Maksud Kesantunan Berbahasa Analisis Data.

PTS9, F10 Ibu : sama mbak niken Kakak : mbak niken udah SMA sibuk kok PTS10, D4 Ibu : lha sudah ketemu belum, gambarnya sudah ketemu belum? Danisa : hmmmm...lha ini..ga kebesaren toh Pada tuturan PTS9, F10 kakak sudah berusaha untuk tidak memojokkan mitra tutur dengan memberi alasan bahwa temannya sudah sibuk. Sedangkan pada tuturan PTS10, D4 Danisa sudah menjaga agar tidak memojokkan mitra tuturnya dengan menanyakan kembali apakah benar atau salah dengan pekerjaan yang sudah dia buat.

4.2.3 Maksud Kesantunan Berbahasa

Setelah menemukan penanda kesantunan berbahasa yang santun dan penanda kesantunan berbahasa yang tidak santun, peneliti menemukan maksud kesantunan berbahasa anak usia remaja. 4.2.3.1 Sikap kerendahan hati penutur Sikap rendah hati diperlukan agar seseorang dapat bertutur dengan santun.Dengan bersikap rendah hati, penutur tidak hanya dapat membuat situasi pertuturan dapat terjaga dengan baik. MKB1, D4 Ibu : lha sudah ketemu belum, gambarnya sudah ketemu belum? Danisa : hmmmm...lha ini..ga kebesaren toh Topik : membicarakan tentang tugas Danisa di sekolah tentang virus MKB2, Q1 Ika : eh HP mu baru ya sa ya? Tasya : hmmm hehehe Topik : membicarakan tentang HP tasya yang baru MKB3, M11 Tante : ohh..sekarang cakep deh Niken : ya ampuunn..ini tambah item..belang lagi, kan masih latihan tonti Topik : membicarakan kabar Niken dengansekolahnya yang sekarang MKB4, S6 Ibu : hooh itukan bapaknya struk kan bukan karena ga punya duit ataupun mikirin Abi..Abi nyatanya masih bisa pesta-pesta untuk ngerayain ulang tahun. Yoka : oh hooh to Topik : membicarakan tentang sekolah yoka yang sedang ada masalah Pada tuturan MKB1, D4, penutur tidak menonjolkan diri karena dia mempertanyakan pekerjaannya kepada ibunya apakah kebesaran atau tidak. Dengan tanggapan seperti itu kepada ibunya maka penutur menunjukkan kerendahan hatinya. Dari pembicaraannya tentang tugas Danisa yang membahas virus tuturan di atas lah yang menunjukkan bahwa Danisa telah rendah hati dengan menanyakan besar atau tidaknya pekerjaan yang telah dikerjakannya. Pada tuturan MKB2, Q1, penutur tampak tidak menonjolkan diri dengan tidak mengakui bahwa Hpnya baru. Ia tidak berbangga diri karena HP nya baru. Dengan menjawab dengan tertawa kecil maka menunjukkan bahwa penutur bersikap rendah hati. Dari tuturan yang di atas menunjukkan bahwa Tasya rendah hati karena percakapannya tentang HP barunya tidak lantas membuat dia menjadi sombong dengan apa yang dia miliki. Penutur MKB3, M11 tidak mengiyakan perkataan mitra tutrnya karena ia merasa dirinya lebih kurang daripada mitra tuturnya sebenarnya ingin menyanjung atau memberikan pujian namun karena tidak berani karena lebih muda maka penutur merendahkan dirinya. Dalam konteks tentang sekolahannya Niken tidak lantas berbangga diri karena dia menjadi lebih mewah dan lebih keren karena bersekolah di sekolah favorit tetapi niken memilih merendahkan dirinya agar tidak terlihat sombong. Penutur MKB4, S6 memberi pujian dengan mengiyakan apa yang dikatakan oleh mitra tuturnya agar mitra tuturnya merasa apa yang dikatakannya benar dan juga menjaga agar mitra tuturnya tetap merasa benar. Pada percakapan 4 saat membicarakan tentang sekolahnya dan ujian akhir sekolah yang akan dihadapinya penutur masih bisa sopan dalam menanggapi tuturan mitra tuturnya agar terkesan lebih sopan dengan merendahkan dirinya. 4.2.3.2 Sikap hormat penutur terhadap mitra tutur Sikap hormat kepada mitra tutur sangat penting dalam kesantunan. Sikap hormat pada mitra tutur dapat ditunjukkan dengan cara berikut. MKB5, B5 Bapak : lha ditanyain? Abid : ya ga tau Topik : membicarakan kegiatan Abid tentang tonti MKB7, S10 Ibu : terus kamu bilang gimana? Yoka : ya katane sakit terus ga jadi Topik : membicarakan tentang sekolah Yoka yang sedang ada masalah MKB6, P3 Ibu : lha kamu tu refreshing lha orang tua tu yang ngeliat yo nggakenak to ya, mbayar udah mahal, pelajaran semakin lama semakin susah ya bukunya itu di buka itu biar ga percuma orang tua beliin buku paket opo buku yang lainnya itu. Sidiq : lha nanti nek belajar terus nek kalau belajar teruskan pa nggakpusing? Topik : membicarakan tentang Sidiq yang tidak atau jarang belajar di rumah Pada tuturan MKB5, B5 berdasarkan konteks pembicaraan yang membicarakan tentang kegiatan Abid yaitu tonti, Abid mencoba menjawab pertanyaan bapaknya dengan tidak menunjuk kesalahan mitra tutur yang masih bertanya padahal Abid sudah menjelaskan di awal. Pada tuturan MKB7, S10 berdasarkan masalah yang sedang dihadapi Yoka disekolah dan dari pihak sekolah mengharapkan agar ibu Yoka ke sekolah, Yoka menjawab dengan sopan dan tidak menunjuk kekurangan mitra tuturnya dengan menjawab dengan tuturan yang sopan dan hormat terhadap ibunya Karena ibunya sedang sakit sehingga dia mengatakan pada sekolahnya bahwa ibunya tidak bisa datang karena sedang sakit. Pada tuturan MKB6, P3 dalam konteks membahas tentang Sidiq yang tidak mau belajar karena sudah cape belajar di sekolah, penutur mengungkapkan ketidaksepakatan dengan cara yang santun. Ia memberikan penghargaan dengan menuturkan bahwa pendapat mitra tutur menarik. Meskipun menarik, pendapat ini tidak dapat dilakukan karena keadaan tidak memungkin. Ketidaksepakatan dalam kegiatan bertutur memang tidak dapat dihindari oleh karenanya, penutur perlu bijaksana dalam menyikapi ketidaksepakatan, penutur harus mampu mengolah ketidaksepakatan menjadi kesepakatan yang memberikan tuturan yang santun agar tidak merugikan mitra tutur. 4.2.3.3 Menjaga perasaan mitra tutur Santun atau tidaknya tuturan salah satunya ditentukan oleh penutur dan mitra tutur. Oleh karena itu, penutur perlu menjaga perasaan mitra tutur. MKB8, B12 Bapak : udah belajar belum Abid : udah bahasa jawa aja Topik : membicarakan tentang kegiatan Abid sepulang sekolah MKB9, D10 Ibu : lha kok gambar e beda? Danisa : ya nanti tempel semua wae hehe Topik : Membicarakan tentang tugas sekolah Danisa yang membahas virus MKB10, E8 Bapak : hmm.. haya udah nek gitu saya dukung-dukung aja..ya kalo bapak pasti dukung aja yang penting kamu belajar pertama sama pelajarannya apapun kegiatannya ya semuanya harus mencakup lah Afif : pasti Topik : membicarakan tentang kegiatan pencak silat yang bersangkutan dengan ujian yang akan ditempuh MKB11, F5 Ibu : nek berani sama ibu main pingpong nya Aldi : hee..ibu di rumah terus Topik : membicarakan kegiatan Aldi bermain pingpong dengan temannya Pada percakapan MKB8, B12 dengan konteks membicarakan tentang kegiatan Abid sepulang sekolah, Abid menjawab pertanyaan bapaknya dengan berkata “udah bahasa Jawa aja” agar bapaknya tidak kecewa karena meskipun bapaknya tahu Abid pulang sore dan cape tapi bapaknya pasti tetap ingin anaknya belajar untuk besok hari sehingga jawaban nya sudah menjaga perasaan bapaknya. Percakapan MKB9, D10 dengan konteks Membicarakan tentang tugas sekolah Danisa yang membahas virus, membuat Danisa terkesan sangat menjaga perasaan ibunya dengan menempelkan semua gambar sehingga apa yang sudah dicari tidak sia-sia dan ibunya pun tidak kecewa karena mengetahui bahwa anaknya mungkin belum mengerti tugasnya ketika ibu bertanya mengapa beda. Percakapan MKB10, E8 membicarakan tentang kegiatan pencak silat yang bersangkutan dengan ujian yang akan ditempuh dan MKB11, F5 membicarakan kegiatan Aldi bermain pingpong dengan temannya menunjukkan bahwa afif menjaga perasaan bapaknya dengan mengatakan pasti sehingga bapaknya tidak harus terus-terusan khawatir dengan kegiatan yang dilakukannya.Sedangkan Aldi juga menjawab dengan beralasan ibunya di rumah terus agar ibunya tidak tersinggung daripada Aldi harus mengatakan malas ataupun tidak mau. 4.2.3.4 Mengembangkan sikap diri yang baik Pada penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa penanda yang menyebabkan penutur bertutur dengan tidak santun.Untuk itu diperlukan sikap diri yang baik agar kegiatan pertuturan dapat selalu terjaga. MKB12, E4 Afif : ya ini rencana nanti kalau sudah kenaikan tingkat sampe bulan Desember berhenti nanti..gitu sampe bulan Desember besok, kalau sudah