23 yang diserap oleh photodiode [22].
Photodiode digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh inframerah. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodiode
tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh inframerah. Sifat dari Photodiode adalah :
1. Jika terkena cahaya maka resistansinya berkurang 2. Jika tidak terkena cahaya maka resistansinya meningkat
Dioda dipasang reverse karena pada saat dioda dipasang reverse, maka arus tidak akan mengalir karena hambatan yg sangat besar sekali. Jadi bias dikatakan ini dioda
sebagai kondisi Open Circuit jika dianalogikan seperti saklar. namun pada photodiode, hambatan yang besar tadi bisa menjadi kecil karena pengaruh cahaya yang masuk. Hal
seperti ini bisa menyebabkan arus mengalir sehingga kondisi seperti ini bisa dikatakan sebagai Close Circuit jika dianalogikan seperti saklar.
Arus yang dapat melewati sensor photodiode adalah sebesar 200µA sampai 800µA, sehingga untuk menentukan nilai hambatan agar arus sensor photodiode tidak terlalu besar
adalah sebagai berikut [22]: 2.5
Sehingga nilai hambatan untuk sensor photodiode dapat dihitung dengan persamaan diatas dengan asumsi Vcc = 5 volt. Rangkaian umum sensor photodiode ditunjukkan pada
gambar 2.23 berikut.
Gambar 2.23. Rangkaian Sensor Photodiode
2.8. LED Infrared
LED Infrared merupakan suatu komponen elektronika yang merupakan sumber Photodiode
Led PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 cahaya dengan panjang gelombang 750nm
– 100nm dan arus maksimal sebesar 100 mA [23]. Aplikasi LED infrared biasa dijumpai pada modul sensor yang behubungan dengan
cahaya seperti photodiode dan photo transistor. LED infrared merupakan sumber cahaya yang paling baik untuk sumber cahaya.
Prinsip kerja LED infrared sama dengan LED biasa. Perbedaannya cahaya yang dipancarkn pada LED inrfrared berupa cahaya tak tampak. LED infrared memiliki arus
maksimal sebesar 100mA. Kelemahan dari LED infrared adalah daya jelajah yang tidak jauh hanya sekitar 7
– 8 meter dengan sudut radiasi sebesar 45° [24]. Penentuan nilai hambatan untuk LED infrared dengan asumsi Vcc = 5 volt yaitu:
2.6
2.9. Motor Servo
Motor servo merupakan motor DC yang sudah dilengkapi dengan sistem kontrol didalamnya. Motor ini terdiri dari sebuah motor, serangkaian gear, potensiometer dan
rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang
dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Pada aplikasinya, motor servo digunakan sebagai control loop tertutup, sehingga dapat menangani perubahan posisi secara tepat dan
akurat [25]. Motor servo banyak digunakan sebagai aktuator pada mobile robot atau lengan robot. Bentuk fisik motor servo dapat dilihat pada gambar 2.24.
Gambar 2.24. Bentuk Fisik Motor Servo Motor servo umunya terdiri dari servo continuous dan servo standard. Motor servo
continuous dapat berputar sebesar 360 derajat. Sedangkan motor servo tipe standard hanya mampu berputar 180 derajat [26]. Untuk menggerakkan motor servo ke kanan atau ke kiri,
tergantung dari nilai delay yang diberikan. Untuk membuat motor servo pada posisi center, berikan pulsa 1.5 ms. Untuk memutar servo 90° ke kanan, berikan pulsa kurang dari atau
25 sama dengan 2 ms dan pulsa lebih besar dari atau sama dengan 1 ms untuk berputar 90° ke
kiri. Sistem pengkabelan motor servo terdiri dari tiga bagian, yaitu Vcc, Gnd, dan
Kontrol PWM. Penggunaan PWM pada motor servo berbeda dengan penggunaan PWM pada motor DC. Paada motor servo, pemberian nilai PWM akan membuat motor servo
bergerak pada posisi tertentu lalu berhenti control posisi [26]. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III RANCANGAN PENELITIAN
3.1. Model Sistem
Secara umum perancangan sistem keamanan portal menggunakan beberapa perangkat keras seperti tag RFID, RFID reader, sensor photodiode, mikrokontroler, motor
servo, dan unit PC server. Prinsip kerja dari sistem keamanan portal ini adalah tag RFID yang berjenis mifare card dibaca oleh RFID reader, data diterima oleh mikronkontroler
kemudian dikirim ke PC server untuk dicocokkan dengan database di PC server, jika data yang diperoleh sesuai maka PC server akan mengirim perintah ke mikrokontroler untuk
menggerakkan motor membuka portal dan kemudian mikro menunggu sinyal dari sensor photodiode apakah mobil sudah melewati portal atau belum, jika mobil sudah melewati
portal maka secara otomatis mikro akan meenggerakkan motor menutup portal. Gambar 3.1 menunjukkan diagram blok perancangan sistem keamanan portal perumahan.
Gambar 3.1. Diagram Blok Perancangan Sistem Keamanan Portal Perumahan
Pada penelitian ini kartu yang digunakan berjumlah 2 buah, yang masing - masing untuk pemilik rumah dan tamu. Prinsip kerja kedua kartu terhadap sistem keamanan portal
sama yang membedakan hanya kartu untuk pemilik rumah sebelumnya telah memiliki nomor akses kartu, diletakkan di bagian kaca mobil, dan dengan kartu yang sama dapat
mengakses portal berulang-ulang. Sedangkan kartu yang diperuntukkan untuk tamu perumahan sebelumnya harus didata terlebih dahulu oleh satpam kemudian mendapatkan
nomor akses, dipegang oleh pengguna kartu dan hanya dapat diakses dua kali saja yakni satu kali masuk dan satu kali keluar.
RFID Mifare Card
Sensor Photodiode
Mikrokontroler RFID
Reader PC Server
Motor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2. Spesifikasi Prototype Perangkat Keras
Dalam penelitian ini akan digunakan mobil remote kontrol sebagai prototype mobil yang akan digunakan. Dengan dimensi ukuran lebar mobil 19 cm, panjang 39 cm, dan
tinggi 13 cm berdasarkan standar ukuran sesungguhnya mobil remote kontrol yang ada di pasaran. Gambar tampak depan dan tampak samping model mobil remote kontrol yang
ditunjukkan pada gambar 3.2. berikut ini.
Gambar 3.2. Dimensi Prototype Mobil
Gambar 3.3 dan 3.4 berikut menunjukkan bentuk fisik tampak atas dan depan keseluruhan bidang kerja perancangan sistem keamanan portal dalam penelitian ini.
Gambar 3.3. Perancangan Portal Tampak Atas
19 cm 39 cm
13 cm
25 cm
50 cm 80 cm
70 cm 5 cm
15 cm 20 cm
Masuk Keluar