35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus Case Study. Studi
kasus termasuk dalam penelitian analisis deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan terfokus pada suatu kasus tertentu untuk diamati dan dianalisis
secara cermat sampai tuntas. Kasus yang dimaksud bisa berupa tunggal atau jamak, misalnya berupa individu atau kelompok.
Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat
diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain data dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber Nawawi, 2003. Sebagai sebuah studi
kasus maka data yang dikumpulkan berasal dari berbagai sumber dan hasil penelitian ini hanya berlaku pada kasus yang diselidiki. Penelitian case study
atau penelitian lapangan field study dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa
yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya given. Subjek penelitian dapat berupa individu,
kelompok, institusi atau masyarakat. Peneliti berusaha menernukan sernua
variabel yang penting. Fenomena yang menjadi kasus dalam penelitian ini adalah kesantunan berbahasa anak usia remaja dengan orang tua di
perumahan griya tamansari 2. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bentuk- bentuk kesantunan anak usia remaja yang kini telah mulai luntur dari kaidah-
kaidah Berbahasa Indonesia dengan baik.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak yang berusia remaja. Sekarang ini sudah jarang sekali ditemukan seorang anak yang bisa berbicara dengan santun terhadap
sesama atau bahkan kepada orang yang lebih tua. Banyak budaya yang masuk tertanam dibenak mereka dan membuat mereka memilih mengikuti budaya baru
tersebut agar tidak terlihat kuno dan aneh di depan teman-temannya. Namun mereka terkadang juga memukul rata orang-orang yang diajak berbicara, misalnya
saja tuturan yang biasa digunakan untuk berbicara dengan teman sebayanya dipakai juga dalam berbicara terhadap orang yang lebih tua. Karena mereka
beranggapan bahwa pasti orang yang lebih tua itu akan mengerti dan memaklumi bahwa bahasa yang ada sekarang ini adalah bahasa yang gaul.
Subjek penelitian ini adalah anak usia remaja. Di mana seusia remaja ini perlu didampingi dalam mengambil tindakan ketika bertutur kata. Peneliti
membatasi subjek penelitian dengan beberapa ciri. Ciri-ciri ini diharapkan dapat memudahkan bagi peneliti ditengah banyaknya kegiatan anak seusia remaja yang
hanya bisa ditemui ketika sore menjelang malam dan pada hari Minggu atau saat hari libur. Anak usia remaja yang dimaksudkan ini berikut kriterianya :
1. Anak berusia remaja 11-18 tahun.
2. Bersekolah dan masih aktif, bukan anak yang sudah lulus karena
akselerasi dan putus sekolah. 3.
Merupakan anak kandung dari warga Perumahan Griya Taman Sari 2.
3.3 Sumber Data