Sosialisasi dan Penyuluhan Mengenai Tata Cara Pembuatan Akta

42 Akta kelahiran pada prinsipnya merupakan sebuah catatan administratif, dan dianggap penting karena data yang terdapat dalam akta kelahiran dapat digunakan sebagai bukti jati diri bagi anak, sehubungan dengan hak waris atau klaim asuransi dan pengurusan hal - hal administratif lainnya, seperti tunjangan keluarga, paspor, KTP, SIM, pengurusan perkawinan, perijinan, mengurus beasiswa dan lain - lainnya. Sedangkan untuk akta perkawinan sama halnya dengan akta - akta lainnya yang pada prinsipnya merupakan sebuah catatan administratif. Akta perkawinan penting karena merupakan bukti bahwa seseorang tersebut telah sah dalam ikatan perkawinan baik secara agama maupun Negara, dan digunakan juga untuk membuat akta kelahiran. Akta perceraian juga penting dibuat karena akta ini berfungsi sebagai bukti bahwa seseorang yang telah bercerai tersebut sudah sah didafarkan dan memiliki kekuatan yang mengikat, sedangkan untuk akta kematian juga tidak kalah pentingnya, dimana akta ini dibuat sebagai bukti bahwa seseorang tersebut sudah meninggal dan tidak terdaftar lagi sebagai penduduk Indonesia. B. Tujuan Kegiatan Tujuan dari diadakannya sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara dan syarat pembuatan akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, akta kematian di Desa Besan, tidak lain untuk mendata status warga Desa Besan yang belum memiliki akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, dan akta kematian selain itu juga memberikan penjelasan bagi warga besan yang belum mengetahui tata cara pembuatan akta. C. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan 1. Bertemu dengan kepala desa guna membahas mengenai sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara dan syarat pembuatan akta Waktu Pelaksanaan : 24 Juli 2016 Lokasi Pelaksanaan : Kantor Kepala Desa Besan 2. Berkoordinasi dengan perangkat Desa Besan mengenai jumlah penduduk yang belum mempunyai akta Waktu Pelaksanaan : 28 Juli 2016 43 Lokasi Pelaksanaan : Kantor Kepala Desa Besan 3. Survei lokasi mencari warga yang belum mempunyai akta Waktu Pelaksanaan : 29 Juli 2016 Lokasi Pelaksanaan : Dusun Kanginan, Dusun Kelodan, Dusun Kawan, Desa Besan ,Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. D. Jadwal Kegiatan Tanggal Waktu Kegiatan Peserta orang Waktu jam 2472016 09.00 - 11.00 Bertemu dengan kepala desa guna membahas mengenai Sosialisasi Dan Penyuluhan Mengenai Tata Cara Dan Syarat Pembuatan Akta 16 org 2 jam 2872016 09.00 - 12.00 Mencari data mengenai akta di kantor desa besan 2 org 3 jam 2972016 08.00 - 11.00 Survei mengenai akta di dusun kawan, dusun kelodan dan dusun kanginan 16 org 3 jam TOTAL 8 jam E. Pihak yang Terlibat, Sasaraan dan Jumlah Peserta 1. Pihak yang Terlibat Pihak yang terlibat dalam survei akta di Desa Besan antara lain Kepala Desa Besan, perangkat pemerintahan Desa Besan, mahasiswa KKN PPM Unud Ke XIII Desa Besan 2. Sasaran Sasaran yang dituju dalam survei akta di Desa Besan adalah Warga Dusun Kelodan, Warga Dusun Kanginan, dan Warga Dusun Kawan 3. Jumlah Peserta Jumlah peserta yang belum memiliki akta kelahiran yaitu sejumlah 10 orang yang berasal dari Dusun Kelodan, Dusun Kanginan, dan Dusun 44 Kawan. Sedangkan yang belum memiliki akta Perkawinan berjumlah satu orang yang berasal dari Dusun Kawan. F. Hasil Pelaksanaan Hasil pelaksanaan dari program sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara dan syarat pembuatan akta perkawinan, akta kematian, akta perceraian di Desa Besan adalah pada saat pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara dan syarat pembuatan akta perkawinan, akta kematian, akta perceraian, dan akta kelahiran pada Selasa 24 Juli 2016 diawali dengan bertemu kepala Desa Besan guna membahas mengenai survei akta. Selanjutnya Kepala Desa Besan Bapak I Made Suryata G. Puri, dan seluruh mahasiswa KKN berdiskusi guna mencari data warga desa yang belum mempunyai akta untuk didata ulang dan mencatat warga yang baru membuat akta kelahiran di Kantor Desa Besan. Pada tanggal 28 Juli 2016 berkoordinasi kembali dengan perangkat Desa Besan mengenai jumlah penduduk yang belum mempunyai akta untuk selanjutnya