Pembuatan Lubang Biopori Program Tambahan
78 mempraktekkan penggunaan alat biopori bersama dengan Bapak Nengah
Sudarsa. C.
Waktu dan Lokasi Pelaksanaan 1.
Diskusi Mengenai Biopori Waktu Pelaksanaan
: 26 Juli 2016 Lokasi Pelaksanaan
: Posko KKN PPM Desa Besan di Dusun Kawan, Desa Besan.
2. Penyerahan dan Parktek Langsung Penggunaan Alat Biopori
Waktu Pelaksanaan : 4 Agustus 2016
Lokasi Pelaksanaan : Rumah Bapak Nengah Sudarsa di Dusun
Kanginan, Desa Besan. D.
Jadwal Kegiatan Tanggal
Waktu Kegiatan
Peserta orang
Waktu jam
2672016 17.00 - 19.00
Diskusi dengan
Bapak Nengah Sudarsa mengenai
biopori 4 org
2 jam
27072016 10.30 - 11.00 Koordinasi dan pengajuan
permohonan peminjaman
alat biopori
ke Badan
Lingkungan Hidup
Klungkung 3 org
1,5 jam
0482016 13.00 - 15.00
Penyerahan dan
diskusi mengenai
cara penggunanan alat biopori
3 org 3 jam
TOTAL 6,5 jam
E. Pihak yang Terlibat, Sasaran, dan Jumlah Peserta
1. Pihak yang Terlibat
Pihak yang terlibat dalam program tambahan pengadaan alat biopori ialah Badan Lingkungan Hidup Klungkung dan mahasiswa KKN
PPM Unud di Desa Besan.
79 2.
Sasaran Sasaran yang dituju dalam program tambahan pengadaan alat
biopori dan diskusi mengenai MOL cem - cem adalah Bapak Nengah Sudarsa selaku pemilik kebun cokelat di Dusun. Kanginan Desa Besan.
3. Jumlah Peserta
Jumlah peserta yang terlibat program tambahan pengadaan alat biopori adalah satu orang yakni Bapak Nengah Sudarsa selaku pemilik
kebun cokelat di Dusun Kanginan Desa Besan. F.
Hasil Pelaksaan Hasil pelaksanaan dari program tambahan pengadaan alat biopori
adalah : Diskusi awal oleh Bapak Nengah dengan mahasiswa KKN PPM di
Posko KKN PPM Desa Besan pada Minggu, 26 Juli 2016 adalah membahas mengenai alat biopori. Bapak Nengah Sudarsa mendatangi Posko KKN PPM
Desa Besan pada hari tersebut adalah untuk menanyakan kepada mahasiswa mengenai tempat penjualan alat biopori. Lebih lanjut kemudian diketahui
bahwa Bapak Nengah Sudarsa pada dasarnya telah mengetahui kegunaan serta manfaat dari lubang biopori. Keesokan harinya pada Senin, 27 Juli 2016
menindaklanjuti permintaan Bapak Nengah Sudarsa tersebut dilakukanlah koordinasi dengan BLH Badan Lingkungan Hidup Klungkung untuk dapat
meminjam alat biopori. Sesuai dengan balasan yang telah diterima pada Kamis, 4 Agustus 2016 dari pihak BLH Klungkung, alat biopori kemudian diserahkan
ke Bapak Nengah Sudarsa dengan langsung mempraktekan penggunanaan alat tersebut bersama dengan mahasiswa KKN.
Keberadaan alat biopori selama lima hari di kediaman Bapak Nengfah Sudarsa tersebut kemudian dimanfaatkan beliau untuk membuat lubang -
lubang biobori di sekitar pekarangan rumah juga kebun cokelat. Keberadaan lubang - lubang biopori tersebut kemudian akan dimanfaatkan Bapak Nengah
Sudarsa sebagai lubang kompos dengan menjadikan luabng biopori yang telah dibuat tersebut sebagai tempat menimbun sampah organik. Sampah organik
seperti daun - daun kering yang telah menjadi kompos nantinya akan memberikan unsur tambahan yang dapat diserap oleh tanaman cokelat di
80 kebun cokelat beliau dan juga memperkecil risiko terjadinya penggenangan air
waterlogging G.
Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program tambahan ini
adalah terbatasnya waktu diskusi maupun praktek penggunaan alat biopori secara langsung dengan Bapak Nengah Sudarsa.
H. Solusi dan Saran
Solusi untuk program tambahan ini ialah dengan memanfaatkan waktu disela - sela pelaksanaan program pokok KKN PPM untuk dapat berdiskusi
dengan Bapak Nengah Sudarsa lebih lanjut mengenai biopori. Saran yang dapat diberikan adalah untuk dapat mengadakan sosialisasi mengenai biopori
ke Masyarakat Desa Besan secara keseluruhan.