2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Pajak
Memahami mengapa
seseorang harus membayar pajak untuk membiayai
pembangunan yang terus dilaksanakan, maka perlu dipahami terlebih dahulu akan pengertian dari pajak itu sendiri.
Menurut Soemitro Resmi 2009:1 , pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasrkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa
imbal kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum. Definisi ini kemudian disempurnakan, menjadi: “pajak
adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan”surplus”nya digunakan untuk public saving yang merupakan
sumber utama untuk membiayai public investment. Menurut Feldman Resmi 2009:2, pajak adalah prestasi yang dipaksakan
sepihak oleh dan terutang kepada pengusaha menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan
untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum. Menurut Djajadiningrat Resmi 2009:1, pajak sebagai suatu kewajiban
menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas Negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai
hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tidak ada jasa timbal balik dari Negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum.
Menurut Andriani IAI, 2006:1, pajak adalah iuran kepada Negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan,
dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan
tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Dari semua definisi tersebut, dapat disempurnakan bahwa pajak adalah iuran
yang dibayarkan oleh wajib pajak kepada Negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran Negara, berdasrkan undang-undang yang berlaku dan tidak
ada timbal balik secara langsung. Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan cirri-ciri yang melekat pada pajak adalah:
1 Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaanya
2 Pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual
oleh pemerintah 3
Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun pemerintahan daerah
4 Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bisa
dari pemasukkannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public investment
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.2. Fungsi Pajak