bisa menjadi
semacam stimulus
yang sewaktu-waktu
bisa membangkitkan pengalaman masa lalu tersebut.
Faktor yang dominan yang bisa memicu terjadinya kesurupan adalah faktor psikologis, stress, depresi atau semacamnya. Orang yang
mengalami stress mudah sekali tersugesti dengan berbagai hal dikarenakan biasanya orang yang stress itu seringkali melamun yang
menandakan kosongnya pikiran sadar. Jika pikiran sadar kosong sudah pasti pikiran bawah sadarlah yang mendominasi Itha, 2007.
Jadi fenomena kesurupan menurut perspektif psikologi adalah suatu fenomena dimana manusia berada di alam bawah sadar dan juga
berada dalam ketidaksadaran kolektif. Faktor yang dominan yang bisa memicu terjadinya kesurupan dalam perspektif psikologi adalah pikiran
kosong, stress, depresi, atau semacamnya.
3. Gejala-gejala Kesurupan
Gejala-gejala beberapa waktu sebelum kesurupan antara lain kepala terasa berat, badan, dan kedua kaki lemas, penglihatan kabur,
badan terasa ringan, dan ngantuk. Perubahan ini biasanya masih disadari oleh subjek, tetapi setelah itu ia tiba-tiba tidak mampu mengendalikan
dirinya. Melakukan sesuatu di luar kemampuan dan beberapa di antaranya merasakan seperti ada kekuatan di luar yang mengendalikan
dirinya. Mereka yang mengalami kesurupan merasakan bahwa dirinya bukanlah dirinya lagi, tetapi ada suatu kekuatan yang mengendalikan dari
22
luar. Keadaan saat kesurupan ada yang menyadari sepenuhnya, ada yang menyadari sebagian, dan ada pula yang tidak menyadari sama sekali.
Dalam keadaan kesurupan korban melakukan gerakan-gerakan yang terjadi secara otomatis, tidak ada beban mental, dan tercetus dengan
bebas. Saat itu merupakan kesempatan untuk mengekspresikan hal-hal yang terpendam melalui jeritan, teriakan, gerakan menari seperti keadaan
hipnotis diri. Setelah itu, fisik mereka dirasa lelah tetapi, mental mereka mendapat kepuasan hebat Itha, 2007. Frigerio 2007 menyatakan, ada
tiga stadium yang dialami orang kesurupan, yaitu :
1.
Pertama, irradiation, subjek tetap menyadari dirinya tetapi ada perubahan yang dirasakan pada tubuhnya.
2.
Kedua being diside, subjek berada dalam dua keadaan yang berbeda, namun ada sebagian yang dialaminya disadarinya.
3.
Ketiga disebut stadium incorporation, subjek sepenuhnya dikuasai oleh yang memasukinya dan semua keadaan yang dialami tidak
diingatnya. Dalam kesurupan yang dialami para penari jathilan dalam
kelompok jathilan Turonggo Jati Manunggal, mencapai stadium incorporation, yaitu subjek sepenuhnya dikuasai oleh yang memasukinya
dan semua keadaan yang dialami tidak diingatnya. 23