Pengajaran Bahasa Asing untuk Meningkatkan Efektivitas Berbahasa

39 Lokasi Pelaksanaan : SD Negeri Besan 3. Penagajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Negeri Besan Waktu Pelaksanaan : 30 Juli 2016, 6 Agustus 2016, 13 Agustus 2016, 20 Agustus 2016 Lokasi Pelaksanaan : SD Negeri Besan D. Jadwal Kegiatan Tanggal Waktu Kegiatan Peserta orang Waktu jam 2572016 09.00 - 11.00 Bertemu dengan guru bahasa inggris dan Kepala Sekolah SD Negeri Besan 2 org 2 jam 2772016 09.00 - 12.00 Konfirmasi jadwal pengajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar Negeri Besan 2 org 3 jam 682016 09.00 - 12.00 Pengajaran Bahasa Asing Untuk Meningkatkan Efektifitas Berbahasa Dikalangan Siswa pertemuan petama 75 org 3 jam 1382016 09.00 - 12.00 Pengajaran Bahasa Asing Untuk Meningkatkan Efektifitas Berbahasa Dikalangan Siswa pertemuan kedua 75 org 3 jam 2082016 09.00 - 12.00 Pengajaran Bahasa Asing Untuk Meningkatkan Efektifitas Berbahasa Dikalangan Siswa pertemuan ketiga atau terakhir 75 org 3 jam TOTAL 14 jam E. Pihak yang Terlibat, Sasaraan dan Jumlah Peserta 1. Pihak yang Terlibat Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program kerja pengajaran bahasa asing untuk meningkatkan efektifitas berbahasa dikalangan siswa di Sekolah Dasar Negeri Besan yaitu Guru Bahasa Inggris, Kepala Sekolah Dasar Negeri Besan, dan mahasiswa peserta KKN PPM Universitas Udayana Desa Besan. 40 2. Sasaran Sasaran dalam program pengajaran bahasa asing untuk meningkatkan efektifitas berbahasa dikalangan siswa di Sekolah Dasar Negeri Besan yaitu para siswa kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Besan. 3. Jumlah Peserta Jumlah peserta dalam program kerja program kerja pengajaran bahasa asing untuk meningkatkan efektifitas berbahasa dikalangan siswa di Sekolah Dasar Negeri Besan yaitu sebanyak 75 orang siswa dibagi ke dalam dua kelas yaitu 43 siswa kelas IV dan 32 siswa kelas V. F. Hasil Pelaksanaan Materi pengajaran yang diberikan kepada siswa-siswi mengacu kepada buku pegangan yang dimiliki oleh guru pengajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Negeri Besan. Kelas IV, materi yang diajarkan adalah seputar pegenalan diri dan pengenalan kosa kata sehari – hari yang masih tergolong ringan. Sedangkan untuk kelas V, materi ajar Bahasa Inggris diawali dengan pengajaran cara membaca waktu dan pengaplikasiannya kedalam kalimat sederhana. Hasilnya, setelah tiga kali pertemuan, siswa-siswi kelas IV telah mampu memberi contoh penggunaan kata tunjuk dalam Bahasa Inggris, menghafal nama buah, hewan, makanan dan minuman dalam Bahasa Inggris. Sedangkan siswa-siswi kelas V telah mampu membaca waktu dalam bentuk angka dan mengubahnya kedalam Bahasa Inggris. Selain itu, siswa-siswi telah mampu menyisipkan kata keterangan waktu seperti often, always, sometimes, dan sebagainnya kedalam kalimat sederhana mengenai rutinitas sehari – hari. G. Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi Kendala atau permasalahan yang dihadapi saat menjalankan program kerja program kerja pengajaran bahasa asing untuk meningkatkan efektifitas berbahasa dikalangan siswa kelas IV yaitu sebagian besar siswa masih salah dalam melafalkan beberapa kata dalam Bahasa Inggris seperti melafal cucumber, serta kesalahan dalam menulis angka dalam bentuk latin, contohnya twelve ditulis twelev. Sedangkan untuk siswa-siswi kelas V, 41 kemampuan dasar erbahasa Inggris siswa-siswi masih kurang seperti pada pertemuan pertama ketika berkenalan dengan pengajar dari mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana, respon siswa-siswi tersebut masih kurang sehingga pada saat itu pengajar mengulang pelajaran mengenai perkenalan diri dan kosa kata dasar Bahasa Inggris seperti alfabet dan angka. Hambatan lainnya yakni anak – anak cenderung memiliki sifat yang mudah bosan apalagi menyangkut hal yang tidak mereka senangi, ditambah pelajaran Bahasa Inggris tidak menjadi mata pelajaran favorit di Sekolah Dasar Negeri Besan. Pada jam perlajaran, siswa-siswi cenderung tidak memperhatikan dan lebih asik mengobrol dengan teman disebelahnya bahkan dengan teman yang duduk jauh dari tempat duduknya. Akibatnya, ketika ditanya atau diminta mengangkat tangan untuk menjawab soal, siswa-siswi tersebut menjadi diam karena selain tidak memperhatikan, siswa-siswi cenderung menjawab berbarengan dan kurang berani menjawab secara individu dengan mengangkat tangan. H. Solusi dan Saran Untuk mengatasi rasa ketidak tertarikan siswa-siswi, pengajar menyempatkan waktu untuk bermain game seputaran Bahasa Inggris diawal dan diakhir pelajaran. Imbalannya berupa permen disiapkan untuk pemenang yang telah berusaha. Selain itu, metode pengajaran dibuat agar lebih komunikatif agar siswa-siswi mau memperhatikan pelajaran.

