RFID digunakan board mikrokontroler Arduino Mega2560 sekaligus menjalankan semua program sub-sistem. Pembahasan mengenai listing program pada board mikro Arduino
Mega2560 per sub-sistem dan menunjukkan perbandingan hasilnya dengan pemrograman pada board mikro AVR ATMega32, sedangkan listing program mikro AVR ATMega32
dapat dilihat pada halaman lampiran.
4.3.1.1. Pembacaan Tag RFID
Pada perancangan di bab III, sebelumnya telah disepakati bahwa sistem ini menggunakan 2 jenis RFID reader yakni RFID ID-12 dan RFID SL018 sehingga akan di
bahas mengenai pembacaan tag untuk kedua reader. Hasil pengamatan pembacaan tag RFID ID-12 dan RFID SL018 ditunjukkan pada gambar 4.15 dan 4.17 berurutan, listing
programnnya masing-masing seperti yang ditunjukkan gambar 4.14 dan 4.16. Pembacaan tag RFID dengan reader ID-12 menggunakan 2 buah pin komunikasi serial pada Arduino
Mega2560 yakni pin 19 sebagai RX1 dan pin 17 sebagai pin RX2, hal ini dikarenakan pada prototype menggunakan 2 buah reader ID-12. Untuk membaca tag RFID pada RFID
reader ID-12, kedua pin serial di inisialisasi dengan Serial1.begin9600 dan Serial2.begin9600 kemudian pada program utama dengan logika
if…elseif… mikro akan membaca bergantian jika salah satu reader mendeteksi tag. Secara bergantian mikro akan
mengecek data yang ada pada receive buffer pada pin serial 1 dan serial 2 dengan serial.avaiable, kemudian jika data sudah tersimpan dalam receive buffer maka mikro
akan membaca data yang diterima tersebut dengan Serial.read dan mengirim data numerik ke komputer dengan Serial.write.
Gambar 4.14. Listing Program Pembacaan Tag untuk RFID Reader ID-12 Pada saat pengujian pengambilan data dilakukan dengan menampilkan hasil
pembacaan pada komputer dan juga LCD. Salah satu contoh pembacaan tag ditunjukkan pada gambar 4.15 di bawah ini, tag akan terbaca saat koneksi serial tersedia dan mikro
akan mulai menghitung data yang terbaca oleh RFID reader kemudian secara otomatis mengirim data tersebut ke komputer, terlihat di layar LCD muncul 12 digit kode unik yang
dibaca oleh RFID reader ID-12 dengan menggunakan kartu EM4001, format kartu ini sesuai dengan spesifikasi yang dicantumkan pada landasan teori dan saat diuji dengan
menggunakan kartu dengan format mifare RFID reader ID-12 tidak dapat mendeteksi kartu tersebut karena formatnya tidak sesuai dengan spesisfikasi RFID reader.
Gambar 4.15. Hasil Pembacaan Tag untuk RFID Reader ID-12 Pada saat pengujian juga dilakukan pengambilan jarak deteksi RFID reader
terhadap tag RFID dan hasilnya tidak sesuai dengan jarak yang tercantum dalam datasheet yakni ±12cm, pada implementasinya berdasarkan pengukuran yang dilakukan dengan
menempatkan titik 0 cm tepat pada bagian depan antena sehingga jarak maksimum deteksi reader hanya 3 cm seperti data yang ditunjukkan pada tabel 4.5 di bawah ini.
Tabel 4.5. Hasil Pengujian Jarak Deteksi RFID Reader ID-12
Jarak Reader Respon
1 cm Terbaca
2 cm Terbaca
3 cm Terbaca
4 cm Tidak Terbaca
5 cm Tidak Terbaca
6 cm Tidak Terbaca
Alasan utama penggantian board mikro dari AVR menjadi Arduino adalah tidak terbacanya data tag RFID karena sebelumnya telah dilakukan pengujian dengan board
mikro AVR ATMega32 tetapi data tag tidak tertampil sama sekali pada LCD setelah beberapa kali percobaan yang tertapil pada layar LCD hanya karakter yang tidak dapat
dikenali dan terus berubah. Kemudian penulis mengganti board mikro yang digunakan dan melakukan pengamatan pada RFID reader SL018 yang memiliki spesifikasi koneksi
pararel dengan mikro, keluaran dari reader diletakkan pada pin A5 dan A7 board Arduino Mega2560. Mikro akan membaca masukan rendah saat tag didekatkan pada reader ini
kemudian reader akan membaca kode unik data string yang ada pada tag dan secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
otomatis mengirim data tersebut secara serial ke komputer dan LCD. Akan tetapi pada saat tidak ada tag yang berada dekat reader maka mikro akan mendapat masukan tinggi maka
reader akan menunggu sampai ada tag yang didekatkan pada salah satu reader sehingga salah satu pin mikro tersebut mendapat masukan rendah, hal ini sesuai dengan datasheet
dimana saat tag terdeteksi reader akan menghasilkan keluaran rendah 0 volt.
Gambar 4.16. Listing Program Pembacaan Tag Untuk RFID Reader SL018 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan saat tag terdeteksi mikro akan menerima
data berupa len panjang data tag, command code, keadaan, UID berupa tipe data string, dan type. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 4.17 di bawah ini, data yang diterima
berupa data acak hal inni dikarenakan terjadinya coallision pada bus I2C-nya karena hanya mennggunakan 1 alamat data dan clock yakni 0x50 dan untuk memudahkan penelitian
pada aplikasi dilakukan inisialisasi data berupa data tag yang sebenarnya. RFID reader jenis ini format kartu yang dapat dideteksi adalah mifare card
sedangkan jika diuji dengan EM4001 seperti yang dilakukan pada RFID reader ID-12 kartu tidak akan dapat terbaca karena tidak sesuai dengan spesifikasi pada datasheet, jarak
deteksinya pada datasheet hanya sampai 60mm tetapi pada saat pengujian jarak deteksi ±1cm tegak lurus dari antena.
Gambar 4.17. Hasil Pembacaan Tag Untuk RFID Reader SL018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI