26 d.
Variabel pengacau tidak terkendali Variabel pengacau yang tidak dapat dikendalikan adalah kondisi patologis
tikus.
2. Definisi operasional
a. Ekstrak daun
M. tanarius
adalah ekstrak kental yang diperoleh dengan mengekstraksi serbuk kering daun
M. tanarius
seberat 10,0 gram yang dilarutkan dalam 100 ml pelarut etanol 50 secara maserasi selama 72
jam, dengan putaran 140 rpm. Kemudian disaring dengan kertas saring dan diuapkan di oven selama 72 jam pada suhu 50
C, hingga bobot pengeringan tetap dengan susut pengeringan sebesar 0.
b. Efek hepatoprotektif ekstrak etanol adalah kemampuan ekstrak etanol
daun
M. tanarius.
Dosis tertentu melindungi hati dari hepatotoksin. c.
Jangka waktu 6 jam, yaitu penelitian ini dilakukan dalam selang waktu 6 jam, hasil ini diperoleh sebagai waktu efektif dari penelitian efek
hepatoprotektif ekstrak etanol jangka pendek pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.
C. Bahan Penelitian
1. Bahan utama
a. Bahan uji yang digunakan, yaitu daun
M. tanarius
yang dipanen dari Kebun Obat Fakultas Farmasi USD Yogyakarta pada bulan Mei 2012.
27 b.
Subyek uji yang digunakan yaitu tikus jantan putih galur Wistar usia 2-3 bulan, berat badan 150-250 gram yang diperoleh dari Laboratorium Imono
Fakultas Farmasi USD Yogyakarta.
2. Bahan kimia
a. Bahan hepatotoksin yang digunakan adalah karbontetraklorida, yang
diperoleh dari Laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi USD Yogyakarta.
b. Kontrol negatif berupa olive oil yang diperoleh dari Laboratorium
Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi USD Yogyakarta. c.
Pelarut untuk maserasi berupa etanol-air yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi USD Yogyakarta.
d. Pelarut untuk hepatotoksin karbontetraklorida berupa
olive oil
yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi
USD Yogyakarta. e.
Aquabidest yang dipergunakan dalam uji serum darah yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi USD.
f. Bahan untuk mengukur aktivitas serum ALT dan AST berupa reagen kit-
ALT GPT FS dan kit-ASAT GOT FS produksi Dyasis yang digunakan untuk mengukur aktivitas ALT-AST serum. Masing- masing
bahan terdiri atas dua reagen, yaitu Reagen 1 dan Reagen 2.
28
Kit-ALAT GPT FS :
R1 TRIS pH 7.15 140 mmolL
L-Alanine 700 mmolL
LDH
Lactate dehydrogenase
≥ 2300 UL R2 2-
Oxoglutarate
85 mmolL NADH
1 mmolL
Pyridoxal-5-phosphate
FS :
Good’s buffer pH 9.6 100 mmolL
Pyridoxal-5-phosphate
13 mmolL
Kit-ASAT GOT FS :
R1 TRIS pH 7.65 110 mmolL
L-
Aspartate
320 mmolL MDH
Malate dehydrogenase
≥ 800 UL LDH
Lactate dehydrogenase
≥ 1200 UL R2 2-
Oxoglutarate
65 mmolL NADH
1 mmolL
Pyridoxal-5-phosphate
FS :
Good’s
buffer
pH 9.6 100 mmolL
Pyridoxal-5-phosphate
13 mmolL
29
D. Alat Penelitian
1. Alat pembuatan ekstrak etanol-air daun
M. tanarius
Seperangkat alat gelas, yaitu Bekker glass, gelas ukur, labu ukur, cawan porselen, pipet tetes, batang pengaduk, mesin penyerbuk,
shaker,
oven, dan timbangan analitik.
2. Alat uji hepatoprotektif
Seperangkat alat gelas, yaitu Bekker glass, labu ukur, batang pengaduk, gelas ukur, timbangan analitik Mettler PM 4600 Delta Range
dan Mettler AE 200 , spuit injeksi per oral, mikropipet, pipa kapiler, evendrof, vitalab mikro version 1,0 user manual E.merck, Darmsadt,
Germany, stopwatch, vortex Genie, Wilten, Holland, dan sentrifuge.
E. Tata Cara Penelitian