Visi - Misi Balai Taman Nasional Komodo Visi Tujuan Berdirinya Balai Taman Nasional Komodo
mampu menghasilkan telur tanpa dibuahi si jantan. Semua anak yang menetas berjenis kelamin jantan. Partenogenesis ini akan dilakukan oleh Biawak
Komodo betina dalam keadaan terdesak misalnya populasi mulai berkurang maka Biawak Komodo akan melakukan parthenogenesis. Penyebaran Biawak
Komodo di Taman Nasional Komodo adalah di pulau besar yaitu Pulau Komodo dan Pulau Rinca masing-masing sebanyak 2.500 ekor-3.000 ekor,
dan dua pulau kecil yaitu Gili Motang dan Nusa Kode masing-masing kurang dari 100 ekor.
Dengan panjang tubuh 2-3 meter, komodo dapat memiliki berat hingga 70-100 kilogram. Sebagai karnivora yang berada di puncak rantai makanan,
mangsa Komodo antara lain kambing, rusa, babi hutan, kerbau liar dan kuda liar. Pada kondisi tertentu, Komodo dapat berperilaku kanibal dengan
memangsa Komodo lainnya. Dengan mengandalkan indera penciuman pada lidahnya, komodo dapat mencium bangkai mangsanya hingga sejauh 9
kilometer. Gigitannya yang mengandung bisa dan bakteri yang mematikan, ditambah cakar depannya yang tajam merupakan senjata alaminya. Masa
reproduksi dari Biawak Komodo adalah musim kawin bulan Juli-Agustus, bertelur bulan Agustus-September, menetas bulan Februari-April. Sedangkan
untuk sekali bertelur Komodo dapat bisa menghasilkan telur ± 30 butir, dengan masa inkubasi antara 8-9 bulan. Anak-anak komodo akan tinggal di
pohon arboreal ketika masih bayi untuk menghindari predator dan kanibalisme dari komodo dewasa, dan tinggal di darat terrestrial ketika
dewasa.
64