Persiapan Penelitian HASIL PENELIBIAN DAN PEMBAHASAN

40

BAB IV HASIL PENELIBIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Uji Coba Alat Penelitian Uji coba dilakukan terhadap alat penelitian. Tujuannya yaitu ntuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. Ada 2 alat penelitian yang diuji cobakan yaitu skala dukungan sosial dan skala persepsi penampilan fisik. Kedua skala tersebut diuji cobakan kepada subjek yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian yaitu remaja perempuan berusia 14 sd 16 tahun. Skala dukungan sosial dan skala persepsi penampilan fisik diuji cobakan kepada 50 orang remaja perempuan. Mereka berasal dari beberapa sekolah di Klaten dan Yogyakarta. 2. Uji Validitas dan Relibialitas Setelah uji coba dilakukan terhadap skala dukungan sosial dan skala persepsi penampilan fisik, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap skala dukungan sosial dan skala penampilan fisik. Hal ini dikarenakan, suatu alat ukur dikatakan baik apabila alat ukur tersebut memiliki ketepatan dan konsistensi. Peneliti menggunakan aplikasi SPSS 21 untuk mnguji validitas dan reliabilitas. a. Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui ketepatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi alat ukurnya. Validitas isi 41 digunakan untuk menguji validitas pada skala dukungan sosial dan skala persepsi penampilan fisik. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui profeuional judgement. Sebelum dilakukan uji coba aitem-aitem dari masing-masing skala telah mengalami proses koreksi oleh orang yang dianggap ahli yaitu dosen pembimbing, dimana aitem-aitem tersebut mengukur aspek yang hendak diukur. Analisis aitem digunakan untuk melihat daya diskriminasi aitem Hal ini dikarenakan skala yang memiliki validitas yang baik apabila memiliki daya diskriminasi antar aitem. Suatu aitem memiliki daya diskriminasi yang baik apabila memiliki nilai koefisien 0,30. Namun, sesungguhnya tidak ada batasan universal yang menunjuk kepada angka minimal yang harus dipenuhi agar suatu tes dinyatakan valid Azwar, 1997. Suatu aitem yang memiliki nilai koefisien validitas kurang tinggi masih bisa berguna dalam membantu pengambilan keputusan dan dalam kasus tertentu misalnya untuk menyeimbangkan banyaknya aitem pada masing-masing aspek yang diukur. Hasil pengujian dari 60 aitem pada skala dukungan sosial terdapat 35 aitem yang berhasil lolos seleksi dan dikatakan valid. Nomor aitem yang valid dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 42 Tabel 7. Blueprint Diutribuui Sebaran Aitem Skala Dukungan Souial Seuudah Selekui Aitem Komponen Sub Komponen Favorable Unfavorable Jumlah Inutrumental uupport Reliable alliance 33,34,35 5, 13 5 Guidance 2, 6 8, 14 4 Emotional uupport Reauuurance of worth 19, 28 11, 17, 25, 30, 31 7 Emotional attachment 4, 9,10, 26, 29 3, 20 7 Social integration 12, 15,16 32 1, 27 6 Opportunity to provide nurturance 7, 21,22 18, 23, 24 6 Botal 19 16 35 Sedangkan pada skala persepsi penampilan fisik, dari 90 aitem yang diuji cobakan terdapat 39 aitem yang valid. Nomor aitem yang valid dapat dilihat pada tabel di bawah ini : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Tabel 8. Blueprint Diutribuui Sebaran Aitem Skala Peruepui Penampilan Fiuik Seuudah Selekui Aitem b. Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat konsisten apabila dilakukan berulang kali. Alat ukur yang konsisten apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah Azwar, 1997. Reliablitas skala dalam Aspek Persepsi Aspek Penampilan Fisik Favorable Unfavorable Jumlah Kognitif Karakter fisik 26,27 10 3 Penampilan dan kerapihan 19, 22, 18, 21 4 Kesehatan dan daya tahan tubuh 3, 13 32, 36 4 Afeksi Karakter fisik 1,7 11, 16 5 Penampilan dan kerapihan 20 5, 15, 35 4 Kesehatan dan daya tahan tubuh 37,38,39 14, 33 4 Konasi Karakter fisik 2, 23, 34 30,31 5 Penampilan dan kerapihan 24,25, 29 4, 17 5 Kesehatan dan daya tahan tubuh 6, 8,9 12 28 5 Total 22 17 39 44 penelitian ini diuji dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal melalui Cronbach Alpha. Prosedur pendekatan ini hanya dilakukan satu kali dan dilakukan terhadap sekelompok individu yang memiliki kriteria sebagai subjek penelitian. Pendekatan ini mempunyai nilai praktis dan efisiensi yang tinggi. Suatu skala penelitian dapat dikatakan memiliki reliabilitas cukup baik apabila nilai koefisien Alpha Cronbach 0,700. Setelah dilakukan seleksi aitem dan perhitungan dengan menggunakan program SPSS 21, skala dukungan sosial memiliki koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,908. Hal ini menunjukkkan bahwa skala dukungan sosial memiliki nilai reliabilitas yang tinggi sehingga dapat dipercaya. Tabel 9. Uji Coba Reliabliitiau Skala Dukungan Souial Sedangkan skala persepsi penampilan fisik memiliki koefisien Alpha Cronbach 0,878. Hasil ini menunjukkan bahwa skala persepsi penampilan fisik memiliki nilai reliabilitas yang cukup tinggi sehingga cukup dapat dipercaya. Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,908 35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Tabel 10. Uji Reliabilitau Skala Peruepui Penampilan Fiuik

B. Pelaksanaan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA Hubungan Antara Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Pada Remaja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU PACARAN PADA REMAJA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Pacaran Pada Remaja.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU PACARAN PADA REMAJA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Pacaran Pada Remaja.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan Perilaku merokok pada remaja.

1 5 11

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan Perilaku merokok pada remaja.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA STRES SEKOLAH DAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA Hubungan Antara Stres Sekolah Dan Dukungan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bullying Pada Siswa.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERSEPSI TERHADAP PERILAKU DEVIASI SEKSUAL Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya dengan Persepsi Terhadap Perilaku Deviasi Seksual Pada Remaja.

0 1 14

Hubungan antara Dukungan Teman Sebaya de

0 1 16