Pelatihan Keterampilan Origami Pelatihan Keterampilan Seni Budaya

52 keterampilan lain yang memerlukan alat – alat lain diluar bahan utama seperti misalnya lem, gunting atau tali, kesenian origami dapat dikatakan lebih hemat. Hasil keterampilan origami cenderung bersifat teliti dan bersih karena hanya menggunakan sehelai kertas saja dan jika dipasarkan, hasil keterampilan origami juga memiliki nilai jual yang tinggi. Di desa Besan hanya terdapat satu sekolah dasar yakni Sekolah Dasar Negeri Besan yang tiap minggunya khususnya pada hari tertentu mengajarkan mata pelajaran keterampilan. Pelajran keterampilan tersebut diantaranya membuat bunga dari bahan kertas tisu, membuat bunga dari anyaman benang wol, membuat anyaman gelang tridatu dan sebagainya. Dapat terlihat pula para siswa memang menyenangi perlajaran membuat prakarya tersebut karena dalam beberapa kesempatan pada waktu istirahat, beberapa siswa terlihat memamerkan keahlian baru mereka dalam membuat prakarya. Melihat kenyataan itulah program pelatihan keterampilan origami dilaksanakan dengan tujuan agar siswa mengenal jenis kesenian Jepang ini dan memiliki wawasan baru seputaran bidang keterampilan. B. Tujuan Kegiatan Tujuan dari pelaksanaan program kerja pelatihan keterampilan origami yaitu untuk mengenalkan kesenian origami kepada anak – anak sekolah dasar dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan anak dalam bidang keterampilan. Selain itu, pelatihan kesenian origami juga dapat membantu siswa dalam mengembangkan kreatifitas dan jiwa kewirausahaan. C. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan 1. Berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Kepala Sekolah Dasar Negeri Besan Waktu Pelaksanaan : 25 Juli 2016 Lokasi Pelaksanaan : SD Negeri Besan 2. Pelatihan keterampilan origami Waktu Pelaksanaan : 31 Juli 2016, 7 Agustus 2016, 14 Agustus 2016, 21 Agustus 2016 Lokasi Pelaksanaan : Balai Dusun Kawan Desa Besan 53 D. Jadwal Kegiatan Tanggal Waktu Kegiatan Peserta orang Waktu jam 2572016 09.00 - 11.00 Bertemu dan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah SD Negeri Besan 2 org 2 jam 782016 15.00 - 17.00 Pelatihan keterampilan origami pertemuan pertama 20 org 2 jam 1482016 10.00 - 12.00 Pelatihan keterampilan origami pertemuan kedua 15 org 2 jam 2182016 15.00 - 18.00 Pelatihan keterampilan origami pertemuan ketiga terakhir 20 org 3 jam TOTAL 9 jam E. Pihak yang Terlibat, Sasaran, dan Jumlah Peserta 1. Pihak yang Terlibat Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program kerja pelatihan keterampilan origami yaitu Kepala Desa Besan, Kepala Sekolah Dasar Negeri Besan beserta guru, orang tua dan keluarga dari siswa – siswi SD Negeri Besan yang mengikuti pelatihan dan mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana. 2. Sasaran Sasaran dalam program kerja pelatihan keterampilan origami yaitu siswa – siswi Sekolah Dasar Negeri Besan. 3. Jumlah Peserta Jumlah peserta dalam program kerja pelatihan keterampilan origami yaitu sebanyak 15 sampai 20 orang siswa – siswi Sekolah Dasar Negeri Besan. F. Hasil Pelaksanaan Hasil Pelaksanaan dari kegiatan program pelatihan keterampilan origami adalah siswa – siswi SD Negeri Besan dapat mengenal dan mampu membuat kesenian origami dalam hal ini yaitu bunga mawar, dan mampu merangkainya menjadi sebuah buket bunga yang cantik dan menawan. 54 Terdapat tiga jenis bentuk origami yang diajarkan kepada siswa – siswi yaitu origami bunga kusudama, origami mawar polos dan origami mawar kawasaki. Setelah dilakukan pengumuman mengenai program pelatihan kesenian origami kepada anak – anak di ahkir kegiatan sosialisasi PHBS, pertemuan pertama pelatihan origami dilaksanakan di hari berikutnya yaitu pada hari minggu tanggal 31 Juli 2016 di Balai Dusun Kawan Desa Besam. Pada pertemuan pertama, siswa – siswi diajarkan dasar – dasar melipat kertas secara horisontal, vertikal maupun diagonal yang kemudian dilanjutkan dengan pengajaran cara membuat bunga kusudama. Pada tahap ini, anak – anak mampu menguasai teknik pebuatan bunga kusudama dengan mudah karena jenis origami ini memang tergolong ke dalam kategori mudah. Pada pertemuan kedua, anak – anak diajarkan cara membuat bunga mawar polos yang tingkat kesulitannya lebih tinggi dibandingkan bunga kusudama. Pada tahap ini, tingkat kebosanan anak – anak mulai tampak karena disela – sela pelatihan, beberapa anak – anak yang tiba – tiba meminta ijin untuk pulang atau belanja. Oleh karena itu proses pengajaran bunga mawar ini memakan waktu lebih lama dari perkiraan. Sehingga waktu untuk mempelajari jenis origami terakhir yaitu jenis bunga mawar Kawasaki tidak cukup. Hasil dari pelatihan origami yang telah dibuat anak – anak dipakai sebagai hadiah untuk juara lomba dalam rangka merayakan HUT Indonesia yang ke - 71. G. Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini adalah anak – anak cendrung memiliki sifat yang mudah bosan. Beberapa kesempatan ketika tahapan melipat sudah mulai agak rumit, siswa – siswi tersebut perlahan menunjukan rasa ketidaktertarikan mereka dengan cara mengobrol dengan teman di sebelahnya pada saat proses pelatihan berlangsung. Kendala lainnya yaitu karena adanya keterbatasan waktu mengajar sehingga tidak semua jenis bunga origami dapat dikuasai oleh siswa – siswi tersevut. Ketika memasuki tahapan yang lebih sulit, kecepatan belajar atau kemampuan menangkap pelajaran menjadi lebih lambat sehingga dalam kesempatan tertentu tahapan tersebut harus diulang beberapa kali sampai siswa – siswi tersebut mengerti 55 sepenuhnya. Oleh karena itu, ketika proses pelatihan selesai, tahapan yang dapat dicapai siswa – siswi tersebut tidak sesuai dengan harapan awal. H. Solusi dan Saran Solusi untuk kendala yang dihadapi yaitu dengan mengubah pola ajar menjadi lebih mendetail dengan cara yang lebih menarik dan komunikatif agar motivasi siswa – siswi saat proses pelatihan tidak terganggu. Selain itu, penambahan waktu pelatihan dengan mengambil hari diluar jadwal yang telah ditentukan dapat mengatasi hambatan menyangkut keterbatasan waktu. Misalnya ketika anak – anak datang ke posko KKN PPM Desa Besan secara tiba – tiba dan ingin belajar membuat origami, pelatihan dadakan dapat dilaksanakan jika tidak sedang melakukan program lain. Akan tetapi ketika pelatihan diluar jadwal dilaksanakan, beberapa anak – anak tidak dapat menghadiri pelatihan karena telah memiliki jadwal lain sehingga jumlah peserta tidak dapat ditentukan dengan pasti.

