Serum Aminotransferase Sediaan Infusa Keterangan Empiris

E. Serum Aminotransferase

Serum aminotransferase merupakan enzim intraseluler yang dikeluarkan dari hepatosit yang mengalami kerusakan, serum aminotransferase terdiri dari dua, yaitu alanine aminotransferase ALT dan aspartate aminotransferase AST. Alanine aminotransferase ALT, SGPT [Serum Glutamic Pyruvic Transaminase] ditemukan di sitosol, konsentrasi tertinggi terdapat di organ hati dan aspartate aminotransferase AST, SGOT [Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase] ditemukan di mitokondria dan sitosol, terdapat di organ hati, tulang otot, jantung, ginjal, otak dan pankreas. Tingkat ALT dan AST dapat digunakan untuk membantu mendiagnosis adanya penyakit hati. Kenaikan kadar transaminase dalam serum disebabkan oleh enzim yang terlepas karena sel bersangkutan mengalami nekrosis atau karena enzim yang bocor dari dalam sel. Pada orang dewasa normal kadar ALT berkisar antara 5-35 IUL dan kadar AST berkisar antara 5-40 IUL. Pada tikus kadar ALT normal berkisar antara 17,5-30,2 IUL dan kadar AST berkisar antara 45,7-80,8 IUL Johnson- Delaney, 2008. Pada kerusakan membran sel hati kenaikan ALT lebih menonjol dibanding kadar AST Suckow, Stevens, Wilson, 2012. Peningkatan aminotransferase merupakan kelainan biokimia yang pertama kali terdeteksi pada penderita dengan virus, autoimun, atau induksi obat hepatitis.

F. Sediaan Infusa

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 g selama 15 menit. Pembuatan infusa merupakan sediaan herbal dari bahan lunak seperti daun dan bunga. Dapat diminum panas atau dingin. Serkai selagi panas melalui kain flanel, lalu menambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa yang diinginkan BPOM RI, 2010.

G. Keterangan Empiris

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif untuk mendapatkan bukti adanya efek toksisitas subakut dari infusa biji alpukat Persea americana Mill. pada organ hati terhadap perubahan biokimia hati yang dilihat dari kadar SGPT dan SGOT darah tikus jantan dan betina galur Sprague Dawleym 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan sederhana acak lengkap pola searah.

B. Variabel Penelitian 1. Variabel utama

a. Variabel bebas. Variabel bebas penelitian ini adalah peringkat dosis dalam pemberian infusa biji Persea americana Mill. gKg BB. b. Variabel tergantung. Variabel tergantung dari penelitian ini adalah perubahan kadar SGPT dan kadar SGOT darah setelah pemberian infusa biji alpukat Persea americana Millm.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dari penelitian ini adalah kondisi hewan uji, yaitu berupa tikus galur Sprague Dawley, jenis kelamin jantan dan betina, umur 2-3 bulan, berat badan 150-250 g yang diperoleh dari Laboratorium Hayati Imono, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Frekuensi pemberian infusa Persea americana Mill. satu kali sehari dua puluh delapan hari berturut-turut dengan waktu pemberian yang sama secara per oral. Selain itu, variabel pengacau juga dari bahan uji yang digunakan berupa biji alpukat yang mempunyai waktu panen, tempat tumbuh dan suhu yang sama.

Dokumen yang terkait

PENGARUH AKAR PASAK BUMI (Eurycoma Longifolia) TERHADAP PENURUNAN KADAR SERUM GLUTAMIC OXSALOASETIC TRANSAMINASE (SGOT) DAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE (SGPT) PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus Strain Wistar) YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

0 6 25

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA DAUN KEMUNING (Murraya Paniculata (L.) Jack) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) DAN SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) PADA PASIEN OBESITAS

1 22 68

EFEK TOKSIK EKSTRAK ETANOL 96% BIJI JENGKOL (Pithecollobium lobatum benth) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR dan KADAR SGPT (Serum Glutamic Pyruvate Transaminase) serta SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JAN

1 12 59

Uji toksisitas subakut infusa biji Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap gambaran histopatologis ginjal tikus Sprague Dawley.

1 5 97

Uji toksisitas subakut infusa biji Persea americana Mill. terhadap gambaran histopatologis testis dan uterus tikus galur Sprague Dawley.

1 17 110

Uji toksisitas subakut infusa biji Persea americana Mill. terhadap gambaran histopatologis hati tikus Sprague Dawley.

0 1 92

Uji toksisitas subakut infusa biji Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap kadar glukosa darah dan gambaran histopatologis pankreas tikus Sprague Dawley.

0 6 99

Uji toksisitas subakut infusa biji Persea Americana Mill. pada tikus galur Sprague dawley terhadap kadar blood urea nitrogen dan kreatinin.

0 2 131

Pengaruh metotreksat terhadap kadar serum glutamic pyruvic transaminase dan serum glutamic oxaloacetic transaminase pada anak dengan leukemia limfoblastik akut risiko tinggi fase konsolidasi.

0 6 49

The Turmeric Decoction Effect on the Concentration of Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT), Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT), and Total Bilirubin of Serum

0 0 8