8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab  ini  berisi  uraian  tentang  pengertian  motivasi,  motivasi belajar,   pengertian belajar, dan bimbingan belajar.
A. Pengertian Motivasi
Kata  “motif”  diartikan  sebagai  daya  upaya  yang  mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak  dari  dalam  dan  di  dalam  subyek  untuk  melakukan  aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif”
maka    motivasi  dapat  diartikan  sebagai  daya  penggerak  yang  telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu , terutama bila
kebutuhan  untuk  mencapai  tujuan  sangat  dirasakan  mendesak Sardiman, 2005: 73
Thomas  L  Good  dan  Jere  B.  Brophy  1986  mendefinisikan motivasi  sebagai  suatu  energi  penggerak,  pengarah  dan  memperkuat
tingkah  laku.  Marx  dan  Tambouch  1967  mengumpamakan  motivasi sebagai  bahan  bakar  dalam  beroperasinya  mesin  gasoline  dalam
Prayitno, 1986: 8.
Motivasi  adalah  proses  yang  memberi  semangat  ,  arah,  dan kegigihan  perilaku  artinya  perilaku  yang  termotivasi  adalah  perilaku
yang penuh energi,terarah dan bertahan lama  Santrock, 2007: 510 Menurut  Mc.Donald  dalam  Sardiman,  1986:  73,  motivasi
adalah  perubahan  energi  dalam  diri  seseorang  yang  ditandai  dengan munculnya  “feeling”  dan  didahului  dengan  tanggapan  terhadap  adanya
tujuan.  Dari  pengertian  motivasi  yang  dikemukakan  oleh  Mc.Donald, motivasi mengandung 3 elemen penting yaitu
a.  Bahwa  motivasi  itu  mengawali  terjadinya  perubahan  energy  pada diri  setiap  individu  manusia.  Perkembangan  motivasi  akan
membawa beberapa
perubahan energi
di dalam
system “neurophysiological”  yang  ada  pada  organism  manusia.  Karena
menyangkut  perubahan  energi  manusia  walaupun  motivasi  itu muncul  dari  dalam  diri  manusia,  penampakkannya  akan
menyangkut kegiatan fisik manusia. b.  Motivasi ditandai dengan munculnya afeksi seseorang. Dalam hal ini
motivasi  relevan  dengan  persoalan-persoalan  kejiwaan,  afeksi  dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
c.  Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal  ini  sebenarnya  merupakan  respon  dari  suatu  aksi,  yakni  tujuan.
Motivasi  memang  muncul  dari  dalam  diri  manusia,  tetapi kemunculannya  karena  terangsang  terdorong  oleh  adanya  unsure
lain  dalam  hal  ini  adalah  tujuan.  Tujuan  ini  akan  menyangkut  soal kebutuhan.
Dari ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu  sebagai  sesuatu  yang  kompleks.  Motivasi  akan  menyebabkan
terjadinya suatu perubahan energy yang ada pada diri manusia, sehingga akan  bergayut  dengan  persoalan  gejala  kejiwaan,  perasaan  dan  juga
emosi,  untuk  kemudian  bertindak  atau  melakukan  sesuatu.  Semua  ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Motivasi  hendaklah  dianggap  sebagai  sesuatu  yang  terkait dengan  kebutuhan.  Maksudnya  bahwa  individu  termotivasi  untuk
melakukan  suatu  aktivitas  kalau  hasil  aktifitas  itu  memenuhi kebutuhannya.  Robert  C.Beck  pada  tahun  1978  dalam  Prayitno,  1989:
8  mengemukakan  bahwa  pengertian  motivasi  yang  dibahas  oleh  para ahli  meliputi  pembahasan  tentang  kebutuhan  untuk  berprestasi.
Kebutuhan  untuk  berafiliasi,  rangsangan,  kebiasaan  dan  perasaan  ingin tahu  berasal  dari  siswa.  kebutuhan  untuk  berprestasi  yaitu  suatu
keinginan  untuk  selalu  unggul  atau  menjadi  yang  terbaik.  Siswa  yang memiliki  kebutuhan  berprestasi  yang  baik  berkata  :  saya  dalam
menyelesaikan  tugas  harus  mendapatkan  nilai  baik.  Sedangkan kebutuhan  untuk  berafiliasi  adalah  kebutuhan  sosial  yang  meliputi
kebutuhan  untuk  diakrabi,  bekerjasama  dan  diakui  secara  sosial. Siswa yang  memiliki  kebutuhan  berhubungan  sosial  yang  tinggi  berkata  :
“saya ingin bekerjasama dengan teman, dan teman saya menyayangi dan menghargai.
