Hasil Penelitian Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered-heads together terhadap motivasi belajar pendidikan Agama Katolik siswi kelas XI di SMA Santa Maria Yogyakarta.

97

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang uji persyaratan analisis, deskripsi data penelitian pengujian hipotesis, pembahasan dan refleksi. Hasil Penelitian akan dianalisis berdasarkan SPSS 20 untuk Instrumen pretest-posttest yang telah dibuat dan diisi guna penelitian Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Motivasi Belajar PAK Siswi Kelas XI di SMA Santa Maria Yogyakarta Tahun 20152016. Pretest-posttest yang disebarkan sebanyak 111 bendel, sesuai dengan jumlah kelas 3 orang tidak masuk, jumlah total 114. Pretest-posttest yang terisi sejumlah 111 bendel. Dalam pembahasan ini jumlah Pretest-posttest yang akan di ambil sebanyak 95 bandel sesuai dengan jumlah sampel.

A. Hasil Penelitian

1. Uji Persyaratan

Asumsi normalitas merupakan prasyarat dari kebanyakan prosedur statistika inferential. Ada beberapa cara untuk mengeksplorasi asumsi normalitas antara lain dengan uji normalitas Shapiro-Wilk dan Kolmogorof-Smirnov. Untuk menggunakan metode Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk dengan membaca nilai Sig Signifikansi. Jika signifikansinya kurang dari 0,05, data tidak berdistribusi normal. Tetapi jika signifikansi lebih dari 0,05, maka data berdistribusi normal. 98 Berdasarkan test of normality di atas data yang berdistribusi normal maupun tidak berdistribusi normal akan diuji berdasarkan ketentuan dari normalitas data. Dari ketentuan tersebut uji hipotesis bisa dianalisis menggunakan dua cara yaitu parametrik dan non paremetrik. Jika data hasil tes normalitas berdistribusi normal maka akan diuji menggunakan analisis parametrik, sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal maka akan diuji dengan menggunakan analisis non parametrik sesuai uraian kriteria normalitas pada bab 3. Pengujian akan dilakukan untuk menguji perbedaan hasil pretest ke posttest pada sampel sebanyak 95 orang dan menguji perbedaan hasil pretest ke posttest pada setiap kelas yaitu kelas IPA, Bahasa, IPS1 dan IPS2 yang akan diuraikan sebagai berikut:

2. Uji Normalitas dan Uji Hipotesis

a. Uji Normalitas dan Uji hipotesis untuk melihat perbedaan selisih hasil

nilai pretest ke posttest pada sampel sebanyak 95 orang. 1 Uji Normalitas Dalam uji normalitas keseluruhan ini, data yang dianalisis adalah keseluruhan sampel. Sampel yang dipakai berjumlah 95 orang. Berdasaarkan analisis total pretest-posttest Y1-Y2 menggunakan SPSS 20 diperoleh data pada tabel berikut ini: Tabel 11 . Hasil Uji Normalitas Sampel Sebanyak 95 Orang Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. VAR00Y1 .084 95 .097 .979 95 .141 VAR00Y2 .135 95 .000 .959 95 .005 a. Lilliefors Significance Correction 99 Ouput test of normality menunjukkan nilai signifikansi untuk total keseluruhan variabel Y1 pretest sebesar 0.097 dan variabel Y2 posttest sebesar 0.000. Jadi, kesimpulannya adalah data Y1 berdistribusi normal, karena di atas 0,05, sedangkan data Y2 tidak berdistribusi normal, karena kurang dari 0,05. 2 Uji Hipotesis Berdasarkan test of normality pada sampel sebanyak 95 orang di atas, data tidak berdistribusi normal. Analisis yang digunakan adalah Analisis uji Wilcoxon. Analisis uji Wilcoxon digunakan untuk menguji perbandingan dua rata-rata sampel berpasangan. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah motivasi sebelum pretest menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan motivasi sesudah posttest menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kriteria yang dipakai adalah jika nilai signifi kansi 0,05, maka terjadi perbedaan yang signifikan, sebaliknya jika nilai 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan. Pengujian hipotesis mengikuti langkah sebagai berikut: a Analisis Deskriptif Statistik Tabel 12. Perbedaan Mean Pretest-Posttest pada sampel sebanyak 95 orang Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Pretest 95 78.37 7.713 52 98 Posttest 95 91.17 8.497 72 114 100 Dari output deskripsi statistik di atas menjelaskan tentang statistik data nilai sebelum pretest dan setelah perlakuan posttest pada sampel sebanyak 95 orang. Output tersebut terdiri dari jumlah data N, rata-rata peringkat Mean, Std. Deviation, Minimum dan Maximum. Dari output dapat diketahui bahwa jumlah data N ada 95, Mean Pretest 78.37 dan Posttest 91.17, Std. Deviation pretest 7.713 dan posttest 8.497, Minimum Pretest 52 dan Posttest 72, dan Maximum Pretest 98 dan Posttest 114. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai sebelum Pretest perlakuan dan setelah posttest diberikan perlakuan meningkat. Perbedaan nilai dilihat dari Mean sebelum dan setelah perlakuan dapat dilihat pada gambar frekuensi berikut ini: Gambar 3. Perbedaan selisih nilai Mean Sebelum Perlakuan dan Setelah Perlakuan pada sampel sebanyak 95 orang

b Uji Hipotesis

Tabel 13. Hasil Uji Wilcoxon Sampel sebanyak 95 Orang Test Statistics a POSTTEST - PRETEST Z -8.470 b Asymp. Sig. 2-tailed .000 a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks. Mean 95 90 85 80 75 70 101 Dari output kedua di atas menjelaskan tentang statistics uji Wilcoxon. Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka tidak ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. Sedangkan jika signifikansi lebih dari 0,05, maka ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. Keterangan : Kriteria Pengujian 1 Jika signifikansi 0,05, maka Ho ditolak 2 Jika signifikansi 0,05, maka Ho diterima. Dari output dapat dilihat bahwa Signifikansi 2-tailed adalah 0,000. Karena signifikansi 0,05, maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan.

b. Uji Normalitas dan Uji hipotesis Perkelas

1 Kelas XI IPA a Uji Normalitas Dalam uji normalitas kelas XI IPA ini, data yang dianalisis adalah Sampel berjumlah 30 orang. Item yang dianalisis adalah item yang memenuhi kriteria valid. Setelah item total pretest-posttest Y1-Y2 dianalisis menggunakan SPSS 20 diperoleh data pada tabel berikut ini: Tabel 14. Hasil Uji Normalitas Kelas XI IPA Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. PRETEST .104 30 .200 .961 30 .329 POSTTEST .152 30 .074 .964 30 .387 . This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction 102 Ouput test of normality menunjukkan nilai signifikansi untuk total kelas XI IPA variabel Y1 pretest sebesar 0.200 dan variabel Y2 posttest sebesar 0.074. Jadi, kesimpulannya adalah data Y1 berdistribusi normal, karena di atas 0,05, sedangkan data Y2 juga berdistribusi normal, karena di atas 0,05.

b Uji Hipotesis

Berdasarkan test of normality, data berdistribusi normal. Analisis yang digunakan adalah Analisis uji Paired Samples t-test atau uji t sampel berpasangan. Analisis uji t sampel berpasangan digunakan untuk menguji perbandingan dua rata-rata sampel berpasangan. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah motivasi sebelum pretest menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan motivasi sesudah posttest menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kriteria yang dipakai adalah jika nilai signifikansi 0,05, maka terjadi perbedaan yang signifikan, sebaliknya jika nilai 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan. Pengujian hipotesis mengikuti langkah sebagai berikut: 1 Analisis Deskriptif Tabel 15. Perbedaan Mean Pretest-Posttest Kelas XI IPA Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 PRETEST.IPA.Y1 70.73 30 7.896 1.442 POSTTEST.IPA.Y2 81.40 30 8.402 1.534 Dari output pertama di atas menjelaskan tentang statistik data nilai sebelum pretest dan setelah perlakuan posttest. Output tersebut terdiri dari jumlah data N, rata-rata peringkat Mean, Std. Deviation dan Std. Error Mean. 103 Dari output dapat diketahui bahwa jumlah data N ada 30, Mean pretest 70.73 dan posttest 81.40, Std. Deviation 7.896 dan 8.402, dan Std. Error Mean 1.442 dan 1.534. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan nilai sebelum Pretest perlakuan dan setelah posttest diberikan perlakuan meningkat. Perbedaan nilai dilihat dari Mean sebelum dan setelah perlakuan dapat dilihat pada gambar frekuensi berikut ini: Gambar 4. Perbedaan selisih nilai mean Sebelum Perlakuan dan Setelah Perlakuan pada Kelas XI IPA 2 Uji Hipotesis Tabel 16. Hasil Uji T-Test Kelas XI IPA Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 PRETEST. IPA.Y1 - POSTTEST.I PA.Y2 -10.667 9.915 1.810 -14.369 -6.965 -5.893 29 .000 104 Dari output di atas menjelaskan tentang hasil uji sampel berpasangan Paired Samples t-Test. Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka tidak ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. Sedangkan jika signifikansi lebih dari 0,05, maka ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. Keterangan : Kriteria pengujian a Jika signifikansi 0,05, maka Ho ditolak b Jika signifikansi 0,05, maka Ho diterima. Dari output dapat dilihat bahwa Signifikansi 2-tailed adalah 0,000. Karena signifikansi 0,05, maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. 2 Kelas XI Bahasa a Uji Normalitas Dalam uji normalitas kelas XI Bahasa, data yang dianalisis adalah Sampel berjumlah 28 orang. Item yang dianalisis adalah item yang memnuhi kriteria valid. Setelah item total pretest-posttest Y1-Y2 dianalisis menggunakan SPSS 20 diperoleh data pada tabel berikut ini: Tabel 17. Hasil Uji Normalitas Kelas XI Bahasa Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. PRETEST .172 28 .034 .960 28 .356 POSTTEST .190 28 .011 .719 28 .000 a. Lilliefors Significance Correction 105 Ouput test of normality menunjukkan nilai signifikansi untuk total kelas XI Bahasa variabel Y1 pretest sebesar 0.034 dan variabel Y2 posttest sebesar 0.011. Jadi, kesimpulannya adalah data Y1 tidak berdistribusi normal, karena kurang dari 0,05, sedangkan data Y2 juga tidak berdistribusi normal , karena kurang dari 0,05.

b Uji Hipotesis

Berdasarkan test of normality, data tidak berdistribusi normal. Analisis yang digunakan adalah Analisis uji Wilcoxon. Analisis uji Wilcoxon digunakan untuk menguji perbandingan dua rata-rata sampel berpasangan. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah motivasi sebelum pretest menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan motivasi sesudah posttest menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kriteria yang dipakai adalah jika nilai signifikansi 0,05, maka terjadi perbedaan yang signifikan, sebaliknya ji ka nilai 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan. Pengujian hipotesis mengikuti langkah sebagai berikut: 1 Analisis Deskriptif Statistik Tabel 18. Perbedaan Mean Pretest-Posttest Kelas XI Bahasa Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Pretest .XIBAHASA 28 61.18 7.252 46 78 Posttest .XIBAHASA 28 45.04 8.779 36 82 Dari output deskripsi statistik di atas menjelaskan tentang statistik data nilai sebelum pretest dan setelah perlakuan posttest pada kelas XI Bahasa. 106 Output tersebut terdiri dari jumlah data N, rata-rata peringkat Mean, Std. Deviation, Minimum dan Maximum. Dari output dapat diketahui bahwa jumlah data N ada 28, Mean Pretest 61.18 dan Posttest 45.04, Std. Deviation pretest 7.252 dan posttest 8.779, Minimum Pretest 46 dan Posttest 36, dan Maximum Pretest 78 dan Posttest 82. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai sebelum perlakuan Pretest dan setelah diberikan perlakuan posttest menurun. Perbedaan nilai dilihat dari Mean sebelum dan setelah perlakuan dapat dilihat pada gambar frekuensi berikut ini: Gambar 5. Perbedaan selisih nilai Mean Sebelum Perlakuan dan Setelah Perlakuan pada kelas XI Bahasa 2 Uji Hipotesis Tabel 19. Hasil Uji Wilcoxon Kelas XI Bahasa Test Statistics a POSTTEST.Bahasa - PRETEST.Bahasa Z -4.012 b Asymp. Sig. 2-tailed .000 a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on positive ranks. Dari output kedua di atas menjelaskan tentang statistics uji Wilcoxon. Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka tidak ada perbedaan nilai tes antara sebelum Mean 107 dan setelah perlakuan. Sedangkan jika signifikansi lebih dari 0,05, maka ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. Keterangan : Kriteria pengujian a Jika signifikansi 0,05, maka Ho ditolak b Jika signifikansi 0,05, maka Ho diterima. Dari output dapat dilihat bahwa Signifikansi 2-tailed adalah 0,000. Karena signifikansi 0,05, maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. 3 Kelas XI IPS1 a Uji Normalitas Dalam uji normalitas kelas XI IPS1, data yang dianalisis adalah Sampel berjumlah 27 orang. Item yang dianalisis adalah item yang memnuhi kriteria valid. Setelah item total pretest-posttest Y1-Y2 dianalisis menggunakan SPSS 20 diperoleh data pada tabel berikut ini: Tabel 20. Hasil Uji Normalitas Kelas XI IPS 1 Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. PRETESTips1 .097 27 .200 .976 27 .751 POSTTESTips1 .088 27 .200 .984 27 .943 . This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Ouput test of normality menunjukkan nilai signifikansi untuk total kelas XI IPS1 variabel Y1 pretest sebesar 0.200 dan variabel Y2 posttest sebesar 108 0.200. Jadi, kesimpulannya adalah data Y1 berdistribusi normal, karena lebih dari 0,05, sedangkan data Y2 juga berdistribusi normal , karena lebih dari 0,05.

b Uji Hipotesis

Berdasarkan test of normality, data berdistribusi normal. Analisis yang digunakan adalah Analisis uji Paired Samples t-Test atau uji t sampel berpasangan. Analisis uji t sampel berpasangan digunakan untuk menguji perbandingan dua rata-rata sampel berpasangan. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah motivasi sebelum pretest menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan motivasi sesudah posttest menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kriteria yang dipakai adalah jika nilai signifikansi 0,05, maka terjadi perbedaan yang signifikan, sebaliknya jika nilai 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan. Pengujian hipotesis mengikuti langkah sebagai berikut: 1 Analisis Deskriptif Statistik Tabel 21. Perbedaan Mean Pretest-Posttest Kelas XI IPS 1 Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 PRETEST.IPS1 59.78 27 6.980 1.343 POSTTEST.IPS1 83.04 27 9.827 1.891 Dari output di atas menjelaskan tentang statistik data nilai sebelum pretest dan setelah perlakuan posttest. Output tersebut terdiri dari jumlah data N, rata-rata peringkat Mean, Std. Deviation dan Std. Error Mean. Dari output dapat diketahui bahwa jumlah data N ada 27, Mean pretest 59.78 dan posttest 109 83.04, Std. Deviation 6.980 dan 9.827, dan Std. Error Mean 1.343 dan 1.891. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan nilai sebelum Pretest perlakuan dan setelah posttest diberikan perlakuan meningkat. Perbedaan nilai dilihat dari Mean sebelum dan setelah perlakuan dapat dilihat pada gambar frekuensi berikut ini: Gambar 6. Perbedaan selisih nilai Mean Sebelum Perlakuan dan Setelah Perlakuan pada kelas XI IPS 1 2 Uji Hipotesis Tabel 22. Hasil Uji T-Test Kelas XI IPS 1 Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 PRETEST. IPS1 - POSTTEST. IPS1 -23.259 7.155 1.377 -26.090 -20.429 -16.891 26 .000 Dari output ketiga di atas menjelaskan tentang hasil uji sampel berpasangan Paired Samples T Test. Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka tidak ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. Sedangkan 110 jika signifikansi lebih dari 0,05, maka ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. Keterangan : Kriteria pengujian a Jika signifikansi 0,05, maka Ho ditolak b Jika signifikansi 0,05, maka Ho diterima. Dari output dapat dilihat bahwa Signifikansi 2-tailed adalah 0,000. Karena signifikansi 0,05, maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. 4 Kelas XI IPS 2 a Uji Normalitas Dalam uji normalitas kelas XI IPS2, data yang dianalisis adalah Sampel berjumlah 26 orang. Item yang dianalisis adalah item yang memnuhi kriteria valid. Setelah item total pretest-posttest Y1-Y2 dianalisis menggunakan SPSS 20 diperoleh data pada berikut ini: Tabel 23. Hasil Uji Normalitas Kelas XI IPS 2 Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. PRETESTips2 .155 26 .112 .931 26 .082 POSTTESTips2 .138 26 .200 .904 26 .019 . This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Ouput test of normality menunjukkan nilai signifikansi untuk total kelas XI IPS2 variabel Y1 pretest sebesar 0.112 dan variabel Y2 posttest sebesar 0.200. Jadi, kesimpulannya adalah data Y1 berdistribusi normal, karena lebih dari 0,05, sedangkan data Y2 juga berdistribusi normal , karena lebih dari 0,05. 111

b Uji Hipotesis

Berdasarkan test of normality, data kelas XI IPS 2 berdistribusi normal. Analisis yang digunakan adalah Analisis uji Paired Samples atau uji t sampel berpasangan. Analisis uji t sampel berpasangan digunakan untuk menguji perbandingan dua rata-rata sampel berpasangan. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah motivasi sebelum pretest menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan motivasi sesudah posttest menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kriteria yang dipakai adalah jika nilai signifikansi 0,05, maka terjadi perbedaan yang signifikan, sebaliknya jika nilai 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan. Pengujian hipotesis mengikuti langkah sebagai berikut: 1 Analisis Deskriptif Tabel 24. Perbedaan Mean Pretest-Posttest Kelas XI IPS 2 Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 PRETEST.IPS2 51.54 26 5.472 1.073 POSTTEST.IPS2 73.38 26 7.803 1.530 Dari output di atas menjelaskan tentang statistik data nilai sebelum pretest dan setelah perlakuan posttest. Output tersebut terdiri dari jumlah data N, rata-rata peringkat Mean, Std. Deviation dan Std. Error Mean. Dari output dapat diketahui bahwa jumlah data N ada 26, Mean pretest 51.54 dan posttest 73.38, Std. Deviation 5.472 dan 7.803, dan Std. Error Mean 1.073 dan 1.530. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan nilai sebelum Pretest perlakuan dan setelah posttest diberikan perlakuan meningkat. Perbedaan nilai 112 dilihat dari Mean sebelum dan setelah perlakuan dapat dilihat pada gambar frekuensi dibawah ini: Gambar 7. Perbedaan selisih nilai mean Sebelum Perlakuan dan Setelah Perlakuan pada kelas XI IPS 2 2 Uji Hipotesis Tabel 25. Hasil Uji T-Test Kelas XI IPS 2 Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviatio n Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 PRETEST.IPS2 - POSTTEST.IPS 2 -21.846 4.478 .878 -23.655 -20.037 -24.874 25 .000 Dari output di atas menjelaskan tentang hasil uji sampel berpasangan Paired Samples T Test. Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka tidak ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. Sedangkan jika signifikansi lebih dari 0,05, maka ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan. 113 Keterangan : Kriteria pengujian a Jika signifikansi 0,05, maka Ho ditolak b Jika signifikansi 0,05, maka Ho diterima. Dari output dapat dilihat bahwa Signifikansi 2-tailed adalah 0,000. Karena signifikansi 0,05, maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan.

B. Pembahasan Hasil Penelitan

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

0 13 47

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

Pengaruh dimensi religius pendidikan terhadap minat belajar siswi kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta tahun akademik 2014-2015 pada mata pelajaran Agama Katolik.

1 13 210

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD

0 2 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR IPA DI KELAS V SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 15

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (Nht) Terhadap Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas Xi Di Sma Negeri 1 Ujungbatu Kabupaten Rokanhulu

0 0 15