10
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Matematika
Pengertian matematika dalam kurikulum Pendidikan Dasar dan Pendidikan menengah adalah matematika sekolah yaitu matematika yang
diajarkan di Pendidikan Dasar SD dan SMP dan Pendidikan Menengah SMA dan SMK. Matematika sekolah terdiri atas bagian-bagian matematika
yang dipilih guna menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi serta berpandu pada perkembangan IPTEK hal tersebut
menunjukkan bahwa matematika sekolah tetap memiliki ciri-ciri yang dimiliki matematika, yaitu memiliki objek kejadian abstrak serta berpola pikir
deduktif konsisten Erman Suherman,dkk. 2003:55-56. Adapun fungsi matematika sekolah adalah sebagai alat, pola pikir, dan
ilmu pengetahuan. Fungsi matematika sebagai alat yaitu siswa diberi pengalaman untuk dapat memahami atau menyampaikan suatu informasi
melalui persamaan-persamaan, atau tabel-tabel dalam model-model matematika. Matematika bagi para siswa juga merupakan pembentukan pola
pikir yaitu para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman matematika melalui proses pengabstrakan dan proses penalaran melalui pola induktif
maupun deduktif. Fungsi matematika yang ketiga adalah sebagai ilmu pengetahuan, fungsi ini menunjukkan bahwa matematika selalu mencari
kebenaran dan selalu memberi kesempatan kepada siswa untuk mempunyai inisiatif mengembangkan cara-cara pengerjaan matematika secara bebas dan
kreatif sepanjang mengikuti pola pikir yang sah Erman suherman, dkk. 2003:56-57.
Dari keseluruhan uraian tersebut di atas tampak bahwa pembelajaran matematika di sekolah dapat mengembangkan inisiatif dan kreativitas siswa
dengan tetap memberikan kebebasan siswa sepanjang tidak mengorbankan karakteristik matematika sebagai ilmu deduktif dan abstrak.
B. Pembelajaran Matematika
Menurut Herman Hudojo 2001:135 pembelajaran matematika berarti pembelajaran tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat
dalam bahasan yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara kosnep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Agar proses belajar matematika
itu dapat terjadi, bahasan matematika yang disajikan kepada siswa tidak diberikan dalam bentuk yang sudah jadi tetapi suatu bahasan yang dapat
melibatkan siswa agar aktif dan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menemukan dan menyimpulkan konsep-konsep, struktur-
struktur hingga sampai kepada rumus-rumus sehingga akan dapat lebih meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar. Hal ini sesuai dengan apa
yang diungkapkan oleh Nickson dalam Grows 1992:106 bahwa proses pembelajaran merupakan pembentukan lingkungan belajar yang dapat
membantu siswa untuk membangun konsep-konsep matematika berdasarkan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi.
Dari keseluruhan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan serangkaiaan kegiatan yang melibatkan
pendidik dan siswa secara aktif untuk memeperoleh pengalaman dan pengetahuan matematika. Pembelajaran matematika juga merupakan proses
pembentukan pengetahuan dan pemahaman matematika oleh siswa yang berkembang secara optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan, siswa dituntut aktif, memiliki kemandirian, selama mengikuti proses pembelajaran. Dimana
guru sebagai perencana pembelajaran, pelaksana pembelajaran yang mendidik, dan penilai proses hasil pembelajaran.
C. Pengertian belajar dan Pembelajaran