1
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah, kegiatan tersebut sebagian besar dilakukan di sekolah, dan sisanya di
rumah. Dalam belajar siswa membutuhkan motivasi. Motivasi dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat sehingga akan berdampak ke
prestasi siswa tersebut. Namun banyak penurunan motivasi belajar siswa di sekolah belakangan ini, hal ini dapat dilihat dari banyaknya
anak sekolah yang membolos sekolah, tidak mengerjakan tugas sekolah, terlalu sering terlambat sekolah, dan lain sebagainya. Penurunan
motivasi belajar siswa akan berdampak pada keseriusan siswa dalam belajar dan akan berdampak pada penurunan prestasi belajar siswa di
sekolah. Motivasi sangat diperlukan dalam belajar, karena motivasi
mampu mendukung siswa dalam melakukan belajar. Siswa akan
bersemangat untuk menyelesaikan tugas dan kegiatan belajarnya karena ada motivasi yang kuat dalam dirinya. Keinginan untuk mendapatkan
nilai yang tinggi merupakan faktor penting untuk mendukung siswa giat belajar dan hal ini akan berpengaruh terhadap prestasi siswa itu sendiri.
Keinginan siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya dan motivasi dari dalam diri siswa. Hal ini sangat penting bagi siswa untuk
mencapai prestasi yang maksimal. Siswa yang mengalami penurunan motivasi belajar cenderung
tidak sungguh-sungguh dalam belajar. Gejala yang tampak antara lain: kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran, kelalaian dalam
mengerjakan pekerjaaan rumah, rendahnya persiapan saat menghadapi ulangan, adanya pandangan asal lulus, kurangnya minat bertanya pada
saat mata pelajaran berlangsung, tidak menggunakan waktu untuk berdiskusi dengan semestinya, tidak ada semangat bersekolah
membolos, sering terlambat sekolah serta kurangnya minat membaca di perpustakaan dan lain sebagainya.
Kebanyakan siswa belakangan ini tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi, hal ini di karenakan kurangnya kesadaran untuk
mempunyai keinginan dalam berprestasi, tidak mengetahui cara-cara
belajar yang efektif sehingga malas untuk belajar, kurangnya menggali kemampuan diri dan lain sebagainya. Motivasi belajar intrinsik sangat
baik dalam mencapai prestasi belajar siswa karena motivasi ini tumbuh dari dalam diri dan tidak mudah terpengaruh oleh keadaan lingkungan,
sebab ada motivasi yang kuat untuk memiliki kemampuan dan mencapai tujuan, namun sayangnya kebanyakan siswa kurang mempunyai
motivasi dari dalam diri mereka cenderung mudah terpengaruh oleh teman ataupun lingkungan sekitarnya.
Melihat adanya kenyataan di atas, di perlukan dukungan serta perhatian yang sangat besar dari orang tua siswa serta dukungan dari
orang sekitarnya. Dukungan dan perhatian tersebut akan memunculkan motivasi pada diri siswa. Kerjasama antara guru bimbingan konseling
dengan orang tua sangat diperlukan untuk memantau perkembangan anak, sehingga guru bimbingan konseling dapat mengetahui anak-anak
yang motivasi belajarnya agak menurun, dan segera ditangani. Salah satu cara yang dapat dilakukan pembimbing adalah memberikan layanan
bimbingan yang terstruktur dan terjadwal dalam suatu program bimbingan. Usulan topik-topik bimbingan hendaknya berdasarkan sikap
dan tingkah laku yang ditunjukan oleh siswa dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah, untuk inilah dibutuhkan penelitian.
Berdasarkan hal-hal diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai motivasi intrinsik dalam belajar.. Peneliti meneliti
kelas VII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta karena ingin melihat s tingkat motivasi intrinsik yang dimiliki para siswa.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi intrinsik dalam belajar siswa kelas VII SMP Stella
Duce 2 Yogyakarta. Melalui penelitian ini, akan diperoleh gambaran mengenai motivasi belajar siswa kelas VII yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk mengusulkan topik-topik bimbingan yang sesuai
B. Rumusan Masalah