9. Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama primer dan nasabah biasa sekunder. Penggolongan ini didasarkan
pada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak
bank, sehingga dalam penentuan suku bungapun berbeda dengan nasabah biasa.
10. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang diberikan jaminan kepada penerima kredit. Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafit, baik dari segi
kemampuan membayar, nama maupun loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibeban pun juga berbeda. Demikian pula sebaliknya jika
penjamin pihak ketiganya kurang bonafit atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh
pihak perbankan.Kasmir, 2004 : 122 – 124
2.2.5.5 Jenis – jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit
Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya. Pembebanan disini maksudnya metode perhitungan yang akan
digunakan, sehingga mempengaruhi jumlah bunga yang akan dibayar. Jumlah bunga yang dibayar akan mempengaruhi jumlah angsuran
perbulannya. Di mana jumlah angsuran terdiri dari hutang pokok pinjaman dan bunga.
Metode pembebanan bunga yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Sliding rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurut
seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama. Cicilan nasabah semakin
menurun. 2.
Flat rate Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya,
demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama, sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit tersebut lunas.
3. Floating rate
Jenis ini membedakan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang, sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat
tergantung dari bunga pasar uang pada bulan tersebut. Kasmir, 2004: 127
2.2.5.6 Penentuan Tingkat Bunga
Masalah penentuan tingkat suku bunga menjadi masalah penting bagi Negara berkembang yang sedang mengalami proses liberalisasi
system keuangan dalam negerinya. Pertanyaan bagaimana sauku bunga yang diharapkan berlaku menghadapi perubahan lingkungan dan bagai
mana merespon pengaruh luar negeri dan kebijaksanaan dalam negeri adalah pertanyaan yang perlu dipertimbangkan khususnya bagi pembuat
kebijaksanaan di negara yang sedang berkembang. Hanya jika perilaku suku bunga diketahui dengan baik, kita dapat meramalkan pengaruk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perubahan suku bunga tersebut pada variable - variabel ekonomi mikro seperti tabungan, investasi, neraca pembayaran, dan pertumbuhan
ekonomi. Meskipun modal yang dikemukakan disini berstruktur sederhana,
namun dapat menggabungkan prinsip - prinsip penentuan tingkat bunga seperti suku bunga luar negeri, perubahan kurs valas yang diharapkan, dan
pembanguh selurnan mobeter dalan negeri. Model - model tersebut dapat diterapkan secara umum pada berbagai negara yang sedang berkembang
yang berbeda derajat perbedaannya. Melalui model ini selanjutnya dapat ditentukan secara empiris derajat keterbukaan negara. Iswardono, 1996 :
1997 Dalam menganalissi factor - faktor yang mempengaruhi tingkat
suku bunga juga terdapat perbedaan pendapat diantara ahli - ahli ekonomi klasik dan Keynes. Menurut Keynes tingkat bunga tergantung pada jumlah
uang yang beredar dan preferensi likwiditet atau permintaan uang. Yang dimaksud dengan likwiditet adalah permintaan atas uang oleh seluruh
masyarakat dalam perekonomian.
2.2.5.7 Struktur Tingkat Bunga