yaitu emotional uupport yang terdiri dari pengakuan secara positif, kedekatan emosional, integrasi sosial, dan kesempatan untuk mengasuh.
Dukungan sosial memiliki empat jenis yaitu dukungan informasi, dukungan instrumental, dukungan emosional dan dukungan
penghargaan. Selain itu, dukungan sosial diberikan oleh lingkungan sekitar karena adanya empati, pertukaran sosial serta norma dan nilai
sosial.
B. Persepsi Penampilan Fisik
1. Pengertian Persepsi Penampilan Fisik a. Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan dimana diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat indera atau juga disebut sebagai proses sensori Walgito, 2010. Menurut Davidoff dalam Walgito, 2010, persepsi merupakan
stimulus yang diindera oleh individu kemudian diorganisasikan dan diinterpretasian sehingga individu menyadari dan mengerti tentang
yang diindera. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan Jalaludin, 1998. Proses persepsi diawali dengan proses fisiologis dimana sebuah objek ditangkap
oleh alat indera manusia seperti mata, hidung, lidah, telinga dan kulit.
Kemudian, objek
tersebut diorganisasikan
dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna Schiffman dan
Kanuk, 2004. Selain itu, persepsi yaitu suatu proses tentang petunjuk-petunjuk indrawi dan pengalaman masa lampau yang
relevan Bilondatu, 2013. Jadi, persepsi ialah pengalaman tentang objek bisa berupa benda atau peristiwa yang ditangkap oleh alat
indera manusia yang kemudian objek tersebut akan diorganisasikan dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna.
b. Penampilan Fisik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penampilan fisik yaitu
proses atau cara seseorang dalam menampilkan fisik diri di lingkungan sekitarnya. Tampilan fisik yang ditampilkan yaitu dari
ujung kepala hingga ujung kaki yang mana mencakup rambut, wajah, bentuk tubuh dan pakaian. J
c. Persepsi Penampilan Fisik Persepsi penampilan fisik yaitu pengalaman tentang objek
berupa penampilan fisik yang ditangkap oleh indera manusia kemudian objek tersebut akan diorganisasikan dan diinterpretasikan
menjadi sesuatu yang bermakna. Adapun objek yang dipersepsikan yaitu karakter fisik, penampilan dan kerapihan serta daya tahan
tubuh. 2. Aspek-aspek Persepsi Penampilan Fisik
Menurut Jersild dalam Collier, 1998 ada tiga aspek yang mempengaruhi penampilan fisik seseorang yaitu:
a. Karakter Fisik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karakter fisik yaitu penampilan yang mencakup bentuk tubuh dari atas sampai ke bawah seperti ukuran dan berat badan, bentuk dan
sususnan tubuh, roman muka atau wajah serta bagian tubuh dari pinggang ke bawah.
b. Penampilan dan Kerapihan Penampilan dan kerapihan mencakup cara memadu padakan
pakaian, kerapihan dalam berpakaian dan penataan rambut, cara merias diri dengan menggunakan make up atau aksesoris badan dan
gaya potongan rambut. c. Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh
Kesehatan dan daya tahan tubuh mencakup cara seseorang dalam menjaga kebersihan terhadap seluruh tubuh karena kebersihan
badan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh. Kebersihan tubuh seseorang dapat dirasakan dari aroma tubuh yang dipancarkan oleh
orang tersebut. Menurut Walgito, ada 3 aspek persepsi yaitu :
a. Kognitif Sikap yang berisi kepercayaan individu terhadap objek sikap.
Kepercayaan itu muncul karena adanya suatu bentuk yang telah terpolakan dalam pikiran individu. Kepercayaan itu juga datang dari
apa yang pernah individu lihat dan ketahui sehingga membentuk suatu ide atau gagasan tentang karakteristik objek. Kepercayaan ini
dapat menjadi dasar pengetahuan bagi individu tentang suatu objek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan kepercayaan ini menyederhanakan fenomena dan konsep yang dilihat dan yang ditemui.
b. Afeksi
Kesan atau perasaan individu dalam menafsirkan stimulus sehingga stimulus tersebut disadari. Aspek afektif merupakan perasaan yang
menyangkut aspek emosional subjektif dari individu terhadap objek persepsi, berisi perasaan memihak atau tidak memihak, mendukung
atau tidak mendukung terhadap objek yang dipersepsi. c. Konatif
Perilaku dan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri individu berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Komponen konatif meliputi perilaku yang tidak hanya
dilihat secara langsung, tetapi meliputi pula bentuk perilaku yang berupa pernyataan atau perkataan yang diucapkan oleh seseorang
berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu objek yang dipersepsi.
3. Faktor Persepsi Penampilan Fisik Menurut Vidyarini 2007 ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi
persepsi seseorang terhadap penampilan fisik yaitu : a. Budaya
Budaya merupakan salah satu faktor yang membedakan cara pandang seseorang mengenai penampilan fisik. Contohnya masyarakat Asia
Timur menganggap mata lebar sebagai tanda kecantikan. Sedangkan bangsa Barat menilai kulit coklat keemasan terbakar matahari
mempunyai daya tarik dan nilai kecantikan fisik tersendiri. Namun, ada kesamaan antar budaya satu dengan yang lainnya menyangkut
beberapa aspek seperti ukuran tubuh dan wajah yang proporsional. b. Media Masa
Media masa mempengaruhi cara pandang terhadap penampilan fisik. Pada umumnya, media masa menyoroti wajah yang bersih, putih,
memiliki postur tubuh yang tinggi dan kurus, berambut hitam serta memiliki kulit putih halus. Hal ini membuat masyarakat menanggap
seseorang yang memiliki penampilan fisik yang menarik apabila berkulit putih, kurus, tinggi, wajah bersih dan sebagainya
4. Dampak Penampilan Fisik yang Menarik Penampilan fisik yang menarik memiliki dampak yang sangat besar
dalam melakukan interaksi sosial. Menurut Cross dan Cross dalam Saguni, 2012, dalam interaksi sosial, penampilan fisik yang menarik
merupakan potensi yang menguntungkan dan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh berbagai hasil yang menyenangkan bagi pemiliknya. Orang
yang menarik lebih mudah diterima dalam pergaulan dan dinilai positif oleh orang lain dibandingkan teman-teman yang memiliki penampilan
yang kurang menarik. Selain itu, remaja memiliki persepsi bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mereka yang menarik biasanya diperlakukan dengan baik daripada mereka yang kurang menarik dan daya tarik fisik berperan penting
dalam pemilihan pemimpin Hurlock, 1980. Selain itu, Saguni 2012 menyatakan bahwa penampilan fisik pada umumnya digunakan untuk
menilai karakteristik dan kepribadian orang lain. Contohnya, seseorang yang menarik akan lebih sering dianggap memiliki sifat-sifat yang
menyenangan, baik dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan di atas, persepsi penampilan fisik
merupakan pengalaman tentang objek berupa penampilan fisik yang ditangkap oleh indera manusia kemudian objek tersebut akan
diorganisasikan dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna. Aspek-aspek yang dinilai dari penampilan fisik yaitu karakter fisik,
penampilan dan kerapihan, serta kesehatan dan daya tahan tubuh. Penampilan fisik merupakan salah satu indikator penting untuk
melakukan interaksi sosial. Hal ini dikarenakan manusia akan menilai seseorang berdasarkan penampilan fisiknya terlebih dahulu baru sikap
dan kepribadiaanya.
C. Remaja Perempuan