2. Uji Coba Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu diujicobakan untuk mendapatkan keterangan mengenai mutu alat ukur
tersebut. Pengujian alat ukur dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan realibilitas alat ukur yang digunakan sehingga diperoleh
kelayakan penggunaanya sebagai alat ukur yang memenuhi syarat. Langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan uji coba alat ukur
adalah 1. Dibuat kisi-kisi dan kuesioner motivasi belajar siswa
2. Bertemu dengan kepala sekolah SMP Stella Duce 2 Yogyakarta untuk meminta uji coba instrument
3. Bertemu dengan guru pembimbing koordinator BK untuk membicarakan
tanggal uji
coba instrument
yang akan
diselenggarakan disekolah yang bersangkutan 4. Kuesioner dibagikan kepada para siswa dan diberikan penjelasan
dari penelitian. 5. Para siswa diberikan penjelasan tentang cara pengisian kuesioner
tersebut dan diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
6. Para siswa dipersilakan untuk mengisi kuesioner. 7. Para siswa mengumpulkan kuesioner yang telah diisi
Ujicoba kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan responden untuk mengerjakan instrument,
mengetahui apakah responden memahami maksud dari pertanyaan serta untuk menemukan kekurangan atau masalah yang mungkin timbul
sehubungan dengan kuesioner tersebut. Ujicoba kuesioner dilaksanakan di kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
Waktu yang diperlukan untuk menjawab kuesione sekaligus memberikan petunjuk tentang pengisian kuesioner kurang lebih 20
menit. Jumlah item kuesioner motivasi belajar siswa adalah 46 item dan dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2012. Kelas yang digunakan
Ujicoba kuesioner adalah kelas Prambanan.
3. Menentukan Validitas dan Reliabilitas
A. Validitas Kuesioner Validitas adalah taraf sampai dimana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur Masidjo, 1995, Menurut Furchan 1982 “validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat
mengukur apa yang seharusnya diukur. Penentuan kesahihan item menggunakan kriteria Azwar 1999 :65
yang menyatakan bahwa untuk skala psikologi sebaiknya digunakan dalam patokan koefisien korelasi minimal 0,30. Dengan demikian item
yang koefisien korelasinya kurang dari 0,30 dinyatakan gugur sedangkan item yang dianggap validsahih adalah item dengan koefisien korelasi
sama atau lebih dari 0,30 . Proses perhitungan taraf validitas dilakukan dengan cara
memberi skor pada setiap item adan mtabulasi data uji coba. Selanjutnya , proses perhitungan dilakukan dengan bantuan computer SPSS versi 12
for windows. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap 46 item pernyataan pada instrument uji coba kuesioner motivasi belajar
siswa dinyatakan seluruhnya valid. B. Realibilitas Kuesioner
Realibilitas suatu alat ukur adalah derajat. Keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya Furchan 1982. Menurut
Masidjo 1995 , “ realibilitas alat ukur adalah dimana suatu tes mempu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam
taraf ketepatan dan ketelitian hasil”. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai
pengukuran. Dari data hasil uji coba empirik kepada siswa kelas VII di SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta tanggal 30 maret 2012 diperoleh perhitungan koefisien realibilitas instrument dengan menggunakan rumus spearman
brown yaitu 0,88. Hasil perhitungan realibilitas ujicoba kuesioner ini dapat dilihat dalam lampiran.
Hasil yang sudah dihitung dikonsultasikan berdasarkan kriteria menurut Guilford Masidjo, 1995: 209 sebagai berikut
Tabel 3 Pengelompokan Kualifikasi Koefisien Reliabilitas
4. Pengembangan Instrumen a.