Anderson  dan  Faust    pada  tahun1979  dalam  Prayitno, 1989:10 mengemukakan  bahwa  motivasi  dalam  belajar  dapat  dilihat  dari
karakteristik  tingkah  laku  siswa  yang  menyangkut  minat,  ketajaman perhatian,  kosentrasi  dan  ketekunan.  Siswa  yang  memiliki  motivasi
tinggi dalam belajar menampakkan minat yang besar dan perhatian yang penuh  terhadap  tugas-tugas  belajar.    Mereka  memusatkan  sebanyak
mungkin energi fisik maupun psikis terhadap kegiatan, tanpa  mengenal perasaan  bosan,  apalagi  menyerah.  Sebaliknya  terjadi  pada  siswa  yang
memiliki  motivasi  rendah,  Mereka  menampakkan  keengganan,  cepat bosan dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar
Menurut  Thornburgh  dalam  Prayitno,  1989:  26  terdapat  lima Karakteristik Umum Motivasi yaitu
a. Tingkah laku yang bermotivasi adalah digerakkan
Pendorongnya  mungkin  kebutuhan  dasar  dan  mungkin  juga kebutuhan  yang  dipelajari.  Kebutuhan  dasar  misalnya  makan  dan
minum.  Kebutuhan  yang  dipelajari  misalnya  pujian  guru.  Oleh karena  itu  jika  siswa  bertingkah  laku  berarti  ia  sedang  memenuhi
kebutuhannya. Dalam hal ini tampak bahwa tingkah laku itu penuh arti.
b. Tingkah laku yang bermotivasi memberi arah
Siswa-siswa  menyalurkan  energinya  untuk  menyelesaikan  tugas- tugas  akademis,  mengembangkan  hubungan  sosial,  memperoleh
penghargaan  dan  persetujuaan  penerimaan  dari  guru  dan meningkatkan  perasaan  mampu.  Apabila  siswa  memilih  sumber
yang  dapat  menimbulkan  motivasi,  maka  berarti  ia  sedang mencapai tujuan yang diharapkannya memuaskan.
c. Motivasi menimbulkan intensitas bertindak
Adanya  suatu  usaha  yang  merangsang  intelektual  siswa  maka rangsangan  ini  merupakan  pendorong  untuk  timbulnya  motivasi
yang  kuat  bagi  siswa  itu. Seorang siswa  yang  hebat  dalam  bidang
akademis  atau  terkenal  dalam  bidang  atletik  maka  ia  akan termotivasi  untuk  membuktikan  hal  itu  semuanya.  Hal  ini  akan
menimbulkan semangat bekerja yang memungkinkan ia berhasil. d.
Motivasi itu adalah efektif Karena  tingkah  laku  mempunyai  arah  kepada  tujuan,  maka  siswa
memilih  tingkah  laku  yang  tepat  untuk  mencapai  tujuan  atau memuskan kebutuhannya. Jadi tidaklah selalu siswa akan memiliki
motivasi  untuk  melakukan  aktivitas  tertentu.  Siswa  tertentu mungkin  tidak  menyukai  olahraga  renang,  tetapi  ia  menyenangi
olahraga  senam.  Siswa  ini  akan  membaca  segala  sesuatu  yang menyangkut  senam  di  perpustakaan  sekolah,  atau  mengikuti  les
senam  dan  sebagainya.  Jadi  jelas  bahwa  motivasi  itu  selektif. Karena  itu  siswa  hanya  bergairah  untuk  beraktifitas  yang
memenuhi kebutuhannya. e.
Motivasi merupakan kunci untuk pemuasan kebutuhan Untuk  termotivasi  secara  fisik  maupun  psikis  siswa  harus  merasa
adanya kekurangan pada dirinya. Kalau ia merasa ada kurang pada dirinya, maka ia termotivasi untuk memenuhi kekurangan itu.
Menurut  Sardiman  1986:  84  motivasi  mempunyai  beberapa fungsi yang utama yaitu
Pertama,  adalah  mendorong  manusia  untuk  berbuat,  motivasi berpern  sebagai  penggerak  atau  motor  yang  melepaskan  energi.
Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
Kedua,  yaitu  menentukan  arah  perbuatan,  yakni  kearah  tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah
dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya Ketiga,  yaitu  menyeleksi  perbuatan,  yakni  menentukan
perbuatan-perbuatan  apa  yang  harus  dikerjakan  yang  serasi  guna mencapai  tujuan,  dengan  menyisihkan  perbuatan-perbuatan  yang  tidak
bermanfaat  bagi  tujuan  tersebut.  Seseorang  siswa  yang  akan menghadapi  tujuan  dengan  harapan  dapat  lulus,  tentu  akan  melakukan
kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu  atau  membaca  komik,sebab  tidak  serasi  dengan  tujuan  yang
dimilikinya.
B.  Macam-macam  motivasi