Pembahasan Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman modal dalam negeri di Indonesia tahun 1994-2014.
ini, disatu sisi memang berhasil menurunkan laju inflasi dari 77,63 persen pada tahun 1998 menjadi 2 persen pada akhir tahun 1999. Namun, disisi lain
keadaan ini berdampak kurang baik pada tingkat investasi di Indonesia. Salah satu buktinya pada tahun 1997 dana yang digunakan untuk
modal investasi asing senilai 3,5 milyar dan pada tahun 1998-1999 senilai 19,3 milyar dan 11,47 milyar Dollar. Pelarian modal pada pihak asing tentu
akan mengakibatkan dana untuk investasi dalam negeri menurun secara tajam. Akibat krisis finansial yang terjadi, banyak para pengusaha dalam negeri yang
gulung tikar karena dililit hutang bank. 2. Pengaruh Suku Bunga Kredit terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di
Indonesia tahun 1994-2014 Hasil pengujian hipotesis kedua mengenai pengaruh Suku Bunga
Kredit terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994- 2014 menunjukan bahwa Suku Bunga Kredit berpengaruh secara signifikan
terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia. Kesimpulan tersebut didukung oleh hasil perhitungan yang menunjukan nilai sig. probabilitas
sebesar 0,078 lebih kecil dari 0,10. Oleh karena itu H ditolak dan H
a
diterima yang artinya ada pengaruh secara signifikan antara Suku Bunga Kredit terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-
2014.
Suku Bunga Kredit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014, dan variabel
tersebut memiliki kontribusi sebesar 40,36 terhadap PMDN di Indonesia. Hal tersebut terlihat pada krisis moneter yang melanda Indonesia di tahun
1998. Demi memperbaiki stabilitas ekonomi pada masa itu, sistem perbankan mampu menarik simpanan lebih banyak dengan menurunkan tingkat suku
bunga kredit. Kebijakan penurunan suku bunga kredit tersebut bertujuan agar permintaan akan kredit dari perusahaan dan rumah tangga akan
meningkat. Penurunan suku bunga kredit juga akan menurunkan biaya modal perusahaan untuk melakukan investasi. Hal ini akan meningkatkan aktifitas
konsumsi dan investasi sehingga aktifitas perekonomian semakin bergairah. Seiring dengan turunnya suku bunga, aktivitas pasar modal dan harga saham-
saham kembali meningkat pada masa itu. 3. Pengaruh Kurs terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun
1994-2014 Hasil pengujian hipotesis ketiga mengenai pengaruh Kurs terhadap
Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014 menunjukan bahwa Kurs berpengaruh terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di
Indonesia tahun 1994-2014. Hal tersebut didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukan nilai sig. probabilitas sebesar 0,009 lebih kecil daari 0,10.
Maka kesimpulannya menolak H dan menerima H
a
yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara Kurs terhadap Penanaman Modal Dalam
Negeri di Indonesia tahun 1994-2014. Variabel Kurs juga memberikan pengaruh terhadap PMDN di Indonesia sebesar 55,80.
Nilai tukar Rupiah selalu mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, pada saat sebelum krisis yaitu dari tahun 1993-1996, nilai tukar Rupiah berada
pada kisaran 2.110 - 2.383 Rupiah per US Dollar. Saat krisis ekonomi melanda tahun 1998 kurs Rupiah mencapai Rp10.088. Dan pada tahun-tahun
pasca krisis Indonesia berhasil menstabilkan kurs pada tingkat 9.000 Rupiah per US Dollar. Namun pada 5 tahun terakhir, kurs Rupiah mengalami
penurunan hingga 13.000 Rupiah per US Dollar. Penurunan tingkat nilai tukar tersebut akan mengurangi investasi.
Karena penurunan tingkat kurs ini menyebabkan naiknya harga-harga barang dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestic masyarakat.
Penurunan nilai tukar mata uang domestik juga akan menaikkan produk- produk impor domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga
barang-barang ekspor
traded goods.
Sehingga masyarakat
akan mengutamakan saving daripada investasi.
4. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Kredit, dan Kurs terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014
Hasil pengujian hipotesis keempat mengenai pengaruh Inflasi, Suku Bunga Kredit, dan Kurs terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di
Indonesia tahun 1994-2014 menunjukan bahwa Inflasi tidak ada pengaruh
yang signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia Tahun 1994-2014. Sedangkan Suku Bunga Kredit dan Kurs berpengaruh secara
signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia. Kesimpulan tersebut didukung oleh hasil perhitungan diperoleh harga F
hitung
sebesar 10,199 sementara F
tabel
pada df 3:18 sebesar 2,62. Melihat kriteria pengujian hipotesis apabila F
hitung
lebih kecil daripada F
tabel
maka H diterima,
dan jika terjadi sebaliknya F
hitung
lebih besar daripada F
tabel
maka H ditolak.
Pada pengujian hipotesis ini didapat F
hitung
lebih besar daripada F
tabel
10,199 2,62 maka H
ditolak dan H
a
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa Inflasi, Suku Bunga Kredit, dan Kurs Secara Bersama-Sama berpengaruh
terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014. Walaupun demikian, variabel Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia Tahun 1994-2014.
82