78
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Pre-Experimental designs ada beberapa jenis, untuk lebih fokusnya penulis menggunakan jenis one-shot
case study pretest- posttest. Paradigma dalam penelitin eksperimen model ini dapat digambarkan seperti berikut:
Tabel 1. Desain pretest-posttest Pretest
Variabel Bebas Posttest
Y
1
X Y
2
Dalam Desain ini, Peneliti memberi tes pada awal kegiatan yang akan diteliti dan pada akhir kegiatan diberikan tes yang sama, kemudian
membandingkan skor keduanya. Adapun variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel Y, sedangkan variabel X adalah sebagai treatmentperlakuan
yang diberikan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta, yang beralamat di Jalan Ireda No 19 A Yogyakarta. SMA Santa Maria Yogyakarta
dipilih sebagai tempat penelitian karena saat pelajaran PAK sering menggunakan model kerja kelompok.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan dalam semester gassal tahun akademik 20152016, tepatnya pada hari Senin 14 September sd Jumat 2 Oktober 2016.
79
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan kelas XI sebelas di SMA Santa Maria
Yogyakarta. adapun jumlah keseluruhan siswa kelas XI adalah 127 orang.
Tabel 2. Data populasi siswa kelas XI tahun 2014
XI IBB 26
XI MIA 27
XI IIS1 25
XI IIS2 25
XI IIS3 24
JUMLAH 127
Karena jumlah populasi yang besar, maka peneliti menggunakan rumus dari proposi sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono 2012:127,128 dalam
pengambilan sampelnya. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 127. Dari Populasi berjumlah 127 ini dibulatkan menjadi 130 untuk mencapai
pengukuran taraf kesalahan 5. Berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel yang ada dalam buku Sugiyono 2012:128, diperoleh sampel dari populasi 130 dengan
taraf signifikansi 5 adalah 95 orang. Jadi, Jumlah sampel adalah sebanyak 95 orang. Untuk mendapatkan
sampel sebanyak 95 orang tersebut menggunakan teknik Cluster random sampling. Dikatakan Cluster Area karena pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak berdasarkan Area Kelas. Dari 95 orang tersebut dibutuhkan 4 kelas dari 5 kelas yang dipilih secara acak. Teknik random ini dapat
digambarkan seperti gambar berikut.
80
Populasi Daerah Diambil secara
Random Sampel Daerah Kelas
Gambar 2. Teknik Cluster Random Sampling
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur. Terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
„‟Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Tugether NHT,‟‟ sedangkan variabel terikatnya adalah „‟Motivasi Belajar Pendidikan Agama
Katolik‟‟.
2. Definisi Konseptual
Berdasarkan kajian pustaka yang dipaparkan pada BAB II, maka definisi konseptual untuk variabel Pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together
NHT dalam Pendidikan Agama Katolik X yaitu sebuah model pembelajaran berbasis kooperatif yang dirancang mempengaruhi pola interaksi siswa dalam
berfikir bersama, di mana masing-masing siswa yang telah diberi nomor dalam kelompoknya bekerja sama dalam kegiatan diskusi belajar PAK.
Definisi konseptual untuk motivasi belajar PAK Y adalah berkaitan erat
dengan penghayatan suatu kebutuhan, dorongan untuk memenuhi kebutuhan, bertingkah laku tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan pencapaian tujuan yang
memenuhi kebutuhan itu.
A B
C D
E A
D E
C
81
3. Definisi Operasional
a. Model Pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together NHT
Model Pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together NHT merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa yang meliputi persiapan dan pelaksanaan. Keduanya meliputi
Sintak dan Dampak. adapun penjelasannya sebagai berikut: 1
Sintak Tahap-tahap: Tahap-tahap dalam pembelajaran model NHT dibagi menjadi enam langkah sebagai berikut :
a Persiapan : Guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat
Skenario Pembelajaran SP dan Lembar Kerja Siswa LKS.
b Pembentukan kelompok : Guru membagi para siswa menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 4 atau 5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam anggota kelompok dan nama kelompok yang
berbeda contoh: kelompok pisang yang beranggotakan 5 orang. 5 orang dalam anggota tersebut diberi nomor dari 1 sampai 5, demikian seterusnya
kelompok yang lain. c
Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan : Tiap kelompok harus memiliki buku paket pelajaran PAK atau buku panduan PAK
agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan Lembar Kerja Siswa LKS atau masalah yang diberikan oleh guru. Masalah tersebut berdasarkan materi
dan bahan yang dipelajari. Buku paket ini sebagai refrensi yang digunakan oleh siswa dalam diskusi masalah.
d Diskusi masalah : Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama
menyumbangkan ide-ide mereka untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam
82
Lembar Kerja Siswa LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat
umum. e
Memanggil nomor tertentu dan pemberian jawaban : Guru menyebut satu nomor tertentu yang dipilih secara acak, kemudian para siswa dari tiap
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan. setelah itu guru menyiapkan jawaban yang akan diberikan kepada siswa yang telah
disebutkan berdasarkan nomor. f
Memberi kesimpulan : Setelah semua nomor mendapat giliran untuk menjawab soal, kemudian guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir
dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.
2 Dampak : Ada dua dampak yang ditimbulkan dari pembelajaran kooperatif
tipe numbered heads together NHT. Adapun dampak tersebut ialah:
a Dampak Langsung : keberhasilan PBM pembelajaran PAK dalam mencapai
tujuan yaitu nilai mencapai KKM yang dikukur berdasarkan tes dan nontes. b
Dampak Pengiring : kemampuan kerjasama dan motivasi siswa.
b. Motivasi Belajar PAK
Sebuah Kebutuhan dari dalam diri siswa yang menggerakkan siswa tersebut melakukan kegiatanaktivitas belajar PAK dengan semangat demi
mencapai tujuan belajar PAK.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan skala pengukuran. Skala pengukuran yang disebarkan bersifat langsung. Bersifat
83
langsung karena diisi tepat saat dibagikan. Setelah diisi langsung dikembalikan kepada peneliti pada hari yang sama. Instrumen yang didistibusikan kepada siswa
kelas XI yang telah dipilih secara acak, di SMA Santa Maria Yogyakarta adalah sebagai sampel dalam penelitian. Selain itu, untuk memastikan kebenaran model
pembelajaran tipe NHT ini berhasil atau tidak diterima oleh siswa maka digunakan metode observasipengamatan.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang variabel yang terdapat dalam instrumen. Intrumen tersebut berupa pretest-postest. Adapun variabel yang hendak diukur
dalam penelitian ini adalah motivasi siswa kelas XI yang dibandingkan sebelum diberikan model pembelajaran koperatif tipe numbered heads together dan setelah
diberikan model pembelajaran koperatif tipe numbered heads together. Dengan menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
aspek, aspek dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Dari indikator dirincikan menjadi descriptor yang mendeskripsikan dari setiap
indikator. Akhirnya dari indikator yang telah dideskripsikan menjadi titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang
perlu dijawab oleh responden. Instrumen ini bersifat tertutup, artinya jawaban untuk pernyataan sudah disediakan pada kolom jawaban. Responden tinggal
memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, sebagai berikut:
84
a. Sangat Setuju 5 4 3 2 1 Sangat Tidak setuju
b. Selalu 5 4 3 2 1 Tidak Pernah
c. Sangat Positif 5 4 3 2 1 Sangat Negatif
d. Sangat Baik 5 4 3 2 1 Sangat Tidak Baik
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor sesuai dengan kategori diatas tersebut.
6. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3. Kisi-kisi Observasi Variabel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together NHT
No Aspek
Indikator Deskriptor
Item Soal
No Item
1 2
3 4
5 6
1 Persiapan
Sintak Persiapan
1 6
Pembentukan kelompok
2
Tiap kelompok harus memiliki buku paket
atau buku panduan 3
Diskusi masalah 4
Memanggil nomor
tertentu dan
pemberian jawaban 5
Memberi kesimpulan 6
Dampak Dampak Pengiring
7 2
Dampak Langsung 8
85
2 Pelaksanaan
Sintak Persiapan
9 8
Pembentukan kelompok
10
Tiap kelompok harus memiliki buku paket
atau buku panduan 11
Diskusi masalah 12
Memanggil nomor
tertentu dan
pemberian jawaban 13
Memberi kesimpulan 14
Dampak Dampak langsung
15 Dampak pengiring
16 3
Evaluasi Hasil
Tes Tes hasil belajar
17 2
Nontes Guru
memberikan kuisioner
diakhir pelajaran
18
Jumlah Total 18
Tabel 4. Kisi-kisi Pretest-Posttest Instrumen Motivasi Belajar PAK No
Aspek Indikator
Item Soal
No Item
1 2
3 4
5
1 Menggerakkan
Saya merasa
membutuhkan belajar PAK
1 13
Belajar PAK kemauanku sendiri 2
Tanpa terpaksa saya belajar PAK 3
86
Saya menggunakan kesempatan belajar PAK secara maksimal
4 Pada saat pelajaran PAK saya
kosentrasi penuh 5
Saya membaca buku diluar yang ditentukan
6 Saya serius setiap belajar PAK
7 Saya mempunyai tanggung jawab
untuk belajar PAK 8
Saya tidak pernah terlambat saat belajar PAK
9 Saya merasa senang saat belajar
PAK 10
Saya tetap belajar PAK walaupun sukar
11 Saya ingin tahu banyak hal
tentang PAK 12
Saya harus belajar PAK agar dapat memperkaya diri
13 2
Kegiatan Aktivitas belajar PAK Proses
Pada saat belajar PAK saya mengerjakan tugas yang diberikan
dengan semangat dan tepat waktu 14
17
Saya tidak semangat saat ada tugas,
sehingga saya
mengerjakannya dengan terpaksa dan asal mengerjakan saja.
15
Saya tidak menghadapi kesulitan dalam belajar PAK
16
87
Ketika saya tidak mengalami kesulitan, saya diam saja
17 Ketika saya tidak mengalami
kesulitan, saya membantu teman yang mengalami kesulitan
18
Saya menghadapi kesulitan saat belajar PAK
19 Saya mengatasi kesulitan dengan
bertanya kepada teman kelompok yang mengerti
20
Saya mengatasi kesulitan dengan bertanya kepada guru
21 Saat menghadapi kesulitan saya
membaca buku materi pelajaran PAK
22
Saat menghadapi kesulitan saya diam saja
23 Saat menghadapi kesulitan saya
mengganggu teman lain 24
Saat menghadapi kesulitan saya mengobrol dengan teman lain
tentang kegiatan
Gereja ditempatku
25
Saat ada tugas saya membaca buku mata pelajaran PAK sesuai
dengan materi yang diberikan 26
Saat ada tugas saya membaca Kitab Suci
27
88
Saya membaca
dokumen- dokumen Gereja sesuai dengan
ketentuan tugas dalam materi yang diberikan, misalnya LG
Lumen Gentium, ASG, dll 28
Saat diberikan tugas, saya tidak membaca buku PAK, Kitab Suci,
maupun dokumen-dokumen yang bersangkutan
29
Saya membaca buku pelajaran lain diluar konteks belajar PAK.
30
Jumlah Total 30
Tabel 5. Instrumen Observasi Motivasi Belajar PAK No
Aspek Indikator
Item Soal
No Item
1 2
3 4
5
1 Kegiatan
Aktivitas Belajar PAK
Memperhatikan saat belajar PAK 1
16 Tidak terpengaruh situasi diluar kelas
2 Membantu teman yang mengalami
kesulitan 3
Adanya kerja sama dalam kelompok saat belajar PAK
4
Adanya komunikasi di dalam kelompok dan kelompok lain dalam
kegiatan belajar PAK 5
Menghargai dan menerima pendapat orang lain dalam kegiatan belajar
PAK 6
89
Saling mengutarakan pendapat saat diskusi kelompok dalam kegiatan
belajar PAK 7
Penyelesaian LKS sesuai ketentuan guru
8
Terlibat saat belajar PAK 9
Membaca buku saat belajar PAK 10
Sadar untuk bertanya saat mengalami kesulitan
11
Mencatat hal-hal penting pada saat diskusi
12
Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan saat belajar PAK
13
Memiliki ambisi untuk belajar PAK 14
Mau mengerjakan tugas PAK dengan senang hati
15
Keinginan kuat untuk maju bersama saat belajar PAK
16
2 Mencapai
Tujuan Belajar
PAK Nilai mencapai KKM
17 2
Kemampuan Kerjasama dan motivasi Siswa saat belajar PAK
18
Jumlah Total 18
7. Pengembangan Instrumen
Uji coba yang dipakai dalam pengembangan instrumen ini adalah uji coba terpakai artinya tanpa mengadakan uji coba sebelum penelitian diadakan,
instrumennya langsung dipakai untuk menganalisis intrumen penelitian. Uji coba dilakukan dengan mencari validitas dan reliabilitas, butir soal yang memiliki nilai
90
reliabilitas dan validitasnya rendah akan diibuang dan tidak dipakai dalam analisa data sedangkan yang memenuhi syarat dalam uji validitas dan reliabilitas akan
dipakai untuk menguji hipotesis.
8. Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel Sujarweni 2008:
186. Uji validitas dilakukan dengan mengunakan validitas konstruk yaitu sesuatu yang tidak dapat diamati secara langsung pada seseorang. Dengan teknik statistik
yang disebut analisis faktor dapat diselidiki berbagai komponen sehingga tes dapat disusun berdasarkan komponen-komponen itu. Penelitian dilakukan dengan
bantuan program komputer SPSS versi 20. Untuk mencapai syarat validitas dengan taraf signifikansi 0,05. Maka, jika signifikansi
0,05 item tidak valid, jika signifikansi 0,05 item valid. Rumus manualnya sebagai berikut :
Tabel 6. Rumus Manual Validitas
Keterangan : rxy : koefisien korelasi variabel x dengan variabel y
xy : hasil perkalian antara variabel x dan variabel y x : jumlah nilai setiap item
y : jumlah nilai konstan N : jumlah subyek penelitian
rxy = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
1 Validitas variabel Y1
Tabel 7. Validitas Y1 Butir
Item Hasil
Butir Item
Hasil
1 0.000
16 0.145
2 0.000
17 0.666
3 0.000
18 0.000
4 0.000
19 0.440
5 0.000
20 0.000
6 0.000
21 0.000
7 0.000
22 0.000
8 0.000
23 0.548
9 0.300
24 0.097
10 0.000
25 0.493
11 0.000
26 0.001
12 0.000
27 0.000
13 0.000
28 0.000
14 0.000
29 0.348
15 0.403
30 0.028
Dari variabel Y1 terdapat 9 item yang tidak valid dari 30 item karena nilai signifikansinya 0,05 yaitu item 9, 15, 16, 17, 19, 23, 24, 25 dan 29. item yang
tidak valid tersebut tidak dipakai dalam analisis data.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang
merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner Sujarweni 2008: 187. Suatu instrumen penelitian disebut reliabel apabila
instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang dia ukur Kountour 2003: 156. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama
terhadap seluruh butir pertanyaan. Metode yang dapat digunakan untuk mengukur
92
reliabilitas test adalah konsistensi internal yaitu berhubungan dengan konsistensi dari masing-masing pertanyaan pada suatu test dalam hal mengukur apa yang
sedang diukur. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan teknik formula Alpha Cronbach mengunakan program SPSS 20. Jika nilai Alpha kurang
0,60 maka realibilitasnya adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Rumus manualnya adalah sebagai berikut:
Tabel 8. Rumus Reliabilitas
α =
Keterangan : α : koefisien reliabilitas alpha
k : jumlah item S
2
j : varians responden untuk item 1 S
2
x : jumlah varians skor total
1 Uji Reliabilitas Y1
Tabel 9. Reliabilitas Y1
Case Processing Summary
N Cases
Valid 95
100.0 Excluded
a
.0 Total
95 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Diketahui bahwa data atau case yang valid jumlahnya 95 dengan persentase 100 dan tidak ada data yang dikeluarkan exlude.
93
Tabel 10. Reliabilitas Statistik Y1
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.858 21
Diketahui nilai Cronbach Alpha 0,858. Jika nilai Alpha kurang 0,60 maka reliabilitasnya adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8
adalah baik. Karena nilainya diatas 0,8, maka hasilnya baik reliabel. Sedangkan jumlah item N adalah 21 item pernyataan yang valid. Dari data tersebut dapat
disimpulkan Y1 mempunyai realibilitas yang sangat baik.
F. Teknik Analisis Data