3.1.11.2 Pelatihan Seni Tari Tradisional pada Siswa SDN Besan

A. Latar Belakang Kegiatan Seni tari sebagai salah satu seni pertunjukan merupakan bentuk karya seni dengan bentuk media ungkap berupa gerak dan hasil dari idea tau gagasan, nilai - nilai, rasa irama, pesan dan berbagai aspek lainnya yang diwujudkan melalui pola - pola gerak tersusun. Era global yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan individu - individu yang kreatif dan produktif. Oleh karena itu, kreativitas perlu ditumbuh kembangkan. Secara umum sudah banyak dipahami bahwa dalam rangka mengembangkan kreativitas, peran pendidik sangatlah penting. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kreativitas, baik dirumah maupun di sekolah. Pendidikan seni tari sebagai bagian dari bidang studi kesenian memiliki peran dalam membina peserta didik untuk mengembangkan logika, etika, dan estetika melalui pengenalan materi seni baik tradisi maupun non tradisi. Realitas yang sering terjadi dalam pola pengajaran seni tari di sekolah cenderung kurang mampu menumbuhkan kecerdasan kreatif. Hasil proses 56 belajar seni tari pada peserta didik tidak diarahkan sebagai proses pembentukan perilaku, tetapi lebih pada aspek pencapaian hasil secara motorik saja. Padahal tujuan pembelajaran seni tari di sekolah bukan mencetak siswa untuk menjadi seorang yang ahli atau pandai menari tetapi, melalui pembelajaran seni diharapkan terjadinya perubahan pada siswa baik dilihat dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotornya. Pengajaran seni tari di sekolah pada dasarnya berusaha memberikan peluang untuk mengembangkan sikap dan kemampuan dasar beraktivitas dan kepekaan cita rasa. Pemanfaatan alam sekitar sebagai sumber gagasan bagi pengajaran seni tari merupakan faktor perangsang untuk menumbuh kembangkan imajinasi - imajinasi kreatif dan aktifitas yang akan mempermudah siswa menerima dan menangkap jenis materi yang disampaikan. Kemampuan dan potensi anak yang telah ada pada dirinya tidak mungkin dapat berkembang dengan baik apabila tidak mendapatkan kesempatan dan tidak mendapat perangsang dari lingkungannya. B. Tujuan Kegiatan Pelatihan seni tari bertujuan untuk mengajak siswa - siswi di sekolah mengenal lebih dekat tentang tari tradisional, untuk bersama - sama dikembangkan sesuai dengan jamannya tanpa meninggalkan kaidah aslinya. Mengenal lebih dalam tentang tari tradisional dan mengembangkannya tanpa menghilangkan nilai - nilai tradisinya secara tidak langsung budaya bangsa dalam bentuk tari tidak terancam punah. C. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan 1. Berkoordinasi dengan guru tari mengenai pelatihan seni tari Waktu pelaksanaan : 24 juli 2016 Lokasi pelaksanaan : SD Negeri Besan 2. Berkoordinasi dengan kepala sekolah mengenai pelatihan seni tari Waktu pelaksanaan : 25 juli 2016 Lokasi pelaksanaan : SD Negeri Besan 3. Bertemu dengan siswa kelas IV, V, VI membahas mengenai latihan seni tari