dan  mengkategorikan  data  secara  sistematis,  lengkap,  dan  mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari,
serta  diharapkan  akan  ditemukan  aspek-aspek  yang  berkaitan  dengan pemaknaan  subjek  akan  fenomena  kesurupan  dalam  kelompok  kesenian
jathilan Turonggo Jati Manunggal. Proses koding dan analisis  ini diawali dengan menyusun data verbatim kedalam kolom, dimana disamping kanan
kolom  data  diberi  kolom  kosong  yang  nantinya  akan  digunakan  untuk pengkodean  dan  untuk  membubuhkan  keterangan  dari  salinan  verbatim.
Dari  keterangan  tersebut,  diharapkan  pemaknaan  mengenai  fenomena kesurupan dalam kesenian jathilan dapat digambarkan dengan baik.
3. Interpretasi
Setelah  data  diorganisasikan  dan  dilakukan  pengkodean,  maka langkah  selanjutnya  adalah  melakukan  interpretasi.  Interpretasi  dalam
penelitian  ini  dilakukan  berdasarkan  keterangan-keterangan  yang  muncul dalam  data  verbatim  hasil  wawancara  setelah  diperkuat  dengan  data
observasi.  Interpretasi  dilakuakan  agar  didapatkan  gambaran  data  yang lebih  mendalam.  Klave  dalam  Poerwandari,  2005  menjelaskan  bahwa
interpretasi  mengacu  pada  upaya  memahami  data  secara  lebih  ekstensif sekaligus mendalam.
38
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
1. Kredibilitas
Kredibilitas  dalam  penelitian  kualitatif  digunakan  untuk menggantikan  konsep  validitas.  Dalam  hal  ini,  objektifitas  penelitian
sangat  diperlukan  dimana  peneliti  harus  menyadari,  mengidentifikasi, dan  mendeskripsikan  adanya  pengaruh  nilai-nilai  dalam  penelitiannya
Danim,  2002.  Kredibilitas  dalam  penelitian  kualitatif  terletak  pada keberhasilannya  mencapai  maksud  mengeksplorasi  masalah  atau
mendeskripsikan  setting,  proses,  kelompok  sosial  atau  pola  interaksi yang kompleks. Poerwandari, 2005.
Menurut  Poerwandari,  2005,  beberapa  cara  yang  digunakan peneliti untuk mencapai kredibilitas penelitian, yaitu dengan cara:
a Validitas komunikatif
Validitas  komunikatif  dilakukan  dengan  cara  mengkonfirmasikan kembali  data  dan  analisisnya  kepada  subjek  penelitian.  Hal  tersebut
dilakuakan agar data wawancara  yang diperoleh peneliti  yang sudah diubah  kedalam  bentuk  transkrip  verbatim  merupakan  data  yang
benar-benar mewakili jawaban subjek saat itu.
b Validitas argumentatif
Validitas  argumentatif  dilakukan  dengan  mengkroscek  data  mentah dari  hasil  analisis.  Tiap  subjek  diminta  untuk  secara  seksama
39
memeriksa  deskripsi  tersebut,  sehingga  subjek  dapat  memberikan masukan ataupun pembetulan.
2. Konfirmabilitas
Konfirmabilitas  dalam  penelitian  kualitatif  digunakan  untuk menggantikan  konsep  objektivitas.  Dalam  hal  ini  menekankan  bahwa
temuan  penelitian  dapat  dikonfirmasi.  Dalam  penelitian  kualitatif, objektivitas  dalam  pengertian  transparansi  merupakan  hal  yang  sangat
penting  untuk  dilakukan,  yaitu  dengan  adanya  kesediaan  peneliti mengungkap  secara  terbuka  proses  dan  elemen-elemen  penelitiannya,
sehingga memungkinkan pihak lain untuk melakukan penilaian. 40