Penanda Tuturan yang Santun

Penutur PKB6, J2 tersebut membuat mitra tuturnya menjadi mati gaya atau tidak bisa bertanya apa-apa lagi karena jawabannya bisa saja menyinggung karena bisa berarti juga penutur sedang tidak ingin berbicara dan ditanya-tanya.

4.2.2.2 Penanda Tuturan yang Santun

Dalam Bab III, peneliti sudah menjabarkan pendapat para ahli tentang kaidah-kaidah kesantunan berbahasa. Dalam penelitian ini, penulis merumuskan indikator-indikator tuturan yang santun dengan lebih rinci. Inti dari kesantunan berbahasa adalah pemilihan kata yang tidak menyinggung dengan tetap memperhatikan ketersampaian informasi pada mitra tutur. Dari penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan strategi-strategi yang dapat digunakan penutur agar tuturannya santun bagi pendengar. 4.2.2.2.1 Menanggapi mitra tutur dengan positif Tanggapan yang positif terhadap tuturan mitra tutur dapat mengurangi gesekan pada hubungan interpersonal. Berikut ini adalah contoh tuturan yang memberi tanggapan yang positif pada pendapat mitra tutur. PTS1, O12 Kakak : jam tiga? Hmmm..ada les di itu lagi? Sharon : Cuma les di sekolah..kan tante pergi jadi ga jadi ya udah Topik : membicarakan apa yang dilakukan hari kemarin dan hari ini PTS2, N6 Ibu : lah apa ga ikut les? Riska : udah, tapi gurunya njelasinnya gimana gitu Topik : membicarakan tentang les yang sedang diikuti oleh anaknya untuk menempuh ujian akhir. PTS3, M11 Tante : ohh..sekarang cakep deh Niken : ya ampuunn..ini tambah item..belang lagi, kan masih latihan tonti Topik : membicarakan potongan rambut Niken yang baru PTS4, L6 Ibu : ngga bawa minum tadi? Miftah : nggak Cuma beli..tiga ribu harganya Topik : membicarakan kegiatan Miftah yang tadi siang mengikuti kegiatan futsal PTS5, J12 Tante : sampe lupa yo kalo sepak bola lupa waktu yo Krisna : ya kalo sepak bola disini ya sampe lupa waktu tapi kalo yang di esis tu ya ngga soale kan dikasih waktu Topik : membicarakan sepatu Krisna yang baru Tuturan PTS1, O12 Sharon menanggapi kakaknya dengan tanggapan yang positif agar kakaknya tidak tersinggung dan tidak malas untuk berbicara kepadanya di masa yang akan datang. Begitu juga dengan tuturan PTS2, N6 Riska menanggapi ibunya dengan positif dengan penjelasan yang sejelas-jelasnya agar ibunya tidak kecewa, tuturan PTS3, M11 niken menanggapu tuturan mitra tuturnya dengan positif karena dia menganggap apa yang dituturkan oleh mitra tuturnya membuat malu dan juga senang, tuturan PTS4, L6 Miftah menanggapi dengan positif tuturan ibunya agar ibunya tidak kecewa karena Miftah tidak membawa minum, dan PTS5, J12 yang juga memberikan tanggapan yang positif agar mitra tuturnya tidak menjadi tersinggung dan memberhentikan percakapan yang sedang berlangsung. 4.2.2.2.2 Menyampaikan pendapat dengan tidak berbelit-belit Kelugasan mampu memperlancar arus informasi yang ingin disampaikan. Berikut ini adalah contoh tuturan yang tidak berbelit-belit. PTS6, J10 Tante : sudah di reyen? Krisna : sudah Topik : membicarakan tentang sepatu Krisna yang baru di belikan oleh orangtuanya PTS7, I9 Ika : udah..berarti tinggal ini ya ujian sekolah hooh to ujian apa namanya Galuh : UAS..ujian akhir semester Topik: membicarakan tentang UAS yang akan dihadapi oleh Cyntia PTS8, G8 Ibu : belajar yang rajin Cyntia : iya Topik : membicarakan tentang UAS yang akan dihadapi oleh Cyntia Pada tuturan ke PTS6, J10 Krisna menjawab dengan singkat dan jelas apa yang ditanyakan oleh mitra tuturnya, tuturan PTS7, I9 galuh juga menjawab dengan tidak berbelit-bekit dan apa adanya, tuturan PTS8, G8 sudah menyampaikan pernyataan dengan tidak berbelit-belit sehingga percakapan yang dilakukan dapat terlaksana dengan mudah dan sudah menerapkan kesantunan dengan menjawab pertanyaan dengan lugas. 4.2.2.2.3 Mengungkapkan ketidaksetujuan tanpa memojokkan mitra tutur Hal ini dapat ditunjukkan dengan tidak menunjuk kesalahan perseorangan namun dengan merujuk pada hal yang umum. Datanya pada tuturan berikut. PTS9, F10 Ibu : sama mbak niken Kakak : mbak niken udah SMA sibuk kok PTS10, D4 Ibu : lha sudah ketemu belum, gambarnya sudah ketemu belum? Danisa : hmmmm...lha ini..ga kebesaren toh Pada tuturan PTS9, F10 kakak sudah berusaha untuk tidak memojokkan mitra tutur dengan memberi alasan bahwa temannya sudah sibuk. Sedangkan pada tuturan PTS10, D4 Danisa sudah menjaga agar tidak memojokkan mitra tuturnya dengan menanyakan kembali apakah benar atau salah dengan pekerjaan yang sudah dia buat.

4.2.3 Maksud Kesantunan Berbahasa