Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Tipe Jigsaw

1. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Tipe Jigsaw

Selain menganalisis keterlakasanaan pembelajaran secara keseluruhan melalui obersvasi keterlaksanaan RPP, berikut akan dianalisis juga keterlaksanaan pembelajaran tipe Jigsaw di kelas. Adapun indikator yang diamati pada saat pertemuan pertama berjumlah 13 indikator dan pada pertemuan kedua dan ketiga terdapat 14 indikator. Hal ini disebabkan ada satu indikator yang tidak dimungkinkan untuk muncul pada pertemuan pertama, yakni pemberian penghargaan kepada kelompok. Berikut ini merupakan hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran tipe Jigsaw di setiap pertemuannya. a. Pertemuan I Pada pertemuan pertama hal-hal yang diamati oleh observer berjumlah 13 pernyataan. Dari ke 13 pernyataan tersebut ada 2 indikator yang tidak terlaksana seperti penyampaian motivasi kepada para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan pemberian beberapa contoh soal terkait materi ajar. Tiga observer pengamatan sepakat akan hal ini. Tabel 4.5 Pengamatan Observer Pertemuan I No Indikator Indikator ynng diamati Observer 1 2 3 1 Adanya kelompok heterogen Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang berbeda jenis kelamin, atau suku dan tingkat kemampuan Anggota kelompok terdiri dari 6 orang 2 Adanya penyampai an tujuan pembelajar an Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tipe Jigsaw yakni adanya peningkatan hasil belajar setiap anggota dalam tim melalui kerjasama kelompok Guru memberikan motivasi kepada para siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran 3 Adanya presentasi kelas yang dipimpin guru Guru memberikan arahan terkait garis besar pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw Guru menerangkan materi dan memberi beberapa contoh soal terkait materi yang dipelajari, tetapi tidak mendominasi pembelajaran 4 Adanya pembelajar an tim Siswa mengerjakan LKS dalam kelompok dan mengamati alat peraga Siswa saling bertanya kepada teman sekelompoknya apabila mengalami kesulitan dalam belajar Siswa yang paham memberikan bantuan siswa yang belum paham dalam kelompok Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya 5 Ada evaluasi Setelah para siswa bekerja dalam kelompok, siswa diberi latihan soal individu untuk mengukur pemahaman Latihan soal dilaksanakan di akhir pembelajaran pada pertemuan hari itu 6 Adanya penghargaa n tim Guru mengumumkan akan ada penghargaan yang diberikan pada pertemuan berikutnya kepada kelompok yang berhasil mengalami peningkatan hasil belajar. Berikut ini merupakan hasil pengamatan tiga observer pada pertemuan pertama. Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pertemuan I Observer 1 Observer 2 Observer 3 b. Pertemuan II Pada pertemuan kedua hal-hal yang diamati oleh observer berjumlah 14 pernyataan. Dari ke 14 pernyataan tersebut ada 3 indikator yang tidak terlaksana seperti penyampaian tujuan pembelajaran yakni peningkatan hasil belajar setiap anggota tim melalui kerjasama kelompok, arahan mengenai garis besar pembelajaran dengan tipe Jigsaw, dan pemberian beberapa contoh terkait materi oleh guru. Tiga observer pengamatan sepakat akan hal ini. Tabel 4.7 Pengamatan Observer Pertemuan II No Indikator Indikator ynng diamati Observer 1 2 3 1 Adanya kelompok heterogen Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang berbeda jenis kelamin, atau suku dan tingkat kemampuan Anggota kelompok terdiri dari 6 orang 2 Adanya penyampaian tujuan pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tipe Jigsaw yakni adanya peningkatan hasil belajar setiap anggota dalam tim melalui kerjasama kelompok Guru memberikan motivasi kepada para siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran 3 Adanya presentasi kelas yang dipimpin guru Guru memberikan arahan terkait garis besar pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw Guru menerangkan materi dan memberi beberapa contoh soal terkait materi yang dipelajari, tetapi tidak mendominasi pembelajaran 4 Adanya pembelajaran tim Siswa mengerjakan LKS dalam kelompok Siswa saling bertanya kepada teman sekelompoknya apabila mengalami kesulitan dalam belajar Siswa yang paham mengajari siswa yang belum paham dalam kelompok Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya 5 Ada evaluasi Setelah para siswa bekerja dalam kelompok, siswa diberi latihan soal individu untuk mengukur pemahaman Latihan soal dilaksanakan di akhir pembelajaran pada pertemuan hari itu 6 Adanya penghargaan tim Guru memberikan penghargaaan kepada kelompok terbaik Guru mengumumkan akan ada penghargaan yang diberikan pada pertemuan berikutnya kepada kelompok yang berhasil mengalami peningkatan hasil belajar. Berikut ini merupakan hasil pengamatan tiga observer pada pertemuan kedua. Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pertemuan II Observer 1 Observer 2 Observer 3 2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Setelah instrumen telah di uji cobakan, oleh kedua pakar yaitu Dosen Pembimbing dan Guru matematika kelas VII SMP Bopkri 1 Yogyakarta, kemudian instrumen tersebut telah siap digunakan untuk penelitian. a Tes kemampuan awal pretest dilakukan selain untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang bangun sisi datar. Tabel 4.9 Kriteria Nilai Pretest Siswa Kelas VIID siswa 1 100 siswa 2 100 siswa 3 100 siswa 4 73 siswa 5 100 siswa 6 47 siswa 7 93 siswa 8 80 siswa 9 100 siswa 10 93 siswa 11 100 siswa 12 67 siswa 13 60 siswa 14 87 siswa 15 67 siswa 16 87 siswa 17 47 siswa 18 47 siswa 19 100 siswa 20 93 siswa 21 - siswa 22 - siswa 23 - siswa 24 - Jumlah 1641 rata-rata 82,05 Tabel 4.1 menunjukkan nilai rata-rata dari hasil pretest kelas VIID memperoleh nilai rata-rata dari hasil pretest adalah 82,05. Tes Hasil Belajar Posttest Tes Kemampuan akhir siswa kelas dianalisis berdasarkan hasil evaluasi, adapun rincian nilai posttest sebagai berikut ada dalam tabel 4.2 : Tabel 4.10 Kriteria nilai Posttest Siswa Kelas VIID Siswa kelas VIID Keterangan 1 30 Tidak Tuntas 2 90 Tuntas 3 55 Tidak Tuntas 4 30 Tidak Tuntas 5 50 Tidak Tuntas 6 80 Tuntas 7 80 Tuntas 8 80 Tuntas 9 75 Tuntas 10 85 Tuntas 11 70 Tidak Tuntas 12 - - 13 80 Tuntas 14 80 Tuntas 15 75 Tuntas 16 80 Tuntas 17 60 Tidak Tuntas 18 - - 19 90 Tuntas 20 75 Tuntas 21 65 Tidak Tuntas 22 80 Tuntas 23 80 Tuntas 24 85 Tuntas Rata-rata 71,59 Tabel 4.2 menunjukkan nilai rata-rata dari hasil posttest kelas VIID memperoleh nilai rata-rata hasil posttest adalah 71,59. Nilai siswa kelas VIID dianalisis dengan nilai KKM. Berikut ini disajikan cara perhitungan nilai persentase kriteria ketuntasan minimal KKM: P = x 100 Keterangan : T = Jumlah siswa tuntas KKM S = Jumlah Siswa P = Persentase siswa tuntas KKM Hasil di analisis data berdasarkan ketuntasan nilai KKM disajikan dalam tabel 4.3 berikut : Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Tes Hasil Belajar Posttest Berdasar KKM Hasil Posttest Kelas VIID Keterangan Jumlah Siswa Persentase Lulus 15 68,18 Tidak Lulus 7 31,82 Berdasarkan tabel 4.2 bahwa ketuntasan KKM dari kelas VII D bahawa 68,18 siswa tuntas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Diagram Persentase Ketuntasan Kelas VIID Gambar 4.7 Diagram KKM Hasil Belajar Siswa Kelas VIID Diagram Rata-rata Nilai Kelas VIID Gambar 4.8 Diagaram Rata-rata Kelas VIID Kelas VII D Presentase Ketuntasan 68.18 10 20 30 40 50 60 70 80 Presentase Ketuntasan kelas VIID Presentase Ketuntasan 71.59 10 20 30 40 50 60 70 80 Presentase Ketuntasan Dari hasil tes belajar posttest tersebut secara numerik dapat dilihat nilai rata-rata hasil belajar kelas VIID adalah 71,59 Menurut kriteria ketuntasan SMP Bopkri 1 Yogyakarta, siswa dikatakan tuntas apabila mendapatkan nilai dan pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa tuntas. Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa banyak siswa yang tidak memenuhi kriteria di kelasVIID siswa yang yang tidak memenuhi kriteria adalah 7 siswa atau sebesar 31,82 dari keseluruhan siswa. Siswa yang memenuhi kriteria adalah 15 siswa atau sebesar 68,18 dari keseluruhan siswa atau sehingga pembelajaran dapat dikatakan berhasil. Berdasarkan hasil analisis secara kuantitatif berdasarkan kriteria efektivitas hasil belajar tabel 3.10 berdasarkan nilai KKM Nilai ketuntasan di kelas VIID adalah 68,81 memenuhi kriteria efektif dapat dilihat dari tabel presentase ketuntasan KKM dan rata-rata nilai siswa. Secara garis besar, sebagian besar siswa dapat mengerjakan soal dengan baik . hal ini juga diperlihatkan dari hasil penskoran siswa di mana jarang sekali siswa yang mendapatkan skor 0 pada item soal. Namun untuk soal nomor 4 banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam menghitung luas dan keliling persegi panjang. Hal ini disebabkan karena siswa mengalami kesulitan ataua pun kesalahan konsep dalam menghitung luas dan keliling persegi panjang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Secara analisis hasil belajar kelas VIID cukup baik karena siswa tuntas lebih dari 60 dari keseluruhan siswa. