37 Sebelum dilakukan proses maserasi, simplisia diserbukkan terlebih dahulu
lalu kemudian diayak dengan pengayak No. Mesh 40. Serbuk tersebut kemudian dihitung kadar airnya menggunakan metode gravimetri dan dilakukan sebanyak 3
replikasi hingga didapatkan rerata rendemen sebesar 7,59. Pada standarisasi ekstrak etanol-air daun
M. tanarius
yang menjadi parameter bobot pengeringan tetap dengan susut pengeringan 0, tujuannya untuk menghitung sisa zat setelah
dilakukan pengeringan pada temperature 50 C. Ekstrak yang berada dalam cawan
ditimbang 1 jam sekali selama 24 jam atau hingga berat menjadi tetap. Tujuannya adalah untuk menentukan batasan atau rentang seberapa senyawa yang hilang
selama pengeringan, dimana akan mempengaruhi bobot ekstrak yang diperoleh karena akan mempengaruhi konsentrasi dan dosis ekstrak.
Hasil dari proses pengeringan didapatkan bahwa tidak ada perubahan bobot ekstrak sehingga bobot ekstrak tetap yaitu sebesar 1,92 g diperoleh pada
jam ke-72. Untuk susut pengeringan ekstrak sebesar 0 pada jam ke-72 sehingga dapat diketahui bahwa pada ekstrak tidak ada lagi pelarut yang masih tersisa.
C. Orientasi Waktu Pencuplikan Darah Hewan Uji
Orientasi waktu pencuplikan darah hewan uji dilakukan untuk memperoleh waktu optimal terjadinya peningkatan aktivitas serum ALT setelah
diinduksi karbontetraklorida pada dosis 2 mlKg BB tanpa menyebabkan hewan uji itu mati. Waktu pencuplikan yang diuji, yaitu jam ke-0, 24, dan 48.
Karbontetraklorida diberikan secara intraperitonial. Setelah itu, dilakukan pengukuran terhadap nilai aktivitas ALT dan AST serum.
38 Berikut merupakan hasil orientasi waktu pencuplikan darah hewan uji
yang disajikan dalam tabel dan diagram batang :
Tabel 2. Aktivitas serum ALT dan perbandingan antar waktu pencuplikan darah hewan uji pada karbon tetraklorida dosis 2 mlKg BB
Waktu pencuplikan
jam Purata aktivitas
serum ALT ± SE UL
Kebermaknaan terhadap 0 jam
24 jam 48 jam
0 jam 73,2 ± 12,9
- BB
BTB 24 jam
246,4 ± 17,0 BB
- BB
48 jam 102 ± 14,6
BTB BB
- Keterangan: BB = berbeda bermakna ; BTB = berbeda tidak bermakna p0,05 ;
SE = Standar error
Gambar 5. Diagram batang aktivitas serum ALT tikus setelah induksi karbontetraklorida 2kg ml BB pada pencuplikan darah
0 jam, 24 jam, dan 48jam
Keterangan : 1 = pencuplikan darah 0 jam ; 2 = pencuplikan darah 24 jam ; 3 = pencuplikan darah 48 jam
39
Tabel 3. Aktivitas serum AST dan perbandingan antar waktu pencuplikan darah hewan uji pada karbontetraklorida dosis 2 mlKg BB
Waktu pencuplikan
jam Purata aktivitas
serum AST ± SE UL
Kebermaknaan terhadap 0 jam
24 jam 48 jam
0 jam 157,2 ± 18,8
- BB
BTB 24 jam
596,2 ± 25,3 BB
- BB
48 jam 188,6 ± 3,3
BTB BB
- Keterangan: BB = berbeda bermakna ; BTB = berbeda tidak bermakna p0,05 ;
SE = Standar error
Gambar 6. Diagram batang aktivitas serum AST tikus setelah induksi karbontetraklorida 2 mlkg BB pada pencuplikan darah
0 jam, 24 jam, dan 48jam
Keterangan : 1 = pencuplikan darah 0 jam ; 2 = pencuplikan darah 24 jam ; 3 = pencuplikan darah 48 jam
Dari tabel 1 dan gambar 4 dapat dilihat bahwa nilai aktivitas serum ALT pada jam ke-0, jam ke-24, dan jam ke-48 berturut-turut adalah 73,2 ± 12,9 ; 246,4
± 17,0 ; dan 102 ± 14,6 UL. Nilai aktivitas ALT paling tinggi terjadi pada selang waktu 24 jam. Pada pencuplikan darah 24 jam didapatkan 3,36 kali lipat kenaikan
nilai ALT dari nilai normal dari 73,2 ke 246,4 UL. Pada pencuplikan darah 48
40 jam didapatkan 1,4 kali lipat kenaikan nilai ALT dari nilai normal dari 73,2 ke
102 UL, namun sudah terjadi penurunan bila dibandingkan terhadap jam ke-24. Maka, peningkatan aktivitas serum ALT pada waktu 24 jam telah memenuhi
syarat hepatotoksisitas yang telah ditentukan. Pada tabel II dan gambar 5 juga dapat dilihat bahwa nilai aktivitas serum
AST pada jam ke-0, jam ke-24, dan jam ke-48 berturut-turut adalah 157,2 ± 18,8 ; 596,2 ± 25,3 ; dan 188,6 ± 3,3 UL. Nilai aktivitas AST paling tinggi terjadi pada
selang waktu 24 jam. Secara statistik, didapat bahwa kedua data pada nilai ALT dan AST menunjukkan perbedaan yang bermakna pada pencuplikan darah jam ke-
24 dibandingkan dengan jam ke-0 dan jam ke-48 p0,05. Oleh sebab itu, waktu pencuplikan pada jam ke-24 dipilih setelah induksi karbontetraklorida dosis 2
mlKg BB.
D. Efek Hepatoprotektif Jangka Waktu 6 jam Ekstrak Etanol Daun