2. Perbedaan Perilaku Siswa Terhadap Menyontek Ditinjau dari Tingkat
Penghasilan Orang Tua
Berdasarkan hasil penelitian pada pengujian output
Kruskal-Wallis
menunjukkan hasil
Asymp. Sig
pada tingkat penghasilan orang tua sebesar 0,776 untuk tingkat penghasilan orang tua ayah dan nilai
Asymp. Sig
0,128 untuk tingkat penghasilan orang tua ibu. Sehingga berdasarkan data dari hasil pengujian tersebut, nilai
Asymp. Sig
pada tingkat penghasilan orang tua 0.05
∝ yang berarti tidak ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek berdasarkan tingkat penghasilan orang
tua dari kategori penghasilan Rp 1.000.000, Rp 1.000.000 – Rp
3.000.000, maupun Rp 3.000.000. Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan tidak
ada perbedaan perilaku menyontek siswa yang ditinjau dari tingkat penghasilan orang tua, baik penghasilan yang dikategorikan tinggi,
menengah, maupun rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya dalam hal menyontek tidak
dipengaruhi oleh tingkat penghasilan orang tua siswa. Orang tua mendidik anaknya sesuai dengan kemampuannya. Dengan penghasilan orang tua
Rp 1.000.000, Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000, dan Rp 3.000.000 dapat
disimpulkan sama dalam cara mendidik anak. Cara orang tua mendidik serta hubungan antar anggota keluarga merupakan peranan yang sangat
penting demi kemajuan anak. Oleh karena itu dalam peran terhadap perilaku menyontek ini, tidak hanya tingkat pendidikan orang tua saja
yang berpengaruh dalam menentukan peran siswa dalam menghadapi perilaku menyontek
Orang tua dengan berbagai tingkat penghasilan yang berbeda tersebut mengajarkan bahwa perilaku menyontek harus dihindari karena
dalam perilaku menyontek ini, tingkat penghasilan orang tua tidak berpengaruh dalam menentukan perilaku siswa dalam menyontek.
85
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek berdasarkan status sekolah dan latar belakang penghasilan orang
tua maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Tidak ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek yang dilihat berdasarkan status sekolah. Hal ini dapat dilihat dari output pengujian
hipotesis dengan adanya nilai
Asymp. Sig
pada status sekolah sebesar 0,888 lebih besar dari 0,05
�.
2. Tidak ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek berdasarkan
penghasilan orang tua ayah dan ibu. Hal ini dapat dilihat dari output pengujian hipotesis, dimana nilai
Asymp. Sig
pada tingkat penghasilan orang tua ayah yaitu sebesar 0,776 dan nilai
Asymp.Sig
pada tingkat penghasilan orang tua ibu sebesar 0,128 maka lebih besar dari 0,05
�.
B. Keterbatasan
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dalam penulisan skripsi ini, adapun keterbatasan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Keterbatasan penulis dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel
status sekolah dan penghasilan orang tua saja, meskipun masih banyak variabel-variabel lain yang dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku
mencontek. 2.
Keterbatasan kemampuan penulis untuk mengetahui kebenaran data responden, jika data yang diberikan tidak sesuai kondisi seperti
ketidakjujuran responden dalam mengisi kuesioner dengan kondisi yang sebenarnya maka kesimpulan dari penelitian ini tidak seluruhnya benar.
C. Saran
Berdasarkan permasalahan yang diangkat oleh penulis yaitu mengenai perilaku siswa terhadap menyontek berdasarkan status sekolah dan latar
belakang penghasilan orang tua, maka oleh penulis dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Siswa diharapkan untuk mempertahankan perilaku jujur karena hal ini
sangat penting pada saat ujian untuk meningkatkan kedewasaan dan kejujuran siswa.
2. Sekolah diharapkan mempertahankan tanggung jawab yang sudah ada
dan diharapkan sekolah dapat menghasilkan siswa-siswi yang berahlak baik dan tetap mempertahankan perilaku jujur.