didata dengan cara door to door atau satu persatu ke rumah warga untuk mendata warga Desa Besan yang belum mempunyai akta. Setelah berkoordinasi dengan Kepala Desa Besan bersama staff dan jajarannya, selanjutnya pada tanggal 29 Juli 2016 mahasiwa KKN melakukan survei satu persatu ke rumah – rumah warga untuk mendata warga Desa Besan yang belum memiliki akta. Survei dibagi menjadi tiga lokasi yaitu, Dusun Kawan, Dusun Kanginan, dan Dusun Kelodan. Hasil survei yang didapat kemudian disimpulkan bahwa dari ketiga dusun tersebut sebagian besar warga Desa Besan telah lengkap memiliki akta dalam keluargannya, kecuali terdapatbeberapa warga yang baru mempunyai anak dan belum mendaftaran aktanya ke Kantor Desa Besan. G. Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara pembuatan akta perkawinan, akta kelahiran, akta kematian, dan akta perceraian adalah kurang terbukannya warga desa untuk memberikan informasi kepada mahasiswa, dan informasi yang diberikan hanya seadanya saja. 45 H. Solusi dan Saran Solusi untuk program sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara dan syarat pembuatan akta perkawinan, akta kematian, akta perceraian di Desa Besan adalah dapat berkoordinasi mengenai waktu dengan kepala desa agar memberitahukan kepada warga desa bahwa akan diadakan pendataan mengenai akta. Sehingga pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan tersebut dapat berjalan lancar dan mendapatkan informasi yang sedetail - detail nya.

3.2.4 Penyuluhan Kesehatan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PHBS Khususnya Cuci Tangan Pakai Sabun A. Latar Belakang Kegiatan Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang, yaitu genetik, pelayanan kesehatan, lingkungan, dan perilaku. Perilaku adalah hal dianggap sebagai faktor terbesar dan mempengaruhi status kesehatan seseorang. Maka dari itu, perilaku merupakan faktor yang mudah dikendalikan karena berasal dari diri sendiri. Selalu berperilaku hidup bersih dan sehat merupakan hal yang patut dilakukan untuk menjaga kesehatan. Anak - anak rentan terkena penyakit, hal ini disebabkan oleh lingkungan dan perilaku anak anak yang kurang bersih dan sehat. Perilaku anak - anak yang kurang bersih dan sehat menyebabkan mudahnya penyakit seperti diare dan cacingan menyerang. Tingginya angka kejadian diare di Desa Besan disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pengawasan orang tua terhadap perilaku anak. Oleh sebab itu, penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat PHBS dilakukan di SD Negeri Besan. PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai upaya agar terhindar dari penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat. PHBS pada usia dini baik untuk mendidik dan menanamkan kesadaran akan pentingnya kebersihan sebagai upaya menjaga kesehatan diri dan lingkungan. B. Tujuan Kegiatan Tujuan dari program penyuluhan kesehatan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat PHBS khususnya cuci tangan pakai sabun yakni 46 untuk mengajarkan kebiasaan hidup bersih dan sehat sejak dini kepada siswa dan siswi di SD Negeri Besan, mencegah beberapa penyakit seperti diare dan cacingan, serta siswa siswi dapat mengetahui dan lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan. C. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Waktu Pelaksanaan : 30 Juli 2016 Lokasi Pelaksanaan : SD Negeri Besan, Desa Besan D. Jadwal Kegiatan Tanggal Waktu Kegiatan Peserta orang Waktu jam 2472016 18.00 - 19.00 Pembuatan Susunan Panitia dan Susunan Acara 3 org 1 jam 2772016 09.00 - 12.00 Koordinasi dengan Kepala Sekolah SDN Besan 1 org 3 jam 2572016 13.00 - 16.00 Pembuatan Poster Penyuluhan 2 org 3 jam 2672016 13.00- 16.00 Persiapan acara 16 org 3 jam 2772016 15.00 - 18.00 Rapat dan Pembuatan Hadiah 16 org 3 jam 2972016 13.00 - 19.00 Persiapan Konsumsi dan TM 16 org 6 jam 3072016 08.00 - 12.00 Persiapan, Acara, Penutupan 60 org 4 jam TOTAL 23 jam E. Pihak yang Terlibat, Sasara, dan Jumlah Peserta 1. Pihak yang Terlibat Pihak yang terlibat dalam acara penyuluhan PHBS khususnya cuci tangan pakai sabun di SD N Besan antara lain Kepala SDN Besan beserta, Guru, mahasiswa KKN PPM Unud XIII, serta Ketua Karang Taruna Desa Besan.