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan Lembar Kerja Siswa dan alat peraga pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi efektif mendukung hasil belajar siswa kelas VII SMP Bopkri 1 Yogyakarta. Selain dari hasil penggunaan media LKS dan alat peraga juga didukung dari hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa tertarik belajar dengan menggunakan LKS dan alat peraga karena lebih mudah untuk memahami materi. Siswa juga merasa memiliki kesempatan berkreasi sesuai dengan kemampuan dan pemahamannya dan guru juga berperan sebagai fasilitator serta pembimbing. Transkrip Wawancara Siswa Kelas VIID 1. Bagaimana tanggapanmu mengenai cara pembelajaran yang gurumu lakukan? Apakah menyenangkan? Nama Siswa Hasil Jawaban siswa 3 menyenangkan mas Mathematic is hard, kesulitan jadi motivasi. Dibantu Masnya yang melakukan penelitian yang tegas jadi mudah mengerti siswa 15 menyenangkan sih, tapi dengan cara guru kadang bikin takut mas siswa 8 menyenangkan karena Masnya sering bikin humor yang lucu , he..he.he.. Tapi kalau mau tanya agak takut,grogi siswa 20 menyenangkan, abisnya kalau masnya ngajar masnya suka ngelucu,menghibur jadi betah. siswa 1 menyenangkan mas, tapi kalau mau bertanya agak takut soalnya masnya kalau ngomong keras. 2. Apakah kamu terdorong mengerjakan semua soal matematika materi persegi panjang dan persegi dalam LKS dan alat peraga? Nama Siswa Hasil Jawaban siswa 3 iya mas terdorong siswa 15 iya mas soalnya jadi mudah kalau ada LKS dan alat peraga kemarin siswa 8 enggak mbak soalnya enggak bisa ngerjain aku siswa 20 iya terdorong karena bentuk soalnya kan beda-beda sama yang dikasih Pak Adi jadi bisa lebih berpikir maju lagi siswa 1 terdorong mas soalnya pake LKS dan alat peraga kemarin jadi mudah dipahami 3. Apakah diskusi dengan menggunakan LKS dan alat peraga dapat membuat kamu fokus? Nama Siswa Hasil Jawaban siswa 3 tergantung kelompok mas,menyenangkan tapi kemarin pas dapat kelompok yang enggak bisa diajak kompromi siswa 15 iya mas soalnya dalam LKS kemarin runtut materinya kalo sama Pak Adi kemarin enggak runtut jadi malah bingung tapi masih ada alat peraga juga masih membantu mas. siswa 8 iya kalau enggak bisa gitu langsung bisa tanya teman kelompok. siswa 20 iya mas soalnya bisa bertukar pikiran gitu sama teman kelompok. siswa 1 bisa terutama dibantu mas jadi lebih paham. 4. Apakah menurut pembelajaran diskusi menggunakan LKS dan alat peraga menarik? Nama Siswa Hasil Jawaban siswa 3 menarik mas soalnya enggak pernah kayak begitu sebelumnya. siswa 15 iya mas menarik, enggak bosenin juga. siswa 8 menarik mas. siswa 20 iya mas soalnya bisa bertukar pikiran juga sama teman kelompok. siswa 1 menarik mas, seru kan mengerjakannya bareng-bareng jadi enak kalau enggak bisa menegrjakan bisa tanya teman kelompok. 5. Apakah kamu tertantang untuk mengerjakan soal dalam LKS? Nama Siswa Hasil Jawaban siswa 3 tertantang mas, soal-soalnya beda sama yang dikasih Pak Adi. siswa 15 tertantang mas, jadi bisa buat latihan soal juga. siswa 8 tertantang mas, soalnya aku enggak bisa ngerjain. siswa 20 iya mas, bisa buat latihan sebelum ujian. siswa 1 ya mungkin ada beberapa soal yang belum saya pahami tapi setelah saya bertanya saya sudah paha. 6. Apakah pembelajaran menggunakan LKS dan Alat peraga menyenangkan? Nama Siswa Hasil Jawaban siswa 3 senang mas bisa kerja sama dan saling membantu. siswa 15 senang mas, bisa ngeluarin uneg-uneg kita, jadi enggak malu berpendapat. siswa 8 menyenangkan jadi lebih mudah mengerjainnya bisa tanya teman dan juga tidak abstrak siswa 20 senang mas , bisa melatih kekomkopakan. siswa 1 senang mas, karena bisa sambil bergurau jadi tidak sepaneng jadi asik mbak. 7. Apakah dengan LKS kamu dapat belajar secara mandiri? Nama Siswa Hasil Jawaban siswa 3 iya mas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siswa 15 iya mas, bisa untuk latihan dirumah. siswa 8 bisa mbak. siswa 20 iya mas, kemarin diskusi terus soalnya. siswa 1 bisa mbak, soalnya kemarin bisa nemuin rumus sendiri. 8. Apakah kalian bersedia mengeluarkan pendapat, bertanya dan maju menuliskan jawaban di papan tulis? Nama Siswa Hasil Jawaban siswa 3 iya mas, jadi lebih berani nanya siswa 15 iya bersedia. siswa 8 awalnya malu tapi setelah kemarin mencoba jadi terbiasa mas. siswa 20 tergantung kondisi mas. siswa 1 iya bersedia mas, kenapa enggak? 