3.2.3 Sosialisasi dan Penyuluhan Mengenai Tata Cara Pembuatan Akta

Perkawinan, Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan Akta Perceraian A. Latar Belakang Kegiatan Akta merupakan suatu tulisan yang memang dengan sengaja dibuat untuk dijadikan bukti tentang suatu peristiwa dan ditandatangani pihak yang membuatnya dan dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Akta memiliki peranan yang sangat penting khususnya bagi masyarakat Indonesia untuk mendata status dari kependudukan seseorang. Permohonan pembuatan akta dapat diajukan ke kantor catatan sipil di wilayah masing - masing. 42 Akta kelahiran pada prinsipnya merupakan sebuah catatan administratif, dan dianggap penting karena data yang terdapat dalam akta kelahiran dapat digunakan sebagai bukti jati diri bagi anak, sehubungan dengan hak waris atau klaim asuransi dan pengurusan hal - hal administratif lainnya, seperti tunjangan keluarga, paspor, KTP, SIM, pengurusan perkawinan, perijinan, mengurus beasiswa dan lain - lainnya. Sedangkan untuk akta perkawinan sama halnya dengan akta - akta lainnya yang pada prinsipnya merupakan sebuah catatan administratif. Akta perkawinan penting karena merupakan bukti bahwa seseorang tersebut telah sah dalam ikatan perkawinan baik secara agama maupun Negara, dan digunakan juga untuk membuat akta kelahiran. Akta perceraian juga penting dibuat karena akta ini berfungsi sebagai bukti bahwa seseorang yang telah bercerai tersebut sudah sah didafarkan dan memiliki kekuatan yang mengikat, sedangkan untuk akta kematian juga tidak kalah pentingnya, dimana akta ini dibuat sebagai bukti bahwa seseorang tersebut sudah meninggal dan tidak terdaftar lagi sebagai penduduk Indonesia. B. Tujuan Kegiatan Tujuan dari diadakannya sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara dan syarat pembuatan akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, akta kematian di Desa Besan, tidak lain untuk mendata status warga Desa Besan yang belum memiliki akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, dan akta kematian selain itu juga memberikan penjelasan bagi warga besan yang belum mengetahui tata cara pembuatan akta. C. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan 1. Bertemu dengan kepala desa guna membahas mengenai sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara dan syarat pembuatan akta Waktu Pelaksanaan : 24 Juli 2016 Lokasi Pelaksanaan : Kantor Kepala Desa Besan 2. Berkoordinasi dengan perangkat Desa Besan mengenai jumlah penduduk yang belum mempunyai akta Waktu Pelaksanaan : 28 Juli 2016