Pengaturan Jarak Kerja Sensor Photodiode

otomatis mengirim data tersebut secara serial ke komputer dan LCD. Akan tetapi pada saat tidak ada tag yang berada dekat reader maka mikro akan mendapat masukan tinggi maka reader akan menunggu sampai ada tag yang didekatkan pada salah satu reader sehingga salah satu pin mikro tersebut mendapat masukan rendah, hal ini sesuai dengan datasheet dimana saat tag terdeteksi reader akan menghasilkan keluaran rendah 0 volt. Gambar 4.16. Listing Program Pembacaan Tag Untuk RFID Reader SL018 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan saat tag terdeteksi mikro akan menerima data berupa len panjang data tag, command code, keadaan, UID berupa tipe data string, dan type. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 4.17 di bawah ini, data yang diterima berupa data acak hal inni dikarenakan terjadinya coallision pada bus I2C-nya karena hanya mennggunakan 1 alamat data dan clock yakni 0x50 dan untuk memudahkan penelitian pada aplikasi dilakukan inisialisasi data berupa data tag yang sebenarnya. RFID reader jenis ini format kartu yang dapat dideteksi adalah mifare card sedangkan jika diuji dengan EM4001 seperti yang dilakukan pada RFID reader ID-12 kartu tidak akan dapat terbaca karena tidak sesuai dengan spesifikasi pada datasheet, jarak deteksinya pada datasheet hanya sampai 60mm tetapi pada saat pengujian jarak deteksi ±1cm tegak lurus dari antena. Gambar 4.17. Hasil Pembacaan Tag Untuk RFID Reader SL018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.3.1.2. Pengendalian Motor Servo

Seperti yang sudah dibahas pada sub-bab sebelumnya bahwa pengendalian motor servo diamati dengan menggunakan dua jenis mikro dan menghasilkan sudut yang sesuai dengan yang diharapkan. Pada sub-bab ini listing program yang akan dibahas adalah listing program dari aplikasi Arduino IDE seperti yang ditunjukkan gambar 4.18 dibawah ini, sedangkan listing program pengendali motor servo dengan aplikasi CodeVision AVR ditulis pada lembar lampiran. Gambar 4.18. Listing Program Pengendali Motor Servo Pada listing program, terlihat bahwa untuk mengatur sudut gerak servo menggunakan metode yang ketiga yaitu dengan menulis sudut yang diingiinkan secara langsung pada servo.write yang merupakan fasilitas dari library include Servo.h sehingga memudahkan dalam mengontrol sudut. Kemudian berdasarkan listing program terlihat bahwa untuk mengatur kapan motor servo digerakkan menuju sudut 90° dimana posisi portal pada sudut ini adalah terbuka dan kapan motor servo kembali ke posisi awalnya yakni 0° digunakan interrupt agar palang pintu tidak langsung tertutup sesaat setelah mobil terdeteksi, tetapi menunggu beberapa saat setelah mobil terdeteksi lalu palang tertutup. Sehingga pada saat mikro mendapat perintah „a‟ mikro akan menjalankan interrupt menunggu beberapa saat sampai interrupt selesai dijalankan kemudian menutup portal. Logika ini juga sama dengan logika listing program yang dibuat menggunakan aplikasi CodeVision AVR pada lampiran.

4.3.1.3. Komunikasi Serial Dua Arah Mikrokontroler dan Komputer

Pengamatan komunikasi serial antara mikro dan komputer adalah dengan melihat data tag RFID yang tertampil pada layar komputer dan gerak motor servo yang membuka, logika ini dapat dilihat pada listing program yang ditunjukkan oleh gambar 4.19 di bawah ini. Gambar 4.19. Listing Program Komunikasi Serial Komputer-Mikro Pengujian komunikasi serial dilakukan dengan melihat data tag RFID yang tertampil pada layar komputer dengan perintah Serial.println mikro secara otomatis akan mengirimkan data tersebut ke komputer dan komunikasi satu arah dinyatakan berhasil. Kemudian pengujian komunikasi serial dua arah yakni pengujian apakah mikro menerima data yang dikirim oleh komputer dan mengeksekusi data tersebut. Dengan menggunakan Serial.available mikro akan terus mengecek apakah ada data yang diterima dalam receive buffer atau tidak, jika ada maka kondisi pada receive buffer tidak sama dengan 0 dan lebih dari nol sehingga dengan menginisialisasi variabel integer buff mikro membaca data tersebut dengan perintah Serial.read dan kemudian mengeksekusi data tersebut sesuai dengan program yang telah dibuat pada mikro, tetapi jika tidak ada maka kondisi receive buffer akan tetap bernilai 0 dan mikro tidak akan menjalankan perintah membaca data.

4.3.1.4. Subrutin Program Utama

Pada bagian ini akan dibahas mengenai subrutin program yang akan dieksekusi berulang-ulang yang terdapat di dalam void loop seperti pengaturan pembacaan tag RFID agar tidak terjadi coallision saat dijalankan, menggerakkan motor servo membuka dan menutup dengan menggunakan interrupt yang merupakan pengaruh kerja sensor photodiode pada program saat dieksekusi, dan komunikasi serial komputer dengan mikro seperti yang ditunjukkan gambar 4.20 di bawah ini.