9. Perubahan positif apa yang kamu rasakan dengan adanya pembelajaran dsikusi menggunakan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa? Nama Siswa Hasil Jawaban siswa 3 lebih fokus dan semangat belajar dengan teman-teman. siswa 15 tidak mengantuk mas waktu pelajaran. siswa 8 mau lebih giat dalam belajar. siswa 20 di kelas tidak bercanda lagi. Ramainya tidak lagi mengobrol tetapi ramai untuk berdiskusi. siswa 1 bisa lebih terbiasa dengan soal-soal yang rumayan sukar, karena sudah belajar bersama teman-teman kelompok. 10. Apakah kamu setuju jika terdapat pembelajaran diskusi menggunakan LKS dan alat peraga lagi Nama Siswa Hasil Jawaban siswa 3 setuju-setuju saja sih mas, jadi ada kayak modul gitu. siswa 15 setuju mas, aku lebih paham soalnya. siswa 8 setuju mas, asik kok. siswa 20 setuju mas, selingan biar enggak bosen di kelas. siswa 1 setuju banget mas, bisa lebih paham soalnya. Nama Siswa Hasil Jawaban siswa 6 setuju mas soalnya enggak ada pembelajaran LKS dan alat peraga memakai diskusi. siswa 13 setuju mas, pengen sesuatu yang baru. siswa 2 setuju, karena jadi berani bertanya sama teman enggak malu. siswa 21 setuju bisa lebih paham karena ada teman yang bisa ditanya. siswa 18 setuju, karena bisa diskusi pakai LKS dan alat peraga bersama- sama teman. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada 5 siswa dari kelas VIID dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan LKS dan alat peraga cukup berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena hampir 90 siswa fokus. Lain halnya yang tidak menggunakan LKS yang hanya menggunakan media alat peraga dan ceramah saja siswa cenderung bosan dan kurang memperhatikan pembelajaran hal ini disebabkan siswa merasa bosan dengan pembelajaran tersebut dan lebih memilih bergurau dengan teman sebangkunya daripada memperhatikan guru nya menjelaskan di depan. Selain peneliti mewawancarai siswa, peneliti juga mewawancarai Bapak Adi Undang M yaitu guru matematika kelas VII untuk mengetahui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI apakah LKS dan alat peraga utuk pembelajaran matematika efektif untuk pembelajaran matematika, berikut transkripsi wawancara yang dilakukan : Pertanyaan Hasil Pertanyaan Bagaimana pendapat bapak dengan pembelajaran menggunakan LKS dan alat peraga? untuk pembelajaran menggunakan LKS dan alat peraga itu lebih efektif dan bisa menumbuhkan siswa menjadi lebih kreatif untuk belajar dan siswa bisa dilatih dengan mandiri menurut bapak apakah dengan LKS kreatif dan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa? untuk hasil belajar tentu bisa terangkat tapi kita selaku guru pembimbing harus tetap mengawasi jalannya pembelajaran , karena ada murid yang suka sembrono takutnya tidak serius dalam mengerjakan soal latihan. Bagaimana sikap mereka dalam menyampaikan pendapat, berdiskusi di dalam pembelajaran menggunakan LKS dan alat peraga? kemarin sebagian siswa serius dalam kegiatan pembelajaran tetapi harus kembali ke kita, harus tetap mengawasi karena kadang murid meremehkan sebab yang menjelaskan presentasi adalah temannya sendiri makanya harus dibiasakan menggunakan LKS dan alat peraga. hamabatan yang dihadapi saat pembelajaran menggunakan LKS dan alat peraga? dalam kelompok ada teman yang pintar atau bisa diandalkan jadi siswa yang kurang terus hanya mengandalkan temannya tetapi beda dengan siswa yang ingin maju. Teman yang lebih pintar bisa dia manfaatkan untuk bertanya materi yang belum jelas. Untuk menagatasi hal tersebut? kita sebagai guru harus jeli dalam mengawasi, anak yang kurang bisa kita tambah motivasinya sehingga bisa serius dan diskusi menggunkan LKS dan alat peraga ini bisa lebih hidup nanti bisa mawas diri menumbuh kembangkan minat belajarnya. Kesan Bapak saat pembelajaran menggunakan LKS dan alat peraga? 90 siswa fokus karena sekolah kita termasuk sekolah pinggiran jadi sudah cukup bagus. Saran Bapak terhadap Pembelajaran menggunakan LKS dan alat peraga? untuk selanjutnya menambahi motivasi dan hasil belajar sisw, diberi hadiah kayak kemarin jadi semacam rangsangan agar siswa lebih bersemangat lagi dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada guru matematika kelas VII yaitu Pak Adi Undang M beliau mengatakan bahwa pembelajaran menggunakan LKS dan alat alat peraga cukup berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena hampir 90 siswa fokus.

C. Secara Keseluruhan

Dokumen yang terkait

Keefektifan Pembelajaran dengan Penggunaan Alat Peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap Hasil Belajar Matematika dalam Pokok Bahasan Bangun Segiempat pada Siswa Kelas VII Semester 2 di SMP M

0 6 80

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester 2 SMP Muhammadiyah 7 Surak

0 0 8

PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE DENGAN MENGGUNAKAN SUPERITEM UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 5 KLATE

0 1 5

EKSPEMODEL Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model Arias Berbasis Lks Pada Pokok Bahasan Persegi Panjang, Persegi, Dan Jajar Genjang Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Di SMP Negeri I Grogol.

0 0 17

PENDAHULUAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model Arias Berbasis Lks Pada Pokok Bahasan Persegi Panjang, Persegi, Dan Jajar Genjang Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Di SMP Negeri I Grogol.

0 0 8

EKSPEMODEL Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model Arias Berbasis Lks Pada Pokok Bahasan Persegi Panjang, Persegi, Dan Jajar Genjang Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Di SMP Negeri I Grogol.

0 0 26

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Persegi Dan Persegi Panjang Melalui Metode Conceptual Understanding Procedures (Cups) (Ptk Pada Sisw

0 0 16

Pengaruh sikap belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan keliling dan luas persegi panjang dan persegi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada siswa kelas VII S SMP Pangudi L

0 12 260

Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe stad yang dilengkapi dengan alat peraga di kelas VII-D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten.

0 2 348

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MACTH DAN TPS (THINK PAIR SHARE) DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG SISWA KELAS VII SEMESTERGENAP

0 0 8