 +Njathil
hingga kesurupan
karena memang  suka  njathil
dan  sudah  terbiasa njathil
 IV.PK
202-207 
NPerasaan biasa
kesurupan  dirasakan sangat
familiar sehingga
menjadi tidak  ada  perasaan
khusus
IV.PR 216-219
 +Merasa bangga jika
kesurupan namun
takut  dikira  sombong jika
terlalu membanggakan
kesurupan
IV.PR 412-417
 +Jika
sedang berbeban  berat  setelah
kesurupan merasa
“plong”
IV.PR 232-239
 +Rasa  tidak  enak
jika tidak
ikut kesurupan
IV.PR 202-207
 NTidak
ada pengaruh
bagi perilaku
IV.PL 222-227
 +Bisa
semakin bersemangat  dalam
bekerja  dan  dalam hal  lain
IV.PL 232-239
 +Semakin
dekat dengan  masyarakat
IV.PL 232-239 47