5 relate; Merupakan tipe pengalamanyang merupakan kombinasi
sense, feel, think, dan act, yang bertujuan untuk
mengkaitkan individu dengan sesuatu yang berada diluar dirinya dengan masyarakat atau budaya.
5. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Kotler 2009:166 perilaku konsumen adalah
studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang,
jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Perilaku konsumen menurut Mowen Minor 2002:6 adalah sebagai studi tentang unit pembelian buying units
dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dam pembuangan barang-barang, jasa, pengalaman, serta ide-
ide. Selain itu, Loudon dan Bitta, dalam Mangkunegara,
1987:2, mendefinisikan perilaku konsumen adalah sebagai suatu proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu
secara fisik
yang dilibatkan
dalam mengevaluasi,
memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang atau jasa.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen, adalah
suatu tindakan–tindakan nyata yang dilakukan oleh individu,
kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan
barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
b. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Ada dua kekuatan dari faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu kekuatan sosial budaya dan
kekuatan psikologis Mangkunegara, 1987:2. 1. Kekuatan Sosial Budaya ;
a. Faktor Budaya, Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas
manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam
kehidupannya sebagai anggota masyarakat. b. Faktor Kelas Sosial,
Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai
kedudukan yang seimbang dalam masyarakat.
c. Faktor Kelompok Anutan, Kelompok anutan sebagai suatu kelompok orang
yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku
konsumen. Kelompok
anutan ini
merupakan kumpulan keluarga, kelompok, atau organisasi tertentu.
d. Faktor Keluarga, Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit
masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan
keputusan membeli. 2. Kekuatan Faktor Psikologis ;
a. Faktor Pengalaman Belajar, Pengalaman belajar konsumen akan menentukan
tindakan dan pengambilan keputusan pembeli. b. Faktor Kepribadian,
Kepribadian konsumen
akan mempengaruhi
persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli.
c. Faktor Sikap dan Keyakinan, Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen,
sikap dan keyakinan sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan.
d. Konsep Diri self-concept Konsep diri didefinisikan sebagai cara kita melihat
diri sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang apa yang kita pikirkan.
c. Perilaku Wisata Minat Khusus Perilaku wisata minat khusus atau wisata petualangan dapat
didefinisikan sebagai bentuk perjalanan wisata yang dilakukan di suatu lokasi yang memiliki atribut fisik yang menekankan unsur tantangan,
rekreatif, dan pencapaian keinginan seorang wisatawan melalui keterlibatan interaksi dengan unsur alam.
Wisatawan yang terlibat dalam wisata minat khusus dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
http:kopidarat03.wordpress.com20100525potensi-pengembangan- pariwisata-minat-khusus-di-kabupaten-pacitan
1. Kelompok ringan soft adventure; Kelompok yang keterlibatan dirinya lebih merupakan
keinginan untuk mencoba aktivitas baru, sehingga tingkat tantangannya masih pada tingkat ringan.
2. Kelompok berat hard adventure; Kelompok yang melihat keikutsertaannya dalam kegiatan
wisata minat khusus pertualangan lebih merupakan sebagai tujuan atau motivasi utama, sehingga cenderung terlibat
aktif dan serius pada kegiatan yang diikuti.
Sedangkan berdasarkan pada motivasi pokok Alf H. Walle 1997, pemilahan pasar wisata pertualangan atau wisata minat
khusus dapat
dibedakan dalam
dua kelompok,
yaitu: http:kopidarat03.wordpress.com20100525potensi-
pengembangan-pariwisata-minat-khusus-di-kabupaten-pacitan 1. Risk Seekers;
Kelompok yang menganggap aspek tantangan dan resiko sebagai tujuan pokok yang dicari dan dihadapi
dalam mengikuti perjalanan wisata minat khsus petualangan. Sementara proses pemahaman dan
pencarian wawasan hanya dilihat sebagai efek samping dari kegiatan mencari tantangan.
2. Gaining Insight; Kelompok yang memandang perjalanan wisata minat
khusus petualangan sebagai proses untuk menggali dan mendapatkan wawasan atau pemahaman. Sementara
faktor tantangan dipahami hanya sebagai efek samping yang selalu terkait dengan atau ada dalam kegiatan
wisata minat khusus petualangan, dan bukan sebagai tujuan utamanya.Dengan melihat karakteristik peminat
pariwisata minat khusus, faktor fisik merupakan faktor yang penting karena merupakan daya tarik bagi para
wisatawan.
6. Kunjungan Ulang
Pembelian ulang merupakan
kunjungan yang pernah
dilakukan oleh pembeli terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk kedua atau ketiga kalinya. Situasi kedua ini
berada di antara situasi pertama dan ketiga dalam hal waktu yang dibutuhkan
untuk mengambil
keputusan, informasi
yang diperlukan, berbagai alternatif yang harus dipertimbangkan, dan
sebagainya. Keputusan yang harus diambil dalam situasi kedua ini relatif lebih mudah daripada situasi pertama. Demikian pula
banyaknya informasi yang dibutuhkan tidak sebanyak pada situasi pertama. Swastha dan Handoko, 2000:114
Dalam industri jasa, pembelian ulang telah menjadi perhatian praktisi pemasaran. Menurut Colombo dan Morrison dalam
Bashoff dan Gray,2004, membagi konsumen menjadi dua, yaitu: 1. Tipe karakter konsumen dalam hal loyalitas, yaitu
mereka yang secara intrisik loyal pada merek atau perusahaan,
2. Tipe konsumen yang berpotensial untuk beralih ketika pada saat terjadi transaksi pembelian yang memberikan
penawaran lebih kompetitif. Sementara Wells dan Prensky 1996 menggunakan istilah
repeat purchase adalah pembelian berulang atas suatu produk