2.2.2. Fungsi Pajak
Pajak memiliki fungsi yang sangat strategis bagi berlangsungnya pembangunan suatu Negara. Pajak memiliki fungsi IAI, 2006:2, sebagai berikut:
a Fungsi penerimaan Budgetair, pajak berfungsi sebagai sumber dana yang
diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah b
Fungsi mengatur Regulatoir, pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan dibidang sosial dan ekonomi
c Fungsi redistribusi, dalam fungsi ini lebih ditekankan unsure pemerataan dan
keadilan dalam masyarakat. Fungsi ini terlihat dari adanya lapisan tarif dalam pengenaan pajak
d Funsi demokrasi, pajak dalam fungsi demokrasi merupakan wujud sistem
gotong royong. Fungsi ini dikaitkan dengan tingkat pelayanan pemerintah kepada masyarakat pembayar pajak
2.2.3. Sistem Pemungutan Pajak
Nurmantu 2003:106
memaparkan bahwa sistem perpajakan dapat disebut
sebagai metode atau cara bagaimana mengelola utang pajak yang terutang oleh wajib pajak dapat mengalir ke kas Negara. Sedangkan sistem pemungutan pajak itu sendiri
menurut Resmi 2009:11 dalam memungut pajak dikenal beberapa sistem pemungutan, yaitu:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Official Assessment System
Sistem pemungutan pajak yang memberi kewenangan aparatur perpajakan untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap
tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif dan kegiatan menghitung serta memungut
pajak sepenuhnya berada ditangan para aparatur perpajakan. Dengan demikian, berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak
tergantung pada aparatur perpajakan peranan dominan ada pada aparatur perpajakan.
2. Self Assessment System
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang wajib pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif serta kegiatan menghitung dan memungut pajak
sepenuhnya berada ditangan wajib pajak. Wajib pajak dianggap mampu menghitung pajak, mampu memahami undang-undang perpajakan yang
sedang berlaku, dan mempunyai kejujuran yang tinggi, serta menyadari akan arti pentingnya membayar pajak. Oleh karena itu, wajib pajak diberi
kepercayaan untuk:
Menghitung sendiri pajak yang terutang
Memperhitungkan sendiri pajak yang terutang
Membayar sendiri jumlah pajak yang terutang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang
Mempertanggungjawabkan pajak yang terutang
3. With Holding system
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib
pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Penunjukkan pihak ketiga ini dilakukasn sesuai peraturan
perundang-undangan perpajakan. Keputusan presiden dan peraturan lainnya untuk memotong dan memungut pajak, menyetor dan
mempertanggungjawabkan melalui sarana perpajakan yang tersedi. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak tergantung pada pihak
ketiga yang ditunjuk.
2.2.4. Syarat-syarat Pemungutan Pajak