Deklarasi Balibo PROSES INTEGRASI TIMOR TIMUR KE WILAYAH REPUBLIK

18

E. Deklarasi Balibo

Sehari setelah deklarasi kemerdekaan Timor-Leste sepihak oleh FRETILIN ke empat partai politik menanggapi deklarasi sepihak Fretilin.Empat partai politik Timor-Leste seperti UDT, APODETI, KOTA, dan TRABALHISTA mengeluarkan Proklamasi integrasi untuk mengimbangi langkah yang diambil Fretilin.Mereka yang pro integrasi Proklamasi menuduh deklarasi sepihak Fretilin menghambat solusi damai atas konflik dan hak rakyat Timor Timur atas penentuan nasib sendiri. Kemudian proklamasi itu menyatakan bahwa seluruh bekas koloni Timor Portugis akan diintegrasikan ke dalam wilayah Republik Indonesia, dan menggambarkan hal ini sebagai pengungkapan paling tegas dari perasaan rakyat Timor Timur. Pemerintah dan rakyat Indonesia diminta untuk mengambil segala langkah untuk melindungi hak hidup rakyat yang kini menganggap dirinya sebagai rakyat Indonesia namun hidup di bawah teror dan praktik fasis Fretilin dengan persetujuan pemerintahan Portugis. 8 Dari pihak Indonesia Deklarasi sepihak Fretilin menjadi pemicu bagi Presiden Suharto untuk mengesahkan invasi besar-besaran Indonesia atas Timor Timur. Ketika menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik menerima proklamasi integrasi pada tanggal 1 Desember, pihak Indonesia menyatakan perjuangan berat masih ada didepan dan Indonesia akan memberikan dukungan terselubung atau terbuka secara menyeluruh, Adam Malik menyimpulkan dengan mengatakan diplomasi sudah berakhir. Kini Timor Timurakan diselesaikan di medan tempur. 9 8 Soekanto ed., Integrasi,Surakarta, Yayasan Parikesit, 1976, hlm 283-284. 9 „‟Malik Warm‟‟ The Canberra Times, dikutip dalam Jollffe, Eas Timor, hlm 225-226. 19 Keinginan invasi besar-besaran untuk menguasai Timor Timur menjadi jelas pada bulan Desember, Indonesia melancarkan operasi militer yang diberi nama Operasi Flamboyan. Operasi ini didukung oleh pemerintah Australia untuk menggabungkan Timor Timur kedalam wilayah Indonesia setelah Perdana Mentri Australia Gough Whitlam bertemu dengan Presiden Suharto di Wonosobo. Militer Indonesia pun menpersiapkan pasukannya untuk melakukan invasi besar-besaran ke wilayah Timor Timur dengan membentuk Komando Tugas Gabungan Operasi Seroja. Pasukan ditambah 3.200 orang, bantuan ini termasuk Detasemen Tempur ke 2 Kopassandha, Batalion Infanteri Surabaya, kapal selam ratulangi, dua pesawat pengangkut, dan 3 batalion dari Brigade Infanteri ke 2 Jawa Timur. Komando operasi Seroja membuat strategi penyerangan dari dua sisi oleh pasukan gabungan terhadap Dili. Puncaknya pada tanggal 7 Desember 1945, Indonesia melancarkan serangan besar-besaran terhadap Dili

F. Invasi Militer Indonesia ke Timor Timur