hingga kuat yakni rata-rata 6 hingga 13 mm. Kontrol positif Amoxicilin termasuk dalam kekuatan antibakteri kuat karena memiliki rata-rata 19 mm Lampiran 9.
Gambar 25. Diagram rata-rata diameter zona hambat ekstrak etanol daun
M. tanarius
terhadap bakteri
S. pyogenes
Aktivitas antibakteri yang muncul dikarenakan kandungan senyawa fenolik, flavonoid, tanin dan saponin yang terkandung dalam ekstrak daun
M. tanarius
. Turunan fenol berinteraksi dengan sel bakteri melalui proses adsorpsi yang melibatkan ikatan hidrogen. Pada kadar rendah terbentuk kompleks protein
fenol dengan ikatan lemah dan segera mengalami peruraian, diikuti penetrasi fenol ke dalam sel dan menyebabkan prespitasi serta denaturasi protein. Pada kadar
tinggi fenol menyebabkan koagulasi protein dan sel membran mengalami lisis Parwata dan Dewi, 2008. Senyawa fenolik memiliki mekanisme kerja dalam
menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara inaktivasi protein enzim pada membran sel. Fenol berikatan dengan protein melalui ikatan hidrogen sehingga
mengakibatkan struktur protein menjadi rusak. Dimana sebagian besar struktur dinding sel dan membran sitoplasma bakteri mengandung protein dan lemak.
Ketidakstabilan pada dinding sel dan membran sitoplasma bakteri menyebabkan 0,00
5,00 10,00
15,00 20,00
25,00
kontrol - 5
10 40
kontrol +
Diameter Zona Hambat
mm ±SD
Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun M. tanarius
Rata-rata Diameter Zona Hambat
Rata-rata Diameter
Zona Hambat
fungsi permeabilitas selektif, fungsi pengangkutan aktif, pengendalian susunan protein dari sel bakteri menjadi terganggu yang akan berakibat pada lolosnya
makromolekul dan ion dari sel, sehingga sel bakteri menjadi kehilangan bentuknya dan terjadilah lisis Susanti, 2008.
Flavonoid bersifat antibakteri karena mampu berinteraksi dengan DNA bakteri. Hasil interaksi ini menyebabkan terjadinya kerusakan permeabilitas
dinding sel bakteri, mikrosom, dan lisosom. Ion hidroksil secara kimia menyebabkan perubahan komponen organik dan transpor nutrisi sehingga
menimbulkan efek toksik terhadap sel bakteri Sabir, 2003. Cincin B pada flavonoid dapat menyebabkan interkalasi atau ikatan hidrogen dengan susunan
asam nukleus basa, hal ini menjelaskan aksi penghambatan pada sintesis DNA dan RNA pada bakteri. Aktivitas antibakteri dari flavonoid juga dilakukan dengan
pengurangan fluiditas membran pada sel bakteri dan penghambatan metabolisme energi pada bakteri Cushnie
and
Lamb, 2005. Mekanisme tanin menghambat bakteri belum dijelaskan secara jelas,
namun Akiyama,
et al.,
2001 meringkas mekanisme antimikroba dari tanin yaitu, i zat astringent pada tanin dapat menginduksi kompleksasi dengan enzim
dan substrat, berbagai enzim mikrobial mengalami penghambatan ketika dicampur dengan tanin, ii toksisitas tanin erat kaitannya dengan aksi pada
membran mikroorganisme, dan iii kompleksasi logam ion pada tanin dapat merusak membran sitoplasma dari bakteri. Aktivitas biologis tanin mungkin
ditentukan oleh konfigurasi spasial dari gugus
ortho- phenolic hydroxyl
. Tanin telah terbukti mengganggu integritas membran karena menyebabkan kebocoran
dari liposom. Aktivitas tanin lebih rendah pada bakteri Gram negatif oleh adanya lipopolisakarida pada permukaan sel bakteri Gram negatif. Hal ini menyebabkan
bakteri Gram positif lebih sensitif terhadap efek bakterisida tanin dibanding bakteri Gram negatif Smith, Imlay,
and
Mackie, 2003. Saponin memiliki sifat seperti deterjen dan mungkin meningkatkan
permeabilitas membran sel bakteri tanpa menghancurkan bakteri tersebut. Secara teori, hal ini mungkin memfasilitasi masuknya zat antibakteri melalui membran
dinding sel bakteri Saponin dapat mengganggu permeabilitas pada lapisan terluar membran. Pada bakteri Gram negatif, lapisan terluar membran dilapisi oleh
lipopolisakarida. Saponin hanya berikatan pada bagian Lipid A dan dapat meningkatkan permeabilitas membran pada bakteri Gram negatif Arabski
et al.,
2012. Hardiningtyas
cit.,
Pranoto, Ma’ruf, dan Pringgenies, 2012
menambahkan, saponin merupakan golongan senyawa yang dapat menghambat atau membunuh mikroba dengan cara berinteraksi dengan membran sterol. Efek
utama saponin terhadap bakteri adalah adanya pelepasan protein dan enzim dari dalam sel.
H. Penentuan KHM dan KBM Ekstrak Etanol Daun