habis ujian nasional ya ngelanjutin lagi sampai sepuasnya mengisi hari-hari mengisi waktu luang Bapak : nggak waktu itu tapak sucinya dimana? Topik : membicarakan tentang kegiatan pencak silat yang bersangkutan dengan ujian yang akan ditempuh MKB13, E7 Bapak : yang diutamakan kan sekarang pelajarannya terus waktu les kamu itu gimana Afif : mmm..untuk les ya agak lebih maju perkembangannya dari yang sebelumnya les ya sebetulnya tu tidak mengganggu juga sih karena waktunya semester satu tu masih banyak yang luang tu jadi dimanfaatin untuk ekstra kurikuler Topik : membicarakan tentang kegiatan pencak silat yang bersangkutan dengan ujian yang akan ditempuh MKB14, F13Ibu : agak ga bisa, besok main sama ibu Aldi : ya Topik : membicarakan kegiatan Aldi bermain pingpong dengan temannya Pada percakapan MKB12, E4 dan MKB13, E7 dalam konteks membicarakan tentang kegiatan pencak silat yang bersangkutan dengan ujian yang akan ditempuh, Afif menjelaskan ke bapaknya tentang rencananya dalam mengikuti kegiatan bela diri yang jadwalnya akan di aturnya sehingga tidak mengganggu ujiannya. Dan dia berjanji melakukan yang terbaik dengan berhenti sejenak untuk fokus ujian. Pada percakapan MKB14, F13 dalam konteks membicarakan kegiatan Aldi bermain pingpong dengan temannya, Aldi menanggapi perkataan ibunya karena siapa tahu dengan bermain dengan ibunya maka kemampuannya bermain pingpong akan semakin baik. Keempat percakapan di atas menunjukkan bahwa maksud dari perkataan mereka menjadikan mereka masih terus belajar agar lebih baik dan terus mengembangkannya. 4.2.3.5 Berhati-hati dalam pemilihan kata dan gerak tubuh Setiap kata mempunyai daya bahasa yang berbeda ketika dipakai dalam tuturan yang berbeda pula. Misalnya pada data berikut ini MKB15, E5 Afif : kalo yang disekolahan itu sama aja kaya yang diluar sama kalo yang disekolahan itu gurunya sama kaya yang diluar gitu Bapak : kalo bapak sih selalu dukung saja yang penting pelajarannya aja jangan sampe kehilangan atau ketinggalan pelajarannya Afif : ya Topik : membicarakan tentang kegiatan pencak silat yang bersangkutan dengan ujian yang akan ditempuh MKB16, I7 Ika : oo..pantai..narsis ya kalian ya Galuh : ketawa Topik : membicarakan tentang kabar Galuh MKB17, J12Tante : sampe lupa yo kalo sepak bola lupa waktu yo Krisna : ya kalo sepak bola disini ya sampe lupa waktu tapi kalo yang di esis tu ya ngga soale kan dikasih waktu Topik : membicarakan kegiatan Krisna dalam klub nya sepakbola Dalam pembicaraan MKB15, E5 dengan konteks membicarakan tentang kegiatan pencak silat yang bersangkutan dengan ujian yang akan ditempuh, Afif terlihat sangat berhati-hati agar apa yang dia katakana tidak menyinggung bapaknya dan mengecewakan karena ketika Afif berkata yam aka dia sudah membuat lega bapaknya. Pada percakapan MKB16, I7 dalam konteks membicarakan tentang kabar Galuh, galuh hanya tertawa kecil dan menunjukkan bahwa ia sangat berhati- hati menanggapi pertanyaan Ika. Mungkin kalau dia menjawab takut akan menyakiti mitra tuturnya sehingga dia hanya memilih ketawa kecil. Percakapan MKB17, J12 dalam konteks membicarakan kegiatan Krisna dalam klub nya sepakbola, Krisna sangat berhati-hati dalam berbicara kepada mitra tuturnya karena ia lebih memilih menjelaskan seadanya karena bingung memilih kata sehingga dia sangat berhati-hati dalam berbicara. Ketiga data di atas adalah data yang tuturannya sangat berhati-hati dalam menyampaikan maksudnya.

4.3 Pembahasan

Pada subbab ini, peneliti menjelaskan data-data penelitian yang sudah disajikan pada subbab sebelumnya. Penjelasan dalam subbab ini meliputi penjelasan mengenai manifestasi kesantunan berbahasa yang dikelompokkan menjadi bentuk tuturan yang tidak santun yang diuraikan melalui pelanggaran aturan-aturan kesantunan berbahasa yaitu pelanggaran prinsip kerja sama, pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa, dan pelanggaran model kesantunan Brown dan Levinson. Peneliti juga membahas mengenai bentuk tuturan yang santun. Kemudian penanda kesantunan berbahasa yang santun dan yang tidak