116
sebelum perlakuan dan nilai mean setelah perlakuan diperoleh dengan membandingkan antara mean awal dan mean setelah perlakuan. Peningkatan
jumlah skor pretest ke posttest dapat terlihat pada gambar frekuensi hasil statistik diatas.
Dari pengujian hipotesis diperoleh hasil signifikansi .000 sehingga Ho ditolak. Karena Ho ditolak maka ada perbedaan antara sebelum perlakuan dan
setelah perlakuan. Karena ada perbedaan setelah perlakuan maka kelas XI IPS2 termotivasi dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
C. Refleksi Kateketis
1. Aspek Kateketis dalam Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together NHT adalah merupakan sebuah model pembelajaran berbasis kooperatif yang dirancang
mempengaruhi pola interaksi siswa dalam berpikir bersama, di mana masing- masing siswa yang telah diberi nomor dalam kelompoknya bekerja sama dalam
kegiatan diskusi. Dari interaksi yang mereka temukan pada saat berfikir bersama yang menciptakan interaksi sosial, maka melatih siswa untuk dapat bekerjasama
dan menghargai pendapat orang lain, melatih siswa untuk bisa menjadi tutor sebaya, memupuk rasa kebersamaan, dan membuat siswa menjadi terbiasa dengan
perbedaan. Yang tidak kalah penting adalah bahwa model pembelajaran ini menekankan tentang penomoran kepala. Artinya melalui penomoran kepala yang
diberikan oleh guru kepada setiap individu kemudian menciptakan suatu kepercayaan dalam berfikir bersama. Kepercayaan tersebut menimbulkan
117
interaksi sosial. Dari interaksi yang mereka dapatkan tersebut akan memampukan mereka untuk bekerjasama dalam kelompoknya. Dengan demikian, jika dikaitkan
dengan konteks PAK, maka model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together ini merupakan sebuah model pembelajaran berbasis kooperatif yang
dirancang mempengaruhi pola interaksi siswa dalam berfikir bersama, di mana masing-masing siswa yang telah diberi nomor dalam kelompoknya bekerja sama
dalam kegiatan diskusi belajar PAK. Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa ada aspek kateketis yang menjadi
bagian terpenting bagi gereja untuk memberikan katekese. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menekankan aspek kebersamaan yang
berarti ada interaksi yang mendalam antara satu dengan yang lainnya. Dengan adanya interaksi tersebut bisa digunakan suatu strategi untuk pewartaan kabar
gembira yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang di harapkan mampu untuk memperdalam kedalaman Iman dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada saat pelajaran PAK.
2. Aspek Kateketis dalam Motivasi Belajar PAK
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar PAK adalah suatu dorongan atau keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan individu
tersebut melakukan kegiatanaktivitas belajar untuk mencapai tujuannya. Dapat pula diartikan sebagai pemberian atau penimbulan motif daya-daya penggerak.
Jika dikaitkan dengan PAK, maka motivasi belajar PAK adalah suatu dorongan atau keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan individu tersebut
melakukan kegiatanaktivitas belajar untuk mencapai tujuan belajar PAK.
118
Dengan uraian di atas dapat diartikan bahwa dengan adanya motivasi akan mampu memberikan dorongan sehingga mampu mendukung pewartaan di
dalam belajar PAK. Dengan demikian aspek kateketis dalam motivasi belajar PAK terlihat dari hasil belajar yang dicapai. Pada saat hasil belajar tercapai maka
apabila dalam belajar PAK memberikan materi mengenai iman, ajaran kitab suci, ajaran gereja katolik akan membawa materi tersebut pada pencapaiannya. Setelah
tercapai maka aspek motivasi mempengaruhi katekese.
D. Refleksi atas Hasil Penelitian