H. Paradigma Penelitian
Keterkaitan antara variabel-variabel penelitian dapat disusun dalam suatu paradigma sebagai berikut:
I. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis 1
Ho= Tidak ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek yang ditinjau dari status sekolah.
Ha= Ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek yang ditinjau dari status sekolah.
2. Hipotesis 2
Ho= Tidak ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek yang ditinjau dari tingkat penghasilan orang tua.
Ha= Ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek yang ditinjau dari
tingkat penghasilan orang tua.
Status Sekolah X1
Tingkat Penghasilan Orang Tua
X2 Perilaku Siswa Terhadap
Menyontek Y
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Menurut Sangaji dan Shopian 2010:35 studi kasus adalah penelitian yang melakukan penyelidikan secara
mendalam mengenai subjek tertentu untuk memberikan gambaran lengkap mengenai subjek tertentu. Dalam penelitian ini siswa akan berperan sebagai responden.
Penelitian ini akan dilakukan di SMP dan hasil atau kesimpulan ini tidak bisa direalisasikan pada SMP-SMP lainnya di Yogyakarta sebab penelitian studi kasus
merupakan jenis penelitian dengan karakteristik serta masalah yang mempunyai kaitan antara latar belakang dan kondisi nyata saat ini dari subyek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMP N 8 Yogyakarta, SMP N 2 Yogyakarta, SMP Kalam Kudus Yogyakarta dan SMP Tumbuh Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari 2016 – April 2016.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswi di SMP Negeri 8 Yogyakarta, SMP Negeri 2 Yogyakarta, SMP Kalam Kudus Yogyakarta dan SMP Tumbuh
Yogyakarta. 2.
Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perilaku
siswasiswi terhadap menyontek. Siswa yang dipilih oleh peneliti adalah siswa yang berada di kelas VIII,
karena peneliti berpendapat siswa yang berada dikelas VIII adalah siswa yang berada pada masa usia anak-anak menuju remaja sehingga memiliki emosi yang
tidak stabil dan dapat mempengaruhi bagaimana mereka berperan. Menurut Bichler 1972 dalam buku perkembangan peserta didik, remaja berusia 12-15
tahun cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya sendiri yang disebabkan kurangnya percaya diri. Kurangnya kepercayaan diri
inilah yang menyebabkan remaja pada usia tersebut dapat melakukan hal-hal yang negative, misalnya menyontek untuk memperoleh nilai yang tinggi.
Berdasarkan gambaran populasi yang diperoleh oleh peneliti, maka didapat sampel penelitian. Menurut Sugiono 2012: 81 sampel adalah bagian dari jumlah
dan karateristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut Yusuf 2014: 150, sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi