Remaja Perempuan Landasan Beori

mereka yang menarik biasanya diperlakukan dengan baik daripada mereka yang kurang menarik dan daya tarik fisik berperan penting dalam pemilihan pemimpin Hurlock, 1980. Selain itu, Saguni 2012 menyatakan bahwa penampilan fisik pada umumnya digunakan untuk menilai karakteristik dan kepribadian orang lain. Contohnya, seseorang yang menarik akan lebih sering dianggap memiliki sifat-sifat yang menyenangan, baik dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan di atas, persepsi penampilan fisik merupakan pengalaman tentang objek berupa penampilan fisik yang ditangkap oleh indera manusia kemudian objek tersebut akan diorganisasikan dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna. Aspek-aspek yang dinilai dari penampilan fisik yaitu karakter fisik, penampilan dan kerapihan, serta kesehatan dan daya tahan tubuh. Penampilan fisik merupakan salah satu indikator penting untuk melakukan interaksi sosial. Hal ini dikarenakan manusia akan menilai seseorang berdasarkan penampilan fisiknya terlebih dahulu baru sikap dan kepribadiaanya.

C. Remaja Perempuan

Remaja merupakan masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan bilogis, kognitif, dan sosial-emosi. Pada masa transisi ini, remaja menjajaki berbagai alternatif dan mencobai berbagai pilihan sebagai dari perkembangan identitas Santrock, 1996. Selain itu menurut Hall dalam Santrock, 1996, remaja merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebuah masa tahap perkembangan manusia yang ditandai dengan munculnya konflik dan perubahan suasana hati. Beberapa tokoh memiliki beberapa pendapat mengenai rentangan usia remaja. Namun, rata-rata usia remaja berkisar antara 12 sampai 22 tahun. Menurut Tanner dalam Hurlock, 1980, remaja usia dua belas sampai enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental, terutama pada awal masa remaja. Bagi remaja, penampilan fisik merupakan salah satu aspek yang utama untuk melakukan interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini dikarenakan remaja memiliki persepsi bahwa remaja yang menarik akan diperlakukan dengan baik daripada mereka yang kurang menarik. Oleh karena itu, remaja usia 12 sd 16 tahun memiliki kecenderungan yang tinggi untuk berpenampilan menarik. Selain itu, remaja perempuan memiliki kecenderungan untuk lebih memperhatikan penampilan fisik dibandingkan dengan remaja putra. Berdasarkan penjelasan di atas, remaja tidak memiliki batasan umur yang pasti dikarenakan ahli psikologi memiliki pendapat yang berbeda mengenai batasan umur remaja. Namun, rata-rata usia remaja sekitar 12 sd 22 tahun. Saat memasuki tahap perkembangan ini, remaja mengalami banyak perubahan mulai dari fisik, emosi, kognitif dan sosial. Hal ini dikarenakan remaja memasuki tahap transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada masa ini, remaja sangat memperhatikan sekali penampilan fisiknya, khususnya remaja perempuan. Menurut remaja, penampilan fisik sangat penting saat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, khususnya teman sebaya. Remaja perempuan usai 12 sd 16 tahun merupakan masa dimana remaja perempuan memiliki ketertarikan yang sangat tinggi terhadap penampilan fisik yang dimilikinya.

D. Hubungan Antara Persepsi Penampilan Fisik Dengan Dukungan Sosial Pada Remaja Perempuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA Hubungan Antara Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Pada Remaja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU PACARAN PADA REMAJA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Pacaran Pada Remaja.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU PACARAN PADA REMAJA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Pacaran Pada Remaja.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan Perilaku merokok pada remaja.

1 5 11

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan Perilaku merokok pada remaja.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA STRES SEKOLAH DAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA Hubungan Antara Stres Sekolah Dan Dukungan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bullying Pada Siswa.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERSEPSI TERHADAP PERILAKU DEVIASI SEKSUAL Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya dengan Persepsi Terhadap Perilaku Deviasi Seksual Pada Remaja.

0 1 14

Hubungan antara Dukungan Teman Sebaya